Menuju konten utama
Mozaik

Derum Sejarah Bus, Kendaraan untuk Semua

Nama "bus" berasal dari bahasa Latin "omnibus" yang berarti "untuk semua". Diambil dari tulisan di depan toko milik seseorang bertuliskan "Omnes Omnibus".

Derum Sejarah Bus, Kendaraan untuk Semua
Header Mozaik Omnibus Kendaraan Untuk Semua. tirto.id/Tino

tirto.id - Transportasi pada mulanya hanya mengandalkan kaki atau menggunakan kuda yang biasa digunakan orang-orang kaya, lalu berkembang dengan munculnya angkutan umum.

Pada 1662, Blaise Pascal memperoleh hak istimewa untuk mendirikan perusahaan angkutan umum di Paris. Ia menciptakan sistem transportasi yang melintasi jalan-jalan kota Paris sesuai jadwal.

Bus-bus awal ini adalah gerbong besar yang ditarik oleh kuda dan mampu mengangkut hingga 42 penumpang. Kendaraan ini memenuhi prinsip dasar transportasi umum, yakni beroperasi pada rute tetap, jadwal tetap, dan tarif terjangkau.

Desain bus pada masa itu sangat sederhana, dengan kursi-kursi kayu dan atap terbuka yang membuat penumpang rentan terhadap kondisi cuaca.

Meski penggunanya terbatas, karena hanya dapat diakses oleh kaum bangsawan, inovasi Pascal meletakkan dasar bagi pengembangan sistem transportasi massal.

Layanan untuk Semua

Saat kelas borjuis berkembang, kebutuhan akan transportasi meningkat, terutama untuk memindahkan orang ke kota dari daerah sekitarnya.

Nama "bus" berasal dari bahasa Latin "omnibus" yang berarti "untuk semua". Nama itu disematkan pada 1825 di Prancis oleh Stanislas Baudry. Ia adalah pensiunan angkatan perang Kekaisaran Prancis yang membuka pabrik tepung mesin uap di pinggiran kota Nantes.

Ia juga membuka layanan sampingan berupa pemandian dan pancuran umum dari air panas. Sayangnya tidak banyak pelanggan yang datang karena layanannya dianggap terlalu jauh dari keramaian.

Baudry kemudian membuka jasa kereta kuda untuk menjemput dan mengantar pelanggan yang mampu membawa 16 penumpang. Dalam waktu singkat, layanan pemandiannya laris. Saat jasa antar jemput pelanggannya berhenti, layanan pemandiannya kembali sepi.

Sejak itu, Baudry fokus pada layanan jasa kereta di kota Nantes dan membentuk jaringannya sendiri.

Suatu hari, kendaraannya berhenti di depan toko seorang pelanggan bernama Omnes yang memajang tanda besar bertuliskan "Omnes Omnibus". Nama itu menjadi inspirasi untuk menyebut transportasi umum miliknya "omnibus" atau “kendaraan untuk semua”.

Konsep "kendaraan untuk semua" lalu kian populer dan diperluas di Paris serta kota-kota lainnya pada 1828. Lingkungan ekonomi yang liberal dan masuknya migran dari perdesaan semakin mendorong perluasan layanan omnibus. Setidaknya pada 1836 terdapat 378 omnibus dari 17 perusahaan.

Pada 1826, otoritas di Prancis mulai mengizinkan rakyat jelata dan bangsawan untuk berbagi tempat duduk di dalam omnibus.

Warsa 1830-an, kereta pos pertama yang digerakkan oleh uap, yang merupakan bentuk awal dari bus, diperkenalkan di Inggris. Ia beroperasi sebagai layanan transportasi umum dan menandai dimulainya bus modern seperti yang kita kenal sekarang.

Tahun 1855, Baron Haussmann, perencana tata kota, menggabungkan sejumlah perusahaan transportasi di Paris dengan membentuk Compagnie Générale des Omnibus (CGO) yang memonopoli transportasi omnibus di dalam kota selama tiga puluh tahun.

Di bawah CGO, jaringan koheren yang terdiri dari 25 jalur dibentuk. Pada 1860 jaringan tersebut memiliki 503 omnibus dan 6700 kereta kuda.

Ilustrasi Bus

Ilustrasi Bus. (FOTO/Ali Zaenal)

Bus Bertenaga Mesin

Pada 1895, Karl Benz, seorang insinyur Jerman, merekayasa bus bertenaga mesin pertama di dunia. Bus ini menggunakan mesin pembakaran internal yang mirip dengan mesin mobil. Dibandingkan omnibus, bus ini lebih cepat dan lebih efisien.

Bus ini memiliki mesin horizontal satu silinder yang dipasang di belakang, menghasilkan tenaga maksimum 5 tenaga kuda. Namun, kendaraan ini bukan pilihan paling nyaman bagi penumpang. Kondisi jalan yang ekstrem sering kali mengharuskan setiap orang turun dan mendorong bus.

Desain bus awal hanya dapat menampung delapan orang, termasuk pengemudi.

Tahun 1906, Compagnie Française des Transports en Commun (CFTR) meluncurkan rute bus modern pertama di dunia. Di Paris, rute ini menghubungkan Place de la Concorde dengan Porte Maillot. Bus yang digunakan pada rute ini merupakan bus bertenaga mesin yang diproduksi oleh Berliet, sebuah perusahaan otomotif Prancis.

CFTR didirikan untuk memberikan layanan transportasi yang dibutuhkan para pelancong dan saling melengkapi dengan moda perjalanan regional lainnya di wilayah tersebut.

Perkembangan Bus

Setelah bus bertenaga mesin pertama kali muncul pada 1895, berbagai model bus dikembangkan hingga tahun 1900-an.

Jalur trem pertama muncul di New York pada 1832, dan sebelum tahun 1870, hanya trem dan omnibus yang ditarik kuda yang digunakan. Namun kemungkinan penerapan traksi uap terlihat melalui layanan kapal uap di Sungai Seine, yang mengarah ke uji coba di Amerika Serikat pada 1859 dan di Prancis.

Kereta kabel pertama di dunia mulai dioperasikan di San Francisco pada 1873 oleh Andrew Smith Hallidie, dan eksperimen dalam transportasi jalan raya mekanis dilakukan, yang kemudian memengaruhi perkembangan bus troli dan jalur trem dengan ban pneumatik.

Lain itu, bus dengan mesin bensin mulai muncul, menggantikan kuda sebagai sumber tenaga. Perubahan ini membuka jalan bagi penggunaan bus sebagai sarana transportasi massal di kota-kota besar.

Di Hindia Belanda, perusahaan otobus pertama lahir di Bandung pada 1912, yakni Pengangkutan Djawatan Automobil (PDA) yang didirikan oleh pemerintah kolonial. PDA memiliki rute antara Bandung dan Lembang.

Pada tahun 1932, perusahaan bus swasta pertama di Hindia Belanda didirikan dengan nama Aneka Motor.

Seiring waktu, banyak perusahaan bus swasta bermunculan di berbagai kota, seperti PO Haryanto di Solo, Jawa Tengah (1946), PO Sumber Alam di Sumedang, Jawa Barat (1955), dan PO Gunung Harta di Jakarta (1960).

Ilustrasi Bus

Ilustrasi Bus. (FOTO/Ali Zaenal)

Desain bus juga mengalami perkembangan, dengan penambahan atap tertutup dan kursi-kursi yang lebih nyaman bagi penumpang. Selain itu, bus mulai dilengkapi dengan sistem pemberhentian yang lebih teratur, sehingga memudahkan penumpang untuk naik dan turun di berbagai titik di dalam kota.

Pada masa Perang Dunia II, bus digunakan oleh militer untuk transportasi pasukan dan logistik. Juga digunakan untuk transportasi pengungsi.

Memasuki tahun 1960-an, bus mulai digunakan untuk transportasi wisata yang biasanya dilengkapi dengan fasilitas yang lebih nyaman, seperti AC, televisi, dan toilet.

Pada 1958, perusahaan otomotif asal Inggris, Leyland Motors, memperkenalkan bus bertingkat pertama di dunia yang dikenal dengan nama "Leyland Atlantean". Bus ini menjadi populer di berbagai negara dan membuka jalan bagi perkembangan bus bertingkat modern yang kita kenal saat ini.

Bus diesel hadir pada dekade 1970-an, memiliki tenaga yang lebih efisien dan besar, sehingga mampu menempuh jarak yang lebih jauh.

Pada 1980-an, bus mulai menggunakan sistem suspensi udara yang lebih nyaman. Ia dapat dapat meredam guncangan dengan lebih baik, sehingga penumpang merasa lebih nyaman saat berada di dalam bus.

Pada 1990-an, bus mulai menggunakan teknologi elektronik, seperti sistem pengereman ABS dan sistem kontrol traksi. Teknologi elektronik ini dapat meningkatkan keselamatan dan keamanan bus.

Selain itu, bus mulai dilengkapi dengan sistem navigasi dan kontrol yang lebih canggih, sehingga memudahkan pengemudi untuk mengelola rute perjalanan dan menghindari kemacetan lalu lintas.

Ilustrasi Bus

Ilustrasi Bus. (FOTO/Ali Zaenal)

Kiwari, bus menjadi bagian penting dari sistem transportasi umum di berbagai negara. Desain bus terus mengalami perkembangan yang signifikan, dengan penambahan fitur-fitur canggih seperti WiFi gratis, koneksi USB, dan sistem keamanan yang lebih baik.

Perusahaan-perusahaan otomotif seperti Volvo, Mercedes-Benz, dan Scania menjadi pemimpin dalam inovasi-inovasi terbaru dalam industri bus.

Penggunaan teknologi GPS dan sistem manajemen flotasi membuat operasional bus menjadi lebih efisien dan dapat dipantau secara real-time. Selain itu, penggunaan bahan bakar alternatif seperti listrik dan gas alam juga menjadi tren yang semakin populer dalam industri bus modern.

Selain itu, bus juga mulai dilengkapi dengan teknologi otonom yang memungkinkan bus untuk beroperasi tanpa pengemudi, sehingga meningkatkan tingkat efisiensi dan keamanan. Teknologi ini diharapkan dapat mengurangi kecelakaan lalu lintas.

Dari kendaraan sederhana yang digunakan untuk transportasi massal hingga menjadi bagian integral dari sistem transportasi modern, bus telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di berbagai belahan dunia.

Baca juga artikel terkait MOZAIK atau tulisan lainnya dari Ali Zaenal

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ali Zaenal
Penulis: Ali Zaenal
Editor: Irfan Teguh Pribadi