Menuju konten utama

Demokrat Marah ke Megawati Karena PDIP Dianggap Membajak Kader

Andi Arief menilai, besar kemungkinan PDIP kerap membajak karena kualitas kader Demokrat dianggap lebih bagus.

Demokrat Marah ke Megawati Karena PDIP Dianggap Membajak Kader
Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief memberi keterangan pada wartawan usai pertemuan dengan petinggi Partai Demokrat di kediaman SBY, Jakarta, Jumat (10/8/2018). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

tirto.id - Partai Demokrat marah kepada PDI Perjuangan lantaran dianggap banyak membajak kader-kadernya belakangan ini. Sikap Demokrat itu disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Andi Arief melalui akun Twitter-nya, Kamis (30/8/2018).

"Saya tidak mengerti kenapa Ibu Megawati merestui Hasto yang rajin membajak kader demokrat untuk gabung ke tim Jokowi. Apakah PDIP sudah sangat miskin kader berkualitas?" ujar Andi.

Andi telah mengkonfirmasi kebenaran cuitannya di Twitter tersebut pada Kamis (30/8). Menurutnya, besar kemungkinan PDIP kerap membajak karena kualitas kader Demokrat dianggap lebih bagus.

Ia juga curiga PDIP sengaja memanfaatkan sejumlah kader Demokrat yang masih memiliki kekecewaan karena gagalnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi kandidat di Pemilu Presiden 2019.

"[PDIP] memanfaatkan kekecewaan yang sebagian masih ada di kader soal tidak majunya AHY. Kami sedang mencoba mengatasi ini," ujar Andi kepada Tirto.

Sejumlah kader Demokrat memang telah menyatakan dukungan terhadap Jokowi di pilpres 2019. Kader-kader Demokrat yang dimaksud adalah Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi, Soekarwo, Deddy Mizwar, dan Lucas Enembe.

Sikap sejumlah kader itu berbeda dengan posisi Demokrat di pemilu. Sebabnya, partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu telah memutuskan mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di pilpres mendatang.

"Kalau PDIP gandrung bajak mambajak lebih baik partainya berubah jadi club sepakbola saja. Mumpung Prestasi sepakbola lagi kurang bagus," kata Andi Arief lagi di Twitter-nya.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Politik
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Dipna Videlia Putsanra