tirto.id - Kekuatan Militer Iran berada di peringkat 14 dari 138 negara dengan power Index 0.2191 (ukuran 0.0000 sebagai angka sempurna) bedasarkan 2020 Military Strength Ranking yang dikeluarkan oleh Global Fire Power.
Jumlah personel militer Iran mencapai 873.000 pasukan yang diantara 523.000 pasukan merupakan personel aktif sedangkan sisanya 350.000 ialah pasukan cadangan.
Jumlah alutsista Angkatan Udara Iran mencapai 509 aset. di antaranya terdiri dari 155 ialah pesawat tempur , 23 pesawat serbu, 62 pesawat angkut, 9pesawat misi khusus, dan 112 helikopter.
Angkatan Darat memiliki total aset 2.056 Tank, 4.300 kendaraan serbu lapis baja, 2.658 artileri, dan 1.935 proyektor roket.
Sedangkan total aset angkatan laut Iran mencapai 398 termasuk 7 fregat, 3 korvet, 34, kapal selam, 342, kapal patrol, kapal ranjau.
Iran juga telah mengembangkan beberapa misilnya. Dilansir dari BBC yang mengutip International Institute for Strategic Studies (IISS), Iran diprediksi memiliki 50 misil balistik jarak menengah (Medium Range Ballistic Missile) dan 100 misil balistik jarak pendek (Short Range Ballistic Missile).
Mengutip dari CSIS, lima jenis misil balistik yang telah dikembangkan Iran untuk jangka menengah atau MRBM. Di antaranya yang telah beroperasi ialah Sejjil (jangkauan s/d 2000 km dan muatan hulu ledak 500-1500 kg) dan Shahab (Jangkauan s/d 1.300 km, muatan hulu ledak 1.200 kg).
Sedangkan sisanya yaitu Ghadr 1 (jarak 1.950 km muatan, hulu ledak 800 kg), Emad (jarak 1.700 km, muatan hulu ledak 750 kg), dan Khorramshahr (jarak 2000 km serta muatan hulu ledak 1.800 kg) masih dalam tahap pengembangan.
Lalu untuk rudal balistik jangka pendek atau SRBM dengan jangkauan paling jauh 800 km, di antaranya ialah Fateh-313 (500 km), Tondar-69 (150 km), Fateh-110 (200-300 km), Shahab-2 (500 km), Zolfaghar (700 km), Shahab-1 (285-330 km) dan Qiam-1 (700-800 km). SRBM yang yelah disebutkan tersebut telah beroperasi sepenuhnya
Iran, melalui Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC) atau pengawal revolusi Iran, juga telah memperkenalkan alutsista buatan domestik pada 27 Juni 2020, di antaranya ialah sistem radar yang digunakan untuk mendeteksi ranjau atau bom yang tertanam di dalam tanah.
Sistem radar ini di bawah oleh kendaraan dengan kecepatan 10 km/jam dan mampu mendeteksi benda eksplosif sampai dengan 30 cm kedalaman tanah dengan jarak 30 meter, demikian dilansir dari Army Recognition.
Selain itu ialah 76.2 mm Machine Gun RPD buatan Rusia yang kemudian ditingkatkan oleh Iran dengan nama Sa'aban-1. Senjata ini diperkuat dengan piranti bidikan yang lebih modern, barel yang lebih pendek, dan popor yang lebih ergonomis.
Terdapat juga Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau pesawat tanpa awak berukuran kecil dengan nama Me’raj-1. UAV ini mampu terbang maksimal di ketinggian 3,650 meter (12.000 kaki) dengan kecepatan 140 km/jam dan memiliki berat 35 kg. Drone ini dapat terbang selama 10.5 jam dan membawa beban 5 kg.
UAV ini juga Memiliki Lebar Sayap 3.60 meter dengan jarak tempuh maksimal 1000 km. Sejumlah alutsista ini dipresentasikan kepada beberapa perwira tinggi militer Iran termasuk Mayor Jenderal Hossein Salami.
Mengutip dari Tehran Times, IRGC juga telah memperoleh 112 kapal cepat peluncur misil generasi baru yang telah dikembangkan oleh perusahaan lokal pada seremoni 28 Mei 2020. Kapal cepat ini diklaim memiliki fungsi hydrodinamic dan mampu berlayar cepat dengan radar cross-section (RCS) yang rendah tapi memiliki kekuatan serangan yang tinggi.
Sedangkan Di sisi lain IRGC telah meluncurkan satelit militer pertamanya ke orbit dari gurun Markazi pada bulan Apil 2020. Tepatnya satelit ini diterbangkan dari markas IRGC dekat Shahroud, 330 km dari Teheran. Satelit yang disebut Nour ini akan digunakan untuk pengintaian dari orbit di ketinggian 425 km, demikian dikutip dari Al-Jazeera
Penulis: Mochammad Ade Pamungkas
Editor: Yantina Debora