Menuju konten utama

Ditjen Imigrasi Selidiki Dugaan Kebocoran Data Paspor Indonesia

Imigrasi bersama Kemenkominfo dan BSSN masih menelusuri dugaan kebocoran 34 juta data paspor Indonesia.

Ditjen Imigrasi Selidiki Dugaan Kebocoran Data Paspor Indonesia
Petugas menyerahkan paspor kepada warga di kantor Imigrasi Kelas I Banda Aceh, Aceh, Selasa (26/7/2022). ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/nym.

tirto.id - Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim memberikan tanggapan terkait dugaan kebocoran data 34 juta paspor Indonesia tersebut. Ia mengatakan saat ini pihaknya tengah menyelidiki kabar tersebut.

"Sedang diselidiki [dugaan kebocoran data paspor]," kata Silmy melalui pesan singkatnya, Kamis (6/7/2023).

Silmy mengatakan saat ini pihaknya tengah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN) guna menelusuri dugaan kebocoran data tersebut.

"Saat ini tim dari direktorat jenderal imigrasi bersama Kominfo dan BSSN sedang menyelidiki informasi tersebut," katanya.

Sebelumnya, sebanyak 34 juta data paspor Indonesia diduga bocor dan diperjual-belikan. Informasi ini pertama kali diungkap oleh praktisi keamanan siber Teguh Aprianto melalui akun Twitter pribadinya @secgron.

Dalam postingan tersebut, Teguh mengunggah tangkapan layar sebuah portal yang berisikan jual beli data paspor penduduk Indonesia.

Ia menjelaskan, data informasi yang diduga bocor antara lain adalah nomor paspor, tanggal berlaku paspor, nama lengkap, tanggal lahir, dan jenis kelamin. Data tersebut diduga dijual seharga 10 ribu dolar AS atau sekitar Rp150 juta.

Terdapat pula informasi mengenai kapasitas data compressed dan uncompressed sebesar 4GB, jumlah data sebesar 34.900.867, dibobol pada Juli 2023, format CSV, dan negara asal yaitu Indonesia.

Baca juga artikel terkait KEBOCORAN DATA PRIBADI atau tulisan lainnya dari Fatimatuz Zahra

tirto.id - Hukum
Reporter: Fatimatuz Zahra
Penulis: Fatimatuz Zahra
Editor: Bayu Septianto