tirto.id - Sebanyak 38 bank resmi menjadi penyalur pinjaman KPR rumah subsidi pada tahun 2022. Sejumlah bank nasional dan daerah itu meneken perjanjian kerja sama dengan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), awal Januari kemarin.
Mulai tahun 2022, BP Tapera menggantikan peran Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP). Maka itu, BP Tapera kini menjadi lembaga yang mengelola penyaluran dana bantuan pembiayaan perumahan FLPP atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Dengan demikian, BP Tapera saat ini mengelola 2 program pembiayaan perumahan. Pertama, layanan pembiayaan perumahan bagi ASN peserta Tapera. Kedua, FLPP bagi masyarakat umum, khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Menurut Komisioner BP Tapera, Adi Setianto, pemerintah menargetkan penyaluran KPR FLPP 2022 bisa membiayai pembangunan 200 ribu unit rumah subsidi. Nilai alokasi KPR FLPP 2022 mencapai Rp23 triliun.
Dana FLPP 2022 berasal dari 2 sumber. Sebanyak Rp19,1 triliun berasal dari dana DIPA (alokasi APBN 2022), dan Rp3,9 triliun dari pengembalian pokok.
"Kami harapkan penyerapan dan jangkauan bagi calon debitur dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk melayani kebutuhan perumahan bagi MBR," ujar Setianto dalam siaran resmi BP Tapera.
Setianto menjelaskan penyaluran dana FLPP pada tahun ini dilandasi Peraturan Menteri PUPR No. 35 Tahun 2021, dan Peraturan BP Tapera No. 9 tahun 2021. Beleid tersebut resmi diundangkan pada 31 Desember 2021.
Dia menambahkan, BP Tapera wajib menerapkan manajemen risiko supaya potensi risiko dalam pengelolaan dana FLPP bisa diminimalkan. BP Tapera pun wajib mematuhi kebijakan pemerintah dan peraturan perundang-undangan yang mengatur investasi pemerintah.
Adapun bank-bank penyalur KPR FLPP, kata Setianto, harus memastikan kualitas bangunan rumah subsidi sesuai dengan ketentuan teknis dan kelayakan hunian.
"Dalam penyaluran dana FLPP Tahun 2022, kami menginginkan komitmen Bank Penyalur FLPP dengan kewajiban untuk menyampaikan secara terperinci rencana realisasi bulanan hingga akhir tahun berjalan yang akan dievaluasi secara periodik," tambah dia.
Perjanjian kerja sama BP Tapera dengan 38 bank penyalur KPR FLPP meliputi penyaluran dan pengembalian dana FLPP melalui KPR Sejahtera, hingga pelaporannya. Ada 7 bank nasional dan 31 bank pembangunan daerah (BPD) di daftar mitra BP Tapera tersebut.
Daftar 38 bank penyalur KPR Subsidi (FLPP) pada tahun 2022 adalah sebagai berikut:
- Bank BTN
- Bank BTN Syariah
- Bank BNI
- Bank BRI
- Bank Mandiri
- Bank Syariah Indonesia (BSI)
- Bank Artha Graha
- Bank Mega Syariah
- BJB Syariah
- BPD Jawa Barat dan Banten (Bank BJB)
- BPD Sulawesi Selatan
- BPD Sulawesi Selatan Syariah
- BPD Kalimantan Barat
- BPD Kalimantan Barat Syariah
- BPD Sulawesi Tengah
- BPD Kalimantan Tengah
- BPD Kalimantan Selatan Syariah
- BPD Kalimantan Timur
- Bank NTB
- BPD Papua
- BPD Kalsel
- Bank DKI
- BPD Sulawesi Utara dan Gorontalo (Bank SulutGo)
- BPD Jateng Syariah
- BPD Jawa Tengah
- Bank NTT
- Bank Nagari
- BPD Jatim Syariah
- BPD Jawa Timur
- BPD Riau Syariah
- Bank Aceh
- Bank Jambi
- Bank Sumsel Babel
- ank Jambi Syariah
- BPD Sumut Syariah
- Bank Sumsel Babel Syariah
- BPD Sumut
- BPD DIY.
Editor: Yantina Debora