tirto.id - Ketika bepergian dan memutuskan menginap di hotel, terkadang seseorang bisa nekat membawa sejumlah barang dari penginapan, dengan alasan sudah membayar biaya pelayanan.
Padahal, kendati hotel menyediakan banyak fasilitas kepada pengguna kamar, tidak semua barang yang disediakan untuk pengunjung boleh dibawa pulang.
Jika tidak mengetahui detail atau konsekuensinya, pengunjung dapat saja khilaf dan mengambil barang-barang yang sebenarnya tidak boleh dibawa pulang.
Dilansir dari Telegraph, sebuah hasil survei menyimpulkan 69 persen pengunjung hotel mengaku pernah mengambil barang fasililitas di hotel.
Sebagian barang itu merupakan inventaris hotel yang dilarang diambil. Jika ketahuan, orang yang membawa barang-barang itu akan dikenai denda, biaya ekstra atau bahkan dilaporkan ke polisi atas tuduhan tindak pencurian.
Oleh sebab itu, untuk menghindari perselisihan, ada baiknya pengunjung menanyakan langsung kepada resepsionis sebelum menginap: apa saja fasilitas yang boleh diambil dan barang apa yang dilarang dibawa pulang.
Namun, secara umum, terdapat kelompok barang-barang fasilitas di hotel yang boleh diambil dan tidak. Ketentuan ini berlaku di banyak negara. Berikut detailnya seperti dirangkum dari sejumlah sumber.
Daftar Barang-barang fasilitas hotel yang boleh diambil:
1. Peralatan Mandi Sekali Pakai
Peralatan mandi sekali pakai boleh digunakan, diambil, dan dibawa pulang oleh tamu. Misalnya, sabun, sikat gigi, odol, kondisioner, sampo, dan lain sebagainya.
Jikapun tidak dibawa pulang, peralatan mandi sekali pakai, kalau sudah digunakan, biasanya akan dibuang oleh petugas hotel ketika habis masa menginap tamu tersebut.
2. Losion Tubuh (Body Lotion)
Seperti halnya peralatan mandi sekali pakai, losion tubuh atau body lotion juga boleh dibawa pulang oleh tamu.
Selepas check out, jika petugas hotel menemukan losion tubuh yang sudah terpakai akan diganti dengan yang baru untuk pengunjung berikutnya.
3. Teh atau Kopi Saset
Ketika menginap di hotel, biasanya sudah tersedia teh dan kopi saset di meja kamar. Pengunjung yang malas menyeduh kopi atau teh tersebut dapat membawanya pulang dan diminum di rumah.
4. Alat Tulis
Untuk tamu yang mengikuti rapat atau seminar, manajemen hotel umumnya menyediakan alat tulis berupa pulpen atau pensil, serta buku catatan kecil di meja kamar.
Selain sebagai fasilitas yang boleh diambil pengunjung, biasanya alat tulis itu juga memuat nama hotel sebagai sarana promosi penginapan tersebut.
5. Sandal
Ukurannya yang ringan dan tipis menjadikan sandal hotel mudah dimasukkan ke tas pengunjung. Karenanya, sandal hotel merupakan barang yang sering dibawa pulang oleh tamu yang menginap.
Selain nyaman digunakan, sandal hotel juga cocok sebagai sandal untuk digunakan di rumah. Ia dibolehkan untuk dibawa pulang dan diberikan pihak hotel kepada pengunjungnya.
Barang-barang fasilitas hotel yang tidak boleh dibawa pulang:
1. Furnitur
Pengunjung tidak datang ke hotel untuk berbelanja, jadi tinggalkan furnitur hotel di tempatnya. Sudah banyak orang pernah ketahuan telah mengambil lampu, sandaran duduk, tirai, dan barang-barang hotel lainnya yang dilarang dibawa pulang oleh tamu.
Jika manajemen hotel menemukan tamu yang membawanya pulang, maka ia harus menanggung konsekuensi dari perbuatan itu.
2. Seprai, Selimut, dan Bantal
Seprai dan selimut yang empuk, serta bantal yang nyaman digunakan kadang kala membuat tamu nekat membawanya pulang. Padahal, ketiga barang itu merupakan inventaris hotel, karena fasiltas tidur harus selalu siap untuk pengunjung berikutnya.
3. Handuk, Jubah Mandi, dan Gantungan Baju
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Wellness Heaven di 1.157 hotel pada akhir 2019, handuk, jubah mandi, dan gantungan baju merupakan tiga barang yang paling banyak diambil oleh tamu untuk dibawa pulang.
Jubah mandi yang lembut, handuk yang bersih dan wangi, serta gantungan baju yang unik sering kali menggoda untuk membawanya pulang. Apalagi bentuknya yang mudah dilipat atau gampang dimasukkan ke dalam koper menjadikan ketiganya mudah raib dan merugikan manajemen hotel.
4. Peralatan Makan dan Minum
Gelas, piring, sendok, dan garpu juga termasuk barang yang kerap kali hilang di hotel, meskipun sebenarnya fasilitas itu tidak boleh dibawa pulang oleh tamu.
Para pengunjung biasanya tertarik dengan bentuk atau motifnya yang unik. Hasil survei Wellness Heaven menunjukkan 12,7 persen dari pengunjung membawa barang-barang itu pulang secara diam-diam.
5. Barang Elektronik
Barang elektronik yang disediakan hotel merupakan fasilitas sewa yang dapat dinikmati selama menginap saja. Oleh sebab itu, pengunjung dilarang mengemas jam kamar hotel, alat pembuat kopi, pengering rambut, setrika, microwave, remote dan televisi, pada saat pulang.
Biasanya, alat elektronik hotel ialah barang mahal dan menjadi inventaris. Orang yang mengambil barang-barang itu dapat menanggung konsekuensi serius.
6. Pajangan Kamar
Pajangan kamar juga merupakan barang-barang yang tidak boleh dibawa pulang oleh pengunjung. Barang-barang itu seperti lukisan seni di dinding, lampu meja, vas bunga, hingga akuarium.
Orang yang membawa pajangan kamar akan dicari manajemen hotel dan diminta mengembalikan barang itu. Kalau perlu, tamu pun harus membayar denda atau mengganti dengan biaya ekstra senilai harga pajangan kamar yang diambil.
7. Asbak dan Keset
Asbak dan keset hotel seringkali berbentuk unik dan menarik. Tidak heran, banyak asbak yang hilang dan dibawa pengunjung.
Pada prinsipnya, barang yang tidak boleh dibawa pulang adalah barang tak habis pakai, sekecil apa pun itu, kendati hanya berupa asbak ataupun keset, keduanya bukan fasilitas yang diberikan hotel cuma-cuma kepada pengunjung.
8. Perlengkapan Ibadah
Perlengkapan ibadah tidak luput dari tangan nakal pengunjung. Bahkan, kitab suci, sebagaimana dilansir Telegraph, adalah barang paling banyak hilang urutan kesepuluh dari daftar barang-barang yang sering diambil oleh tamu di hotel-hotel.
Pengunjung harus sadar bahwa perlengkapan ibadah di hotel tidak boleh dibawa pulang. Sajadah, mukena, sarung, tasbih, Alquran, Alkitab, atau lainnya adalah perlengkapan ibadah yang disiapkan pihak hotel untuk para tamu, pada saat menginap saja.
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom