tirto.id - Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menutup rapat paripurna RAPBN 2020 dengan pantun yang membicarakan soal kondisi politik di dalam negeri.
Bamsoet menyampaikan dua pantun. Pantun yang pertama menyindir partai politik yang ingin mendapatkan kursi menteri. Bamsoet bahkan menggunakan bahasa "jangan sikut-sikutan" untuk menyindir parpol yang berebut jatah menteri
Bunga pandan tegak berdiri
Lurus disusun tampaklah rapi
Jangan sikut-sikutan berebut menteri
Serahkan saja ke Pak Jokowi
Tak hanya berhenti di situ. Bamsoet kemudian membaca pantun ke dua yang menyinggung soal situasi politik antar kubu. Yaitu Kubu Teuku Umar, Gondangdia sampai Kertanegara.
Dalam hal ini, Teuku Umar kerap disimbolkan dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, sementara Gondangdia adalah letak kantor DPP Nasdem, sedangkan Kertanegara adalah lokasi rumah Prabowo.
Dalam kondisi politik terkini, Megawati Soekarnoputri tengah akrab dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto usai pemilu. Padahal, Prabowo merupakan oposisi terkuat untuk melawan Jokowi.
Kondisi ini tentu membuat partai koalisi yang merasa sudah berjuang di dalam koalisi tak nyaman. Maka dari itu, Bamsoet menyindirnya melalui pantun.
Jalan-jalan ke Teuku Umar
Jangan lupa lewat Gondangdia dan Kertanegara
Walau kadang kita bertengkar
Tetap semangat dan Dirgahayu Indonesia, merdeka!
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Alexander Haryanto