Menuju konten utama

Efek Aksi 22 Mei, Kereta dari Gambir Berhenti di Stasiun Jatinegara

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta memberlakukan rekayasa pola operasi pemberangkatan kereta api guna mengantisipasi massa aksi 22 Mei.

Efek Aksi 22 Mei, Kereta dari Gambir Berhenti di Stasiun Jatinegara
Pemudik pengguna jasa kereta api mengantre di Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa (12/6). ANTARA FOTO/Galih Pradipta.

tirto.id - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta memberlakukan rekayasa pola operasi pemberangkatan kereta api guna mengantisipasi massa aksi 22 Mei.

"Biasanya kereta api yang berangkat dari stasiun Gambir tidak berhenti di stasiun Jatinegara. Namun, khusus hari ini, kereta api yang berangkat dari stasiun Gambir akan berhenti juga di stasiun Jatinegara untuk proses naik-turun penumpang," kata Senior Manager Humas Daop 1 PT KAI, Eva Chairunisa dalam pernyataan resmi, Rabu (22/5/2019) pagi.

Oleh sebab itu, penumpang yang dijadwalkan mengakses stasiun Gambir hari ini disarankan agar naik atau turun kereta via Stasiun Jatinegara.

"Hal ini untuk memudahkan calon penumpang kereta api yang kesulitan menuju stasiun Gambir karena terkena imbas kemacetan. Sebagai alternatif, mereka bisa berangkat dari stasiun Jatinegara dengan rekayasa pola operasi pemberangkatan ini," lanjut Eva.

Beberapa pria berjaket Go-Jek dan Grab menjemput beberapa korban massa yang terluka akibat bentrokan dengan kepolisian di pada Rabu dini hari (22/5/2019). Dari pantauan Tirto di pertigaan ujung Jalan Wahid Hasyid, Jakarta Pusat, , sekitar pukul 03.03 sudah ada lima motor dengan pengendara berjaket Go-Jek dan Grab yang lalu lalang membawa para korban.

Bentrok terjadi antara massa penolak hasil Pemilu di Gedung Bawaslu dan polisi dari Selasa petang (21/5) hingga Rabu dini hari (22/5). Polisi berusaha membubarkan massa yang terkonsentrasi di daerah pasar Tanah Abang dan Jalan Sabang.

Baca juga artikel terkait AKSI 22 MEI atau tulisan lainnya dari Herdanang Ahmad Fauzan

tirto.id - Politik
Reporter: Haris Prabowo, Dieqy Hasbi Widhana, Arbi Sumandoyo & Andrian Pratama Taher
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Gilang Ramadhan & Rio Apinino