tirto.id - Final Liga Champions 2019/2020 antara PSG vs Bayern Munchen akan digelar pada akhir pekan ini di Stadion Da Luz, Lisbon. Laga tersebut akan menjadi final ke-28 sejak kompetisi ini berubah format mulai musim 1992/1993 lalu.
PSG lolos terlebih dahulu ke partai puncak setelah menundukkan kuda hitam seperti RB Leipzig di semifinal. Kemenangan 3-0 diraih tim asal Perancis itu berkat gol-gol dari Marquinhos, Angel Di Maria, dan Juan Bernat.
Final idaman pada akhirnya tercapai ketika sehari kemudian giliran Bayern yang mengandaskan perlawanan kuda hitam lain seperti Olympique Lyon. Dua gol Serge Gnabry plus satu gol Robert Lewandowski membawa Die Roten menciptakan final ideal kontra PSG.
Format Baru Sejak 1992/1993
Dimulai pada 1955/1956, Liga Champions yang dahulu bernama European Cup memiliki format yang berbeda. Hanya juara dari liga-liga di Eropa saja yang boleh ikut berpartisipasi. Sang juara bertahan pun secara otomatis mendapatkan tiket untuk mengikuti kompetisi pada tahun berikutnya.
Namun format itu berubah pada musim 1992/1993. Kompetisi boleh diikuti oleh liga-liga negara anggota UEFA, kecuali Liechtenstein yang tidak memiliki kompetisi sepak bola. Selain itu, dari beberapa negara dengan nilai koefisien tertinggi, boleh langsung menyertakan empat wakilnya ke fase grup yang terdiri dari peringkat satu sampai empat di kompetisi masing-masing.
Meski format tersebut menguntungkan tim-tim dari liga ternama, tidak menjadi jaminan bagi mereka untuk kembali berlaga di Liga Champions walau berstatus sebagai juara bertahan namun finis di luar empat besar.
Format itu berubah sejak 2005 yang menyatakan bahwa juara bertahan boleh langsung ikut kompetisi tahun berikutnya apa pun yang terjadi di liga mereka. Artinya, untuk negara-negara seperti Spanyol, Inggris, Italia, atau Jerman bisa saja mengirimkan lima wakil ke fase grup. Bahkan kini, juara Europa League pun secara otomatis akan ikut Liga Champions di musim berikutnya.
Secara statistik, dari 27 final yang sudah digelar sejak format baru, PSG akan menjadi anggota paling anyar untuk bermain di laga final nanti. Namun mereka harus berhadapan dengan Bayern, tim yang sudah berpengalaman bermain di lima laga final sejak format anyar tersebut.
Berikut adalah daftar Final Liga Champions sejak musim 1992/1993:
Musim 1992/1993
Marseille vs Milan 1-0 (Basile Boli 43’)
Musim 1993/1994
Milan vs Barcelona 4-0 (Daniele Massaro 22’, 45’, Dejan Savicevic 47’, Marcel Desailly 58’)
Musim 1994/1995
Ajax Amsterdam vs Milan 1-0 (Patrick Kluivert 85’)
Musim 1995/1996
Juventus vs Ajax Amsterdam 1-1 (Jari Litmanen 41’ / Fabrizio Ravanelli 13’), Juventus menang adu penalti 2-4.
Musim 1996/1997
Borussia Dortmund vs Juventus 3-1 (Karl-Heinz Riedle 29’, 34’, Lars Ricken 71’ / Alessandro Del Piero 65’)
Musim 1997/1998
Juventus vs Real Madrid 0-1 (Predrag Mijatovic 65’)
Musim 1998/1999
Manchester United vs Bayern Munchen 2-1 (Teddy Sheringham 90+1’, Ole Gunnar Solskjaer 90+3’ / Mario Basler 6’)
Musim 1999/2000
Real Madrid vs Valencia 3-0 (Fernando Morientes 39’, Steve McManaman 67’, Raul Gonzalez 75’)
Musim 2000/2001
Bayern Munchen vs Valencia 1-1 (Steffan Effenberg 50’-pen / Gaizka Mendieta 3’-pen), Bayern Munchen menang adu penalti 5-4.
Musim 2001/2002
Bayer Leverkusen vs Real Madrid 1-2 (Lucio 13’ / Raul Gonzalez 8’, Zinedine Zidane 45’)
Musim 2002/2003
Juventus vs Milan 0-0, Milan menang adu penalti 2-3.
Musim 2003/2004
Monaco vs Porto 0-3 (Carlos Alberto 39’, Deco 71’, Dmitri Alenichev 75’)
Musim 2004/2005
Milan vs Liverpool 3-3 (Paolo Maldini 1’, Hernan Crespo 39’, 44’ / Steven Gerrard 54’, Vladimir Smicer 56’, Xabi Alonso 60’), Liverpool menang adu penalti 2-3.
Musim 2005/2006
Barcelona vs Arsenal 2-1 (Samuel Eto’o 76’, Juliano Belletti 80’ / Sol Campbell 37’)
Musim 2006/2007
Milan vs Liverpool 2-1 (Filippo Inzaghi 45’, 82’ / Dirk Kuyt 89’)
Musim 2007/2008
Manchester United vs Chelsea 1-1 (Cristiano Ronaldo 26’ / Frank Lampard 45’), Manchester United menang adu penalti 6-5.
Musim 2008/2009
Barcelona vs Manchester United 2-0 (Samuel Eto’o 10’, Lionel Messi 70’)
Musim 2009/2010
Bayern Munchen vs Inter Milan 0-2 (Diego Milito 35’, 70’)
Musim 2010/2011
Barcelona vs Manchester United 3-1 (Pedro Rodriguez 27’, Lionel Messi 54’, David Villa 69’ / Wayne Rooney 34’)
Musim 2011/2012
Chelsea vs Bayern Munchen 1-1 (Thomas Muller 83’ / Didier Drogba 89’), Chelsea menang adu penalti 3-4.
Musim 2012/2013
Borussia Dortmund vs Bayern Munchen 1-2 (Ilkay Gundogan 68’-pen / Mario Mandzukic 60’, Arjen Robben 89’)
Musim 2013/2014
Real Madrid vs Atletico Madrid 4-1 (Sergio Ramos 90+3’,Gareth Bale 110’, Marcelo 118’, Cristiano Ronaldo 120’-pen / Diego Godin 36’)
Musim 2014/2015
Juventus vs Barcelona 1-3 (Alvaro Morata 55’ / Ivan Rakitic 4’, Luis Suarez 68’, Neymar 90+7’)
Musim 2015/2016
Real Madrid vs Atletico Madrid 1-1 (Sergio Ramos 15’ / Yannick Carrasco 79’), Real Madrid menang adu penalti 5-3
Musim 2016/2017
Juventus vs Real Madrid 1-4 (Mario Mandzukic 27’ / Cristiano Ronaldo 20’, 64’, Casemiro 61’, Marco Asensio 90’)
Musim 2017/2018
Real Madrid vs Liverpool 3-1 (Karim Benzema 51’, Gareth Bale 64’, 83’ / Sadio Mane 55’)
Musim 2018/2019
Tottenham Hotspur vs Liverpool 0-2 (Mohamed Salah 2’-pen, Divock Origi 87’)
Penulis: Wan Faizal
Editor: Ibnu Azis