Menuju konten utama

Era New Normal, Pembukaan Perpustakaan Nasional Tunggu Koordinasi

Pembukaan perpustakaan saat new normal belum jadi prioritas pemerintah Indonesia.

Era New Normal, Pembukaan Perpustakaan Nasional Tunggu Koordinasi
Pengunjung melihat buku koleksi Perpustakaan Kota Yogyakarta, di Kotabaru, DI Yogyakarta, Rabu (10/6/2020). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/aww.

tirto.id - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Fraksi Partai Golkar, Hetifah Sjaifudian, meminta Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 untuk memperbolehkan dibukanya perpustakaan-perpustakaan di Indonesia. Pasalnya, perpustakaan memiliki risiko yang kecil dalam penyebaran Corona.

"Tapi dengan protokol yang harus jelas juga, mungkin bisa diatur agar ada tempat belajar atlernatif di museum atau perpustakaan," kata Hetifah saat rapat kerja dengan Gugus Tugas di DPR RI, Rabu (17/5/2020).

Ia mendesak Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Doni Monardo, sesegera mungkin untuk berkomunikasi dengan pihak Dirjen Kebudayaan Kemendikbud dan Perpustakaan Nasional.

Doni sendiri mengaku memang belum melakukan koordinasi dengan sejumlah lembaga yang berhubungan langsung dengan perpustakaan.

Pasalnya, pihaknya masih fokus di ranah pendidikan, pariwisata, dan olahraha untuk pemberlakukan new normal atau kelaziman baru.

"Tapi paling tidak, dari empat yang tadi disampaikan pimpinan, tiga telah kami lakukan. Dan nanti untuk masalah perpustakaan kami coba koordinasi dengan kementerian lembaga yang memiliki wewenang untuk masalah perpustakaan," katanya.

Doni Monardo menambahkan, aktivitas olahraga masyarakat yang ingin melakukan kegiatan olahraga saat new normal atau kelaziman baru mendatang. Apalagi untuk olahraga yang tak menimbulkan risiko bagi masyarakat.

"Maka tentunya tidak ada alasan bagi kita untuk melarang, seperti halnya kegiatan perorangan yang bisa dilaksanakan secara rutin setiap hari, setiap saat bahkan utk jogging, untuk jalan di taman, karena olahraga jadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam penanganan covid," kata Doni.

Karena menurut Doni, selama new normal, kegiatan masyarakat juga perlu diimbangi dengan berolahraga agar imunitas tubuh tetap terjaga.

"Jadi, istirahat yang cukup dan olahraga yang teratur adalah bagian yang tidak boleh terpisahkan dalam penanganan COVID-19. Artinya apa, kalau ini bisa dikelola dengan baik maka imunitas masyarakat kita bisa bagus," kata Doni.

Karena, kata Doni, jika imunitas tubuh masyarakat kuat, terpapar Corona pun tidak apa-apa. "Kalau toh terpapar, belum tentu terinfeksi, karena imunitasnya bagus," lanjutnya.

Namun, Doni mengaku pihaknya masih menyoroti beberapa kegiatan olahraga yang rentan bersentuhan fisik karena memiliki risiko lebih tinggi seperti basket dan sepak bola.

Baca juga artikel terkait NEW NORMAL atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Zakki Amali