tirto.id - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Widyastuti mengatakan tingkat okupansi tempat tidur isolasi rumah sakit di Jakarta terisi 4.258 atau 54 persen dari 7.863 unit.
Sementara untuk okupansi ICU rumah sakit di Jakarta sebanyak 1.142 dan telah terisi 674 atau 59 persen.
"Dengan begitu, tempat tidur dan ICU yang sebelumnya dipersiapkan untuk [Pasien COVID-19], dialihkan untuk perawatan pasien non-COVID," kata Widyastuti melalui keterangan tertulisnya, Selasa (23/3/2021).
Widyastuti mengklaim tingkat okupansi tempat tidur isolasi dan ICU rumah sakit menurun selama PPKM Mikro periode 7 sampai 22 Maret 2021. Hal itu dibuktikan dengan tingkat okupansi rumah sakit pada 7 dengan 21 Maret.
Jumlah tempat tidur isolasi per 7 Maret sebesar 8.256 tempat tidur dan terpakai 4.922 tempat tidur atau 60 persen dari jumlah yang ada. "Sedangkan, jumlah kapasitas ICU per tanggal 7 Maret sebesar 1,148 dan terpakai 755 ICU atau sebesar 66 persen yang terpakai,", terangnya.
Kemudian, Dinkes DKI juga menjelaskan jumlah kasus aktif Jakarta mengalami penurunan yang sangat signifikan yakni 7.439 kasus aktif pada 8 Maret, menjadi 5.747 kasus aktif pada 16 Maret. Artinya, ada penurunan hingga 1.692 kasus dengan diterapkannya PPKM Mikro.
“Namun, periode pascalibur hari besar keagamaan [Isra Miraj dan Nyepi], kurvanya kembali naik, meskipun tetap terkontrol menjadi 7.322 kasus aktif pada 21 Maret 2021,” pungkasnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Maya Saputri