tirto.id - Komisi E DPRD DKI masih menemukan anggaran yang dinilai janggal di Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Salah satunya terkait pembangunan Laboratorium Fisika dan Kimia untuk pembangunan unit baru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pariwisata 74 Jakarta.
Temuan itu disoroti anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan, Ima Mahdiah, saat pembahasan lanjutan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2020 di masing-masing Komisi bersama satuan kerja perangkat daerah (SKPD), Kamis (5/12/2019) malam.
"Padahal untuk SMK Pariwisata, tidak diperlukan sama sekali laboratorium Kimia dan Fisika," kata Ima Mahdiah, Kamis malam.
Ia pun menyayangkan jawaban atas kritikan yang kurang masuk akal. Kata Ima, pihak Dinas Pendidikan menjawab bahwa pembuatan lab tersebut untuk sains terapan. Setelah dilakukan penajaman kembali, ditemukan anggaran untuk sains terapan juga di program lainnya.
Ima menuturkan, anggaran tak masuk akal itu ditemukan setelah dilakukan penyisiran. Untuk anggaran pembuatan sekolah baru khusus untuk SMK Pariwisata 74 Jakarta jumlah anggarannya mencapai Rp 106.157.668.120 atau Rp106 miliar jauh lebih tinggi dari pembangunan sekolah lainnya.
Ia menduga ada kesan bahwa anggaran yang dibuat bersifat copy-paste, sehingga bukan berdasarkan kebutuhan yang dibutuhkan masing-masing kegiatan, dalam hal ini terkait dengan pembangunan sekolah baru.
“Fraksi PDI Perjuangan sepakat untuk memperluas jumlah pembangunan unit sekolah baru, namun dengan anggaran yang masuk akal dan tidak terkesan dibuat dengan tidak cermat dan copy-paste," lanjut Ima.
Terkait dengan hal ini, kata Ima, pihak Dinas Pendidikan sepakat untuk memperbaiki anggaran rehabilitasi sekolah dan akan menghilangkan anggaran pembangunan laboratorium Fisika dan Kimia tersebut.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti