Menuju konten utama

Dishub DKI Pakai AI untuk Urai Kemacetan, Ini Titik Lokasinya

Dishub DKI Jakarta menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk membantu mengurangi kemacetan.

Dishub DKI Pakai AI untuk Urai Kemacetan, Ini Titik Lokasinya
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta, Senin (8/6/2020). ANTARA FOTO/Reno Esnir/wsj.

tirto.id - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mengklaim menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk membantu mengurangi kemacetan. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo menuturkan, sudah ada 20 simpang menerapkan sistem tersebut.

20 titik lokasi yang sudah menggunakan AI antara lain Jalan Jembatan 2 Raya-Jalan Tubagus Angke, Jalan Kyai Tapa-Jalan Daan Mogot (Grogol), Jalan S Parman-Jalan Tomang Raya, Jalan S. Parman-Jalan KS. Tubun-Jalan Gatot Subroto (Slipi), dan Jalan Gatot Subroto-Jalan Rasuna Said (Kuningan).

Lalu Jalan Gatot Subroto-Jalan Supomo (Pancoran), Jalan MT haryono-Jalan Sutoyo (Cawang Uki), Jalan DI Panjaitan-Jalan Kalimalang, Jalan Ahmad Yani-Jalan Utan Kayu (Rawamangun), Jalan Ahmad Yani-Jalan Pemuda-Jalan Pramuka, Jalan Ahmad Yani-Jalan H. Ten, dan Jalan Perintis Kemerdekaan-Jalan Letjen Suprapto.

Kemudian Jalan Senen Raya-Jalan Kwitang (Senen), Jalan Gunung Sahari-Jalan Wahidin, Jalan Gunung Sahari-Jalan Dokter Sutomo (MBAL), Jalan Gunung Sahari-Jalan Angkasa-Jalan Samanhudi , Jalan Gunung Sahari-Jalan Mangga Besar (Kartini), Jalan Gunung Sahari-Jalan Pangeran Jayakarta, Jalan Gunung Sahari-Jalan Mangga Dua, dan Jalan Perniagaan Raya-Jalan Pasar Pagi Flyover (Jembatan Lima).

"Jadi ada dua puluh simpang yang sudah menerapkan prinsip AI dengan intelligent transport system (sistem transportasi cerdas) di traffic light (lampu lalu lintas)," katanya dikutip dari Antara, Minggu (2/7/2023)

Dia menuturkan, penerapan AI cukup berpengaruh dalam memantau dan melakukan pengaturan waktu di lampu lalu lintas berdasarkan informasi basis data internal Google. Selain itu, penerapan AI juga dapat memperkuat fungsi sistem manajemen lalu lintas (adaptif forces) yang dijalankan dan menghitung secara aktual volume lalu lintas di simpang.

Sementara itu, dia menjelaskan dengan teknologi tersebut pihaknya dapat mengetahui vc ratio atau perbandingan antara kapasitas jalan dengan kepadatan lalu lintas di jalan tersebut. Kemudian, dengan penerapan teknologi AI ini Dishub DKI juga memberikan prioritas terhadap rute angkutan umum, seperti TransJakarta. Sehingga, sistem AI akan membaca secara otomatis jika TransJakarta lewat akan diberikan prioritas lampu hijau untuk melintas duluan.

"Jadi, traffic light tersebut dapat 'melihat' kaki simpang mana yang padat, sehingga di titik itulah yang akan diberikan prioritas lampu hijau lebih banyak atau lama," ujar Syafrin.

Sementara itu, dia menuturkan pihaknya akan menambah 40 simpang lagi yang akan dipasang penerapan AI. Hal itu sebagai upaya mengurangi kemacetan di DKI Jakarta.

Baca juga artikel terkait KEMACETAN JAKARTA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin