Menuju konten utama

Data Baru BPS, Nilai Tukar Petani Naik saat Harga Beras Meroket

BPS mencatat nilai tukar petani (NTP) sebesar 117,76 pada Desember 2023 atau naik 0,88 persen. Kenaikan ini diperngaruhi oleh kenaikan harga jual beras.

Data Baru BPS, Nilai Tukar Petani Naik saat Harga Beras Meroket
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti. foto/Youtube BPS

tirto.id - Pelaksana Tugas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, mencatat nilai tukar petani (NTP) sebesar 117,76 pada Desember 2023 atau naik 0,88 persen. Selain itu, kenaikan tersebut seiring adanya kenaikan pada indeks harga terima petani (It) sebanyak 1,29 persen atau menjadi 139,91.

“NTP nasional Desember 2023 sebesar 117,76 atau naik 0,88 persen bila dibandingkan November 2023. Kenaikan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 1,29 persen,” ucap Amalia saat konferensi pers Rilis Berita Statistik, Jakarta, Selasa (2/1/2023).

Dalam catatan BPS, empat komoditas yang mempengaruhi kenaikan indeks harga terima petani nasional adalah gabah, bawang merah, kelapa sawit, dan cabai rawit. Sedangkan komoditas penyumbang indeks harga bayar petani adalah bawang merah, tomat segar, cabai rawit, dan beras.

Lebih rinci berdasarkan NTP subsektor, hanya tanaman pangan (NTPP), hortikultura (NTPH), tanaman perkebunan rakyat (NTPR) yang mengalami kenaikan perubahan.

Secara persentase, NTPP pada Desember 2023 tercatat 114,24 atau naik 0,28 persen. Kemudian, NTPH tercatat 122,90 atau nai 5,51 persen, lalu NTPR tercatat 133,40 atau naik 0,88 persen.

“Peningkatan NTP tertinggi terjadi pada subsektor hortikultura, NTP hortikultura naik sebesar 5,51 persen. Kenaikan ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani atau It itu naik sebesar 5,9 persen lebih besar dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani atau ide yang mengalami kenaikan sebesar 0,37 persen,” ucap Amalia.

Sementara itu, penurunan NTP terdalam terjadi pada perikanan tangkap yang turun sebanyak 1,02 persen. Penurunan tersebut terjadi karena indeks harga yang diterima nelayan turun sebesar 0,61 persen sedangkan Ib mengalami kenaikan sebesar 0,41 persen.

“Komoditas yang dominan mempengaruhi penurunan it sub sektor perikanan tangkap adalah ikan tongkol, ikan kembung, udang laut, dan selar,” kata dia.

Amalia menuturkan bahwa secara kumulatif nasional, NTP Januari sampai dengan Desember 2023 sebesar 112,46 dengan nilai It sebesar 131,59 sedangkan Ib sebesar 117,01.

“Secara nasional, NTP Januari–Desember 2023 sebesar 112,46 dengan nilai It sebesar 131,59 sedangkan Ib sebesar 117,01,” ucap Amalia.

Pada kesempatan yang sama, tercatat selama Desember 2023, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp13.348,00 per kilogram (kg), atau naik sebesar 0,74 persen secara bulanan.

“Sedangkan beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp13.071,00 per kg atau naik sebesar 0,86 persen, dan rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp12.530,00 per kg atau turun sebesar 0,04 persen,” kata dia.

Dibandingkan dengan Desember 2022, rata-rata harga beras di penggilingan pada Desember 2023 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing naik sebesar 21,85 persen; 26,03 persen; dan 27,77 persen.

Baca juga artikel terkait NILAI TUKAR PETANI atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Anggun P Situmorang