tirto.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan pemantauan hilal untuk menentukan awal bulan Syawal 1440 H hari ini, Senin (3/6/2019).
"Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah salah satu tupoksinya adalah memberikan pelayanan data tanda waktu dalam penentuan awal bulan Hijriah," tulis BMKG dalam laman resminya.
Untuk itu, BMKG menyampaikan informasi Hilal saat Matahari terbenam, pada hari Senin dan Selasa, tanggal 3 dan 4 Juni 2019 M sebagai penentu awal bulan Syawal 1440 H.
Informasi yang disampaikan meliputi :
- Waktu Konjungsi (Ijtima') dan Waktu Terbenam Matahari
- Peta Ketinggian Hilal
- Peta Elongasi
- Peta Umur BulanP
- eta Lag
- Peta Fraksi Illuminasi Bulan
- Objek Astronomis Lainnya yang Berpotensi Mengacaukan Rukyat Hilal
- Data Hilal saat Matahari Terbenam untuk Kota-kota di Indonesia
1. Afe Taduma-Malut
2. Hitu-Maluku
3. Biak - Papua
4. Mauliru - NTT
5. Kupang - NTT
6. Donggala - Sulawesi Tengah
7. Pantai Loang Baloq - NTB
8. Denpasar - Bali
9. Pantai Wolulu - Sultra
10. Manado - Sulut
11. Makassar- Sulsel
12. Balikpapan - Kaltim
13. Kemayoran - DKI Jakarta
14. Cikelet- Jabar
15. Padang - Sumbar
16. Anyer - Banten
17. Lhoong - Aceh
18. Medan - Sumut
19. Bengkulu
20. Malang - Jatim
21. Pantai Tanjung Kait - Banten
22. Pantai Tanjung Pasir - Banten
23. Sukabumi - Jabar
24. Parangtritis - DIY
Keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi, dan Bumi dengan Bulan dalam mengelilingi Matahari memungkinkan manusia untuk mengetahui penentuan waktu.
Salah satu penentuan waktu adalah penentuan awal bulan Hijriah yang didasarkan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi. Penentuan awal bulan Hijriah ini sangat penting bagi umat Islam dalam penentuan awal tahun baru Hijriah, awal bulan Ramadan, hari raya Idulfitri dan hari raya Iduladha.
Editor: Agung DH