tirto.id - Kemiliteran Iran menempati posisi ke-14 dari 137 negara yang dinilai oleh Global Fire Power. Penilaian tersebut didasarkan pada tiga sektor, yaitu angkatan udara, angkatan darat, dan angkatan laut. Powerindeks yang dimiliki Iran adalah 0,2606 (0,0000) adalah poin sempurna).
Disamping tiga sektor kemiliteran tersebut, kekuatan Iran juga dihimpun dari pasukan khusus yang menjalankan misi-misi spesial, yaitu Army Ground Force, Revolutionary Guards, dan Law Enforcement Guard.
Army Ground Force
Army Ground Force terdiri dari 7 divisi, yaitu 23rdDivision, 58th Zolfaghar Division, 25th Brigade, 35th brigade, 45th Brigade, 55th Brigade, dan 65th Nohed Brigade. Pusat operasional pasukan ini berada di Esfahan.
Pusat operasi Iran itu dilengkapi dengan persenjataan buatan Amerika Serikat dan helikopter buatan Italia, Global Security melaporkan. Para anggota pasukan ini dilatih di akademi militer Teheran serta pusat pelatihan Shiraz.
Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC)
Revolutionary Guard adalah militer elit Iran dengan 125 ribu pasukan. IRGC memiliki divisi yang dikembangkan, seperti Quds Force yang ditugaskan ke luar negeri, sebagaimana diwartakan DW.
Pasukan ini juga bertanggung jawab mengawasi program rudal balistik Iran dan melakukan beberapa tes sejak perjanjian nuklir. Pada Maret 2016, pasukan ini meluncurkan rudal balistik ke Israel dengan tulisan "Israel harus dimusnahkan" dalam bahasa Ibrani.
Basis kekuatan IRGC mencapai sudut-sudut negeri Iran, menjadikannya sebuah jaringan efektif dalam menjalankan kompleks militer dan intelijen.
Dalam perseteruan Iran dengan AS, IRGC maju di garis depan dan menyatakan pada Sabtu (21/9/2019) bahwa mereka siap menghadapi strategi perang apapun yang dirancangkan oleh tentara AS, Time melaporkan.
Law Enforcement Guard
Law Enforcement Guard atau NAJA adalah bagian dari pasukan kepolisian Iran yang bertugas menjaga perdamaian dan kemanan Iran, terutama di sektor sosial.
Operasi dan bidang kerja NAJA banyak dikontrol oleh IRGC yang notabene dibentuk oleh pemimpin Iran Ayatollah Khameini, sehingga NAJA dipakai sebgai alat politik untuk menekankan kontrol kepada masyarakat dan menekan oposisi politik Khameini, sebagaimana dikutip dari tulisan Saeid Golkar, "The Evolution of Iran's Police Forces and Social Control in Islamic Republic" (PDF).
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yantina Debora