tirto.id - Direktur Keuangan Panji Irawan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengatakan, tantangan perbankan nasional ke depan akan terus meningkat.
Pada saat yang bersamaan, bank-bank nasional pun akan lebih selektif dalam penyaluran kredit mempertimbangkan prospek bisnis yang semakin ketat.
"Tantangan-tantangan ini mungkin akan menekan permintaan kredit perbankan nasional. Pada saat yang bersamaan bank-bank nasional pun akan lebih selektif," ujar dia di Plaza Mandiri, Jakarta Selatan, Senin (9/9/2019).
Panji menuturkan, pengetatan penyaluran kredit tersebut merupakan dampak dari ketidakpastian global akibat perang dagang Cina dan Amerika Serikat (AS).
Hal tersebut menyebabkan volume perdagangan global tertekan dan pertumbuhan ekonomi dunia melambat.
Bagi Indonesia, perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok telah berdampak negatif terhadap penurunan kinerja ekspor melalui penurunan harga-harga komoditas.
Harga minyak Kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) belakangan ini terus tertekan ketingkat harga sekitar 500 dolar AS per ton, padahal harga rata-rata tahun 2017 sebesar 648 dolar per ton dan tahun 2018 turun lagi menjadi 556 dolar per ton.
Hal yang sama juga terjadi pada harga batubara, yang terus menurun akhir-akhir ini ketingkat harga 65 dolar AS per ton. Padahal harga rata-rata tahun 2017 diatas 100 dolar per ton dan tahun 2018 sebesar 88,3 dolar per ton.
"Namun demikian, meskipun tantangan ekonomi global semakin besar, kami memandang bahwa stabilitas ekonomi nasional masih terjaga, dengan pertumbuhan yang relative masih lebih baik dibandingkan dengan beberapa negara emerging markets lainnya," kata dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Hendra Friana