tirto.id - Piala Dunia 2018 yang digelar di Rusia menjadi momen tak terlupakan bagi Didier Deschamps. Pelatih Timnas prancis tersebut berhasil menjadi orang ke-3 dalam sejarah sepak bola dunia, yang berhasil memenangi Piala Dunia sebagai pemain dan pelatih. Ia menyamai pencapaian Mario Zagallo (Brasil) dan Franz Beckenbauer (Jerman).
Tidak hanya itu, Piala Dunia 2018 juga menjadi edisi World Cup pertama yang memanfaatkan teknologi video assistant referee (VAR). Namun, dalam praktiknya, penggunaan teknologi tersebut justru menuai banyak perdebatan dan kontroversi. Salah satunya terjadi di laga final antara Prancis vs Kroasia.
Mengutip laporan BBC, laga final Piala Dunia 2018 diwarnai keputusan kontroversial wasit yang memimpin laga saat itu yakni Nestor Pitana. Pasalnya, pengadil lapangan hijau asal Argentina tersebut sempat ragu-ragu dan dianggap melakukan kesalahan saat menunjuk titik putih untuk timnas Prancis. Padahal, dalam pembuatan keputusan saat itu, ia sudah dibantu oleh teknologi VAR.
Pada akhirnya, Prancis berhasil keluar sebagai juara Piala Dunia 2018 usai mengalahkan Kroasia 4-2. Gol kemenangan Les Bleus dicetak oleh Antoine Griezmann, Paul Pogba, Kylian Mbappe, serta bunuh diri striker Kroasia, Mario Mandzukic. Sementara itu, kubu lawan hanya mampu membalas 2 gol, yang masing-masing dilesakkan oleh Ivan Perisic dan Mario Mandzukic.
Didier Deschamps Juara Piala Dunia 2018 Sebagai Pelatih
Di Piala Dunia 2018, Didier Deschamps memiliki peran penting dalam keberhasilan Les Blues meraih gelar juara. Meskipun taktiknya cenderung dianggap semenjana, Deschamps tak memedulikan. Toh, kemampuannya dalam meramu tim juga sudah terbukti.
"Kami tidak bermain mengesankan, tetapi kami menunjukkan kualitas dan mental untuk menang. Di final, kami tetap mampu mencetak 4 gol," kata Didier Deschamps, usai memenangkan laga final melawan Kroasia dengan skor 4-2.
Penampilan Les Blues di bawah asuhan Deschamps memang sangat bagus, dan bahkan nyaris sempurna. Sejak fase grup hingga partai final, Prancis tidak pernah sekalipun menelan kekalahan dengan rincian 1 hasil imbang dan 6 kemenangan.
Namun, kepiawaian Deschamps dalam mengolah taktik juga tidak bisa dilepaskan dari dukungan para pemain. Sejak awal, Les Blues dihuni oleh para pemain dengan kualitas individu mumpuni.
Beberapa pemain tersebut juga ada yang membela timnas Prancis sejak gelaran Piala Dunia 2010 hingga 2014. Namun, mereka gagal menjadi juara di 2 edisi tersebut. Salah satu sebabnya adalah ego pemain yang terlalu tinggi.
Pada 2012, Deschamps tiba di jajaran kursi kepelatihan timnas Prancis dengan membawa ambisi tinggi. Namun, ia terbilang cukup sabar dalam membentuk skuad seperti yang dia inginkan. Perlahan tapi pasti, masalah individualisme mulai bisa diatasi oleh Deschamps.
Menariknya, juru taktik kelahiran Bayonne, Prancis, tersebut juga bisa mengumpulkan para pemain dari berbagai etnis ke dalam skuadnya. Di Piala Dunia 2018, pasukan Les Blues dihuni oleh para pemain yang berasal dari 17 etnis berbeda.
Perbedaan yang semula menjadi masalah pun berhasil diredakan oleh Didier Deschamps. Ia berhasil menyatukan Timnas prancis dan kemudian mengantarkannya menjadi juara Piala Dunia 2018.
"Keanekaragaman dalam tim ini adalah citra negara kami yang indah. Kami dengan bangga mewakili Prancis. Bagi kami itu adalah sesuatu yang luar biasa," ujar gelandang tim nasional Prancis, Blaise Matuidi.
Gelar tersebut merupakan trofi ke-2 bagi Les Bleus. Sementara itu, bagi Didier Deschamps, itu merupakan gelar Piala Dunia ke-3 sepanjang sejarahnya berkarier dalam dunia sepak bola, baik sebagai pemain maupun pelatih.
Penggunaan Teknologi VAR Pertama Kali di Piala Dunia
Selain Timnas prancis yang menjadi juara, Piala Dunia 2018 juga diwarnai debut video assistant referee (VAR). Urung digunakan di beberapa laga awal, VAR pertama kali diterapkan saat Prancis menghadapi Australia di penyisihan Grup C.
Dalam pertandingan tersebut, Prancis mendapat hadiah penalti usai Antoine Griezmann dilanggar oleh pemain belakang Australia, Josh Risdon, pada menit 57. Wasit Andres Cunha asal Uruguay, yang semula menganggap hal itu bukan pelanggaran, kemudian mengoreksi keputusannya dan memberi hadiah penalti untuk Les Blues.
Tidak berhenti di situ, kontroversi VAR juga terjadi pada laga final antara Prancis vs Kroasia. Saat itu, Les Bleus kembali mendapatkan hadiah penalti usai Ivan Perisic dianggap melakukan handball. Kendati menuai kontroversi, Prancis pada akhirnya tetap mendapat keuntungan lewat tendangan titik putih.
Hasil Piala Dunia 2018
Berikut ini adalah hasil Piala Dunia 2018 yang dimenangi oleh Timnas prancis.
1. Daftar Juara
- Juara: prancis
- Runner-up: Kroasia
- Peringkat 3: Belgia
- Peringkat 4: Inggris
2. Daftar Peserta
Piala Dunia 2018 diikuti oleh 32 negara dari 5 konfederasi yakni 5 tim AFC, 5 tim CAF, 3 tim CONCACAF, 5 tim CONMEBOL dan 14 negara UEFA. Sementara OFC tidak meloloskan 1 pun wakilnya.
Berikut ini adalah daftar peserta Piala Dunia 2018.
- Arab Saudi
- Australia
- Iran
- Jepang
- Korea Selatan
- Maroko
- Mesir
- Nigeria
- Senegal
- Tunisia
- Kosta Rika
- Meksiko
- Panama
- Argentina
- Brasil
- Kolombia
- Peru
- Uruguay
- Belgia
- Denmark
- Inggris
- Islandia
- Jerman
- Kroasia
- Prancis
- Polandia
- Portugal
- Rusia (tuan rumah)
- Serbia
- Spanyol
- Swedia
- Swiss
Semifinal:
Prancis vs Belgia: 1-0 (Samuel Umtiti 51')
Kroasia vs Inggris: 2-1 (Ivan Perisic 68', Mario Mandzukic 109' | Kieran Trippier 5')
Perebutan Juara 3:
Belgia vs Inggris: 2-0 (Meunier 4', Eden Hazard 82')
Final:
Prancis vs Kroasia: 4-2 (gol bunuh diri Mario Mandzukic 18', Antoine Griezmann 38' Paul Pogba 59', Kylian Mbappe 65' | Ivan Perisic 28', Mario Mandzukic 69')
4. Top Skor Piala Dunia 2018
6 gol:
- Harry Kane (Inggris)
- Romelu Lukaku (Belgia)
- Portugal Cristiano Ronaldo (Portugal)
- Antoine Griezmann (Prancis)
- Kylian Mbappé (Prancis)
- Denis Cheryshev (Rusia)
- Eden Hazard (Belgia)
- Yerry Mina (Kolombia)
- Ivan Perišić (Kroasia)
- Mario Mandžukić (Kroasia)
- Artem Dzyuba (Rusia)
- Diego Costa (Spanyol)
- Edinson Cavani (Uruguay)
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Fadli Nasrudin