tirto.id - Kontrasepsi merupakan alat yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Berdasarkan jangka waktunya, kontrasepsi dibagi menjadi dua jenis, yakni kontrasepsi temporer dan kontrasepsi permanen.
Alat kontrasepsi temporer, antara lain, pil KB, suntik KB, implant, dan IUD (Intra Uterine Device). Sementara itu, alat kontrasepsi permanen adalah tindakan sterilisasi agar seseorang tidak bisa mengalami pembuahan.
Salah satu alat kontrasepsi temporer adalah suntik KB yang dapat digunakan untuk menunda kehamilan dalam jangka waktu 1-3 bulan. Penyuntikan ini dilakukan sesuai dengan jenis suntik KB yang digunakan.
Jenis KB Suntik 3 Bulan
Menurut Jurnal Unair, kontrasepsi jenis suntik ini merupakan kontrasepsi yang sangat popular dan banyak dipakai dalam pelayanan kontrasepsi di Indonesia. Sebab, kontrasepsi ini dianggap memiliki keefektifannya yang tinggi, tidak dipengaruhi faktor subjektif, penggunaannya lebih panjang dibandingkan pil KB, tidak menekan laktasi, dan mengurangi anemia.
Kontrasepsi KB suntik terbagi menjadi dua, yakni suntikan tiga bulan (Depoprovera®, Depogeston®, Depo Progestin®) dan suntikan 1 bulan (Cyclofem® dan Cyclogeston®).
Suntikan KB ini mengandung hormon progestin dan medroxyprogesterone. Kedua hormon tersebut dapat bertahan selama 12 minggu atau 3 bulan. KB suntik merupakan alat kontrasepsi terbanyak digunakan oleh wanita berstatus kawin (32 persen), diikuti oleh pil KB, hampir 14 persen.
Cara kerja kontrasepsi suntikan adalah menghambat terjadinya ovulasi dan mengentalkan lender serviks sehingga mencegah masuknya sperma untuk konsepsi. Kandungan hormon progestin mencegah konsepsi dengan menghambat transportasi sel telur apabila kemungkinan terjadi ovulasi.
Efek KB Suntik 3 Bulan
KB suntik 3 bulan memiliki efek samping yang perlu diperhatikan. Beberapa efek samping KB suntik 3 bulan, yakni rasa mual, meningkatkan berat badan, gairah seks menurun, pendarahan di luar jadwal menstruasi atau bahkan tidak menstruasi sama sekali, sakit kepala, dan jerawatan.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa KB suntik 3 bulan memiliki keunggulan. Namun, KB suntik 3 bulan juga memiliki kemungkinan efek samping, seperti gangguan pendarahan, yakni terjadi seperti spotting, amenorhoe, menoragia, perdarahan ringan di antara dua masa haid, kenaikan berat badan dan timbul sakit kepala ringan.
Kapan Harus Ber-KB
Dikutip dari RSU Mangusada, secara umum waktu yang tepat untuk ber-KB adalah ketika enam pekan pertama setelah melahirkan, dalam 7 hari saat haid (disarankan pada hari kelima haid), dan setiap saat jika tidak hamil.
Sementara itu, untuk KB suntik 3 bulan diberikan ulang setiap 12 pekan/ tiga bulan sekali. Itu artinya, dalam satu tahun melakukan empat kali suntik KB.
Kontrasepsi yang Aman Bagi Ibu Menyusui Selain KB Suntik 3 Bulan
KB suntik 3 bulan terbukti aman untuk ibu menyusui. Sebagaimana disampaikan dalam Jurnal NCBI (The National Center for Biotechnology Information), 100% primigravida (wanita dengan kehamilan pertama) tidak mengalami gangguan laktasi ketika menggunakan kontrasepsi progestogen. Dilansir dari WHO, beberapa metode kontrasepsi yang aman untuk ibu menyusui, yakni:
-Lactational Amenorrhea Method (LAM)
-Intrauterine Contraceptive Device (IUD)
-Progestogen Method (pil, injection/ suntikan, dan implant)
-Penggunaan kondom
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Nur Hidayah Perwitasari