tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat barang kebutuhan konsumsi mendominasi kenaikan impor selama April 2019.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan impor barang kebutuhan konsumsi pada April 2019 naik 24,12 persen dibanding bulan sebelumnya.
Angka ini lebih besar dibandingkan kenaikan impor bahan baku atau penolong pada periode yang sama, yakni 12,09 persen. Impor barang modal juga hanya naik 6,78 persen.
Dia memerinci, untuk barang kebutuhan konsumsi, kenaikan tertinggi terjadi pada impor daging beku. Impor daging beku naik sebesar 23,6 juta dolar AS menjadi 64,1 juta dolar AS. Pada bulan sebelumnya nilai impor komoditas ini hanya 40,5 juta dolar AS.
“Pertama kenaikan lumayan besar daging beku. Nilainya sekarang 64,1 juta dolar AS, [impor] dari India dan Amerika untuk jaga pasokan. Jadi di lebaran memang selalu meningkat,” ucap Suhariyanto dalam konferensi pers di Gedung BPS, Jakarta pada Rabu (15/5/2019).
Selain daging beku, impor buah apel juga tercatat naik sebesar 20,3 juta dolar AS. Pada April 2019, impor buah apel mencapai 39,1 juta dolar AS. Sementara pada bulan sebelumnya cuma 18,8 juta dolar AS.
Impor buah pir juga naik menjadi 24,5 juta dolar AS pada bulan April 2019. Angka impor buah pir pada bulan sebelumnya hanya mencapai 10,3 juta dolar AS. Artinya, ada kenaikan 14,2 juta dolar AS.
Impor barang konsumsi lainnya yang naik siginifikan adalah alas kaki. Kenaikannya mencapai 18,7 juta dolar AS. Impor alas kaki pada April 2019 tercatat senilai 85,4 juta dolar AS. Sedangkan pada bulan sebelumnya cuma 66,7 juta dolar AS.
“Lalu ada kenaikan impor barang lain tapi lebih kepada konsumtif,” ucap Suhariyanto.
Selain barang konsumsi masyarakat, BPS juga mencatat share impor terbesar didominsai oleh mesin-mesin atau pesawat mekanik, yakni senilai 8,72 miliar dolar AS (share 17,89 persen). Lalu diikuti oleh mesin atau peralatan listrik senilai 6,05 miliar dolar AS (share 12,41 persen).
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Addi M Idhom