tirto.id - Tim Nasional (Timnas) Belgia akan menghadapi Jepang dalam laga 16 Besar Piala Dunia 2018 di Stadion Rostov Arena, Selasa (3/7/2018) dini hari. Laga tersebut akan jadi tantangan pertama “generasi emas” Belgia di fase gugur Rusia 2018.
Skuat asuhan Roberto Martinez ini memang disebut-sebut memiliki generasi emas. Timnas Belgia bertabur pemain bintang seperti Thibaut Courtouis, Jan Vertonghen, Kevin De Bruyne, Eden Hazard, dan Romelu Lukaku.
Bahkan, skuat pelapis Belgia juga dipenuhi pemain top Eropa seperti Adnan Januzaj, Michy Batshuayi, dan Youri Tielemans. Skuat kedua itu pun berhasil membawa Belgia juara Grup G dengan mengalahkan Inggris (29/6), yang juga menurunkan pemain lapis kedua.
Penyerang sayap Eden Hazard pun memuji kedalaman skuat Belgia di Rusia 2018. Pemain Chelsea itu juga memuji permainan rekan-rekannya yang mampu menampilkan kerja sama tim yang baik.
“Kami mempunyai pemain-pemain top. Kami bermain sebagai regu. Ini [Belgia] bukan hanya satu atau dua pemain. Kami punya 23. Khususnya [ketika] melawan Inggris kami menunjukkannya,” ungkap pemain berusia 27 tahun itu dikutip The Guardian.
“Ini [permainan tim] dalam genggaman kami. Kami hanya perlu bermain bersama, memberikan semua dan lalu kita lihat apa yang terjadi,” tambahnya.
Eden Hazard juga menyatakan bahwa Timnas Belgia lebih baik dari sebelumnya di Rusia 2018. Kendati memiliki generasi emas, Belgia urung mencuri perhatian lebih jauh di turnamen besar pada 2014 dan 2016. Di Piala Eropa 2016, Belgia secara mengejutkan dikalahkan Wales pada babak perempat final.
“Dua tahun lalu kami bertanding lawan Wales [Piala Eropa 2016], itu benar. Kami [sekarang] tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh. Kami jauh lebih baik dari dua tahun lalu,” ucap pemain terbaik Liga Primer Inggris musim 2014/2015 itu.
“Saya jauh lebih kuat dari dua tahun lalu, atau empat tahun lalu di Brasil, khususnya. Saya punya banyak pengalaman juga. Empat tahun lalu [Brasil 2014] adalah kompetisi besar pertama bagi kami, semua dari kami. Perancis [Piala Eropa 2016] yang kedua. Banyak hal di pertandingan fase gugur yang harus diatasi dengan pengalaman,” tambahnya.
Kakak kandung Thorgan Hazard itu juga mengaku bahwa usia muda menjadi faktor kegagalan Belgia di turnamen besar selama ini. Menurutnya, skuat yang lebih dewasa akan membantu Belgia di Piala Dunia 2018.
“Ketika Anda punya tim muda, itu lebih rumit meskipun Anda punya pemain bagus. Sekarang saya pikir kebanyakan dari kami [berusia] antara 25 dan 30 [tahun], jadi kami punya tingkat kedewasaan yang sama, dan saya pikir ini [kedewasaan] akan membuat perbedaan di fase gugur,” terangnya.
Eden Hazard sendiri sudah menyumbang dua gol dan satu assist bagi Timnas Belgia sepanjang Piala Dunia 2018. Sebagai kapten, Hazard berhasil memimpin teman-temannya di lapangan sehingga menjuarai Grup G.
Di Rusia 2018, Eden Hazard termasuk salah satu pemain bintang yang paling disorot. Dengan tersingkirnya Argentina dan Portugal, yang berarti tak ada Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, kapten Belgia itu diharapkan mampu mencuri perhatian di Piala Dunia kali ini.
“Mereka tidak ada [tersingkir] di Piala Dunia, jadi sekarang waktunya bersinar. Saya ingin maju ke perempatfinal, semifinal, dan mungkin final,” ujar Hazard.
Editor: Ikhsan Abdul Hakim