Menuju konten utama

10 Amalan Sunnah Sebelum dan Sesudah Shalat Idul Fitri

Terdapat amalan sunnah sebelum dan sesudah shalat Idul Fitri. Misalnya, mandi dan makan adalah amalan sunnah sebelum sholat Idul Fitri.

10 Amalan Sunnah Sebelum dan Sesudah Shalat Idul Fitri
Umat Islam melaksanakan Shalat Idul Fitri di kawasan Masjid Agung Baitul Hakim, Madiun, Jawa Timur, Sabtu (22/4/2023). Shalat Idul Fitri 1444 Hijriyah tersebut diikuti ribuan umat Islam dari berbagai daerah. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/nym.

tirto.id - Terdapat sejumlah amalan sunnah Idul Fitri, selain sholat ied. Beberapa amalan tersebut merupakan ibadah sunnah sebelum sholat Idul Fitri, dan ada juga yang dapat dikerjakan setelah salat ied.

Berbagai amalan sunnah sebelum dan sesudah shalat Idul Fitri itu tidak hanya menambah pahala, tetapi sekaligus menjadi pelengkap ibadah umat Islam. Sunnah-sunnah Idul Fitri juga tidak terlampau berat, bahkan bisa membuat hari lebaran makin membahagiakan.

Hukum shalat idul fitri menurut mayoritas ulama Mazhab Syafii dan Maliki adalah sunnah muakkadah (amat dianjurkan). Mazhab Hanafi bahkan menyatakan hukum sholat Id wajib bagi setiap muslim laki-laki, sedangkan Mazhab Hanbali menetapkan hukum salat Id ialah fardu kifayah.

Pendapat para ulama dari empat mazhab itu sekaligus menunjukkan besarnya keutamaan sholat Idul Fitri. Melengkapi shalat Id dengan amalan sunnah tentu bisa menyempurnakan ibadah saat lebaran.

Daftar Amalan Sunnah Sebelum Shalat Idul Fitri

Beberapa hadits menjadi dasar anjuran mengerjakan sejumlah amalan sunnah sebelum sholat idul fitri. Apa saja amalan sunnah sebelum sholat ied? Berikut ini amalan sunnah sebelum sholat idul fitri:

1. Mandi sebelum sholat Idul Fitri

Mandi sebelum sholat Idul Fitri termasuk amalan sunnah. Kegiatan mandi ini juga dapat disebut sebagai amalan subuh hari raya Idul Fitri.

Nabi Muhammad SAW memiliki kebiasaan selalu mandi terlebih dahulu sebelum beliau berangkat ke tempat sholat Ied. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas ra, disebutkan, "Bahwasannya Nabi Sallallahu Alaihi wa Sallam mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha," (HR Ibnu Majah).

Selain itu, diriwayatkan bahwa sahabat Abdullah bin Umar Ra biasa mandi pada hari idul Fitri sebelum berangkat ke tempat sholat ied. Kebiasaan ini mencontoh Rasulullah SAW.

Sebagian ulama, sebagaimana penjelasan Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam Tufhah Al-Habib ‘Ala Syarh al-Khathib, yang dikutip dari laman nu.or.id, berpendapat bahwa mandi adalah amalan sunnah sebelum sholat Idul Fitri bagi setiap laki-laki maupun perempuan.

Kesunahan mandi ini bahkan berlaku pula bagi mereka yang tidak menghadiri shalat ied, seperti orang yang sedang sakit. Adapun waktu mandi sunnah sunnah sebelum sholat ied mulai dari tengah malam 1 Syawal, meski yang paling utama setelah terbit fajar pada hari Idul Fitri.

Bacaan niat mandi sunnah sebelum sholat Idul Fitri arab-latin adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ غُسْلَ عِيْدِ الْفِطْرِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Arab-latin: Nawaitu ghusla 'iidil fitri sunnatan lillahitaala.

Artinya: Aku niat mandi Idul Fitri sunnah karena Allah taala.

2. Makan sebelum berangkat ke tempat sholat ied

Makan lebih dahulu sebelum berangkat ke tempat sholat ied juga menjadi amalan sunnah sebelum sholat Idul Fitri.

Amalan ini mencontoh kebiasaan Nabi Muhammad SAW setiap sebelum sholat Idul Fitri. Sebagian ulama, termasuk Imam An-Nawawi, bahkan berpendapat makruh meninggalkan makan sunnah sebelum sholat ied saat Idul Fitri.

Anjuran makan sunnah Idul Fitri ini merujuk pada sejumlah hadits. Salah satunya, hadits yang memuat sabda Nabi Muhammad SAW berikut:

"Janganlah keluar pada hari Idul Fitri sampai ia makan dulu, dan janganlah makan ketika hari Idul Adha sampai dia shalat dulu." (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Imam Ahmad).

Dalam hadits lain yang diriwayatkan dari jalur Ibnu Buraidah disebutkan, "Pada hari Idul Fitri, Rasulullah SAW tidak keluar untuk shalat hingga beliau makan terlebih dahulu. Sementara pada hari raya kurban (Nahr) beliau tidak makan hingga kembali (dari shalat)," (H.R. Ibnu Majah).

Bisa disimpulkan, pada Idul Fitri, makan merupakan amalan sunnah sebelum sholat ied. Sebalinya, saat Idul Adha, makan merupakan amalan sunnah setelat shalat id.

3. Memakai wewangian dan pakaian terbaik untuk sholat ied

Mengenakan pakaian terbaik untuk melaksanakan shalat Idul Fitri merupakan salah satu sunnah sebelum sholat Ied yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Rasulullah SAW juga menganjurkan memakai wewangian sebelum berangkat ke tempat Sholat Idul Fitri.

"Dari Ali bin Abi Thalib Radhiallahu ‘Anhu, bahwa: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerintahkan kami pada dua hari raya untuk memakai pakaian terbaik yang kami punya, dan memakai wangi-wangian yang terbaik yang kami punya, dan berkurban dengan hewan yang paling mahal yang kami punya." (HR. Al Hakim dalam Al Mustadrak).

Kesunnahan berhias atau memakai pakaian terbaik dan wewangian sebelum sholat ied ini berlaku bagi seluruh umat Islam, termasuk mereka yang berhalangan hadi di tempat sholat Idul Fitri. Itulah kenapa, umat Islam di berbagai kawasan terbiasa mengenakan baju baru pada hari Idul Fitri.

4. Berjalan kaki menuju tempat Sholat Idul Fitri

Berjalan kaki menuju tempat pelaksanaan salat id juga menjadi amalan sunnah sebelum sholat Idul Fitri. Berangkat ke tempat sholat Ied dengan jalan kaki termasuk salah satu kebiasaan Rasulullah SAW.

Dalam sebuah hadits, Ali Abi Thalib berkata, "Termasuk dari sunnah adalah keluar pada hari raya dengan berjalan kaki," (HR. Tirmidzi).

Dalam hadits lainnya, yang diriwayatkan dari Ibnu Umar, disebutkan bahwa "Rasulullah SAW berangkat menuju shalat id dengan berjalan, demikian juga ketika kembali." (H.R. Ibnu Majah).

5. Banyak membaca takbir sebelum sholat Idul Fitri

Amalan sunnah sebelum sholat Idul Fitri lainnya adalah memperbanyak bacaan takbir. Ini amalan bisa dimulai sejak tenggelam matahari pada malam 1 Syawal hingga saat shalat id. Bacaan takbir paling pendek yang bisa dilafalkan adalah sebagai berikut.

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، لاإِلهَ إلا اللهُ وَاللهُ أَكْبرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّهِ الحَمْدُ

Arab-latin: Allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar, laa ilaaha illallahu wallahu akbar, allahu akbar wa lillahil hamd.

Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tidak Ada Tuhan Selain Allah yang Maha Besar. Allah Maha Besar, segala puji bagi-Nya.

6. Mengajak semua keluarga ke tempat shalat ied

Nabi Muhammad SAW menganjurkan agar semua umat Islam di suatu wilayah hadir di tempat sholat Ied, termasuk mereka yang berhalangan sholat.

Diriwayatkan dari Ummu 'Athiyah, ia berkata, "Rasulullah SAW memerintahkan kami menyuruh keluar para wanita yang terpingit dalam rumah untuk keluar pada hari raya Id". Lalu ditanyakanlah perihal wanita haid. Nabi menjawab, "Hendaknya ia menyaksikan kebaikan pada hari itu dan juga doa kaum Muslimin," (HR. Abu Dawud).

Dalam hadits yang lain disebutkan: "Bahwasannya Rasulullah Salallahu Alaihi wa Sallam menyuruh istri-istri dan anak-anaknya keluar pada dua hari raya [Idul Fitri dan Idul Adha]," (HR Ibnu Majah dan Al Baihaqi).

7. Menunaikan zakat fitrah sebelum sholat Idul Fitri

Waktu menunaikan zakat fitrah sebenarnya cukup panjang. Umat Islam diperbolehkan menunaikan zakat fitrah sejak awal bulan Ramadhan sampai menjelang sholat ied.

Namun, waktu paling utama melaksanakan zakat fitrah adalah sejak malam takbiran hingga pagi sebelum berangkat menuju tempat sholat Idul Fitri. Jadi, hukum membayar zakat fitrah tetap wajib. Adapun membayar zakat fitrah pada waktu antara malam 1 Syawwal (malam takbiran) hingga pagi menjelang salat id lebih utama atau disunnahkan.

Dalam hadits dari Ibnu Abbas RA disebutkan bahwa, "Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitri sebagai penyucian bagi orang yang berpuasa dari ucapan sia-sia dan ucapan keji, dan sebagai sarana memberikan makanan bagi orang miskin. Siapa saja yang membayarnya sebelum shalat Id, maka ia adalah zakat yang diterima. Tetapi siapa saja yang membayarnya setelah shalat Id, maka ia terhitung sedekah sunnah biasa,” (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah).

Dari hadits itu, para ulama dari Mazhab Syafii menyimpulkan waktu sunnah membayar zakat fitrah adalah sebelum sholat ied, yakni sejak malam takbiran hingga pagi menjelang sholat Idul Fitri.

Amalan Sunnah Setelah Shalat Idul Fitri

Setelah melaksanakan sholat Idul Fitri, umat Islam dapat mengerjakan beberapa amalan sunnah lainnya saat lebaran. Jadi, umat Islam tidak hanya bisa mendapatkan keutamaan dari hari raya lebaran dengan mengerjakan amalan sunnah sebelum sholat Idul Fitri.

Apa saja amalan sunnah setelah shalat Idul Fitri? Berikut beberapa amalan sunnah yang dapat dilaksanakan sesudah sholat Idul Fitri:

1. Mendengarkan Khutbah Sholat Idul Fitri

Para ulama Mazhab Syafii berpendapat bahwa penyampaian khutbah setelah pelaksanaan sholat Idul Fitri merupakan ibadah sunnah. Maka, menyimak khutbah Idul Fitri termasuk amalan sunnah setelah sholat Idul Fitri. Umat Islam dianjurkan tetap berada di tempat sholat ied setelah mengerjakan sholat 2 rakaat untuk mendengarkan khutbah Idul Fitri.

2. Pulang sholat ied lewat rute berbeda dari saat berangkat

Salah satu sunnah sesudah sholah id adalah memilih rute pulang yang berbeda dengan rute berangkat ke tempat sholat Idul Fitri. Maka, saat berjalan pulang dari tempat shalat id, hendaknya memilih jalur yang berbeda dari rute saat berangkat.

Kesunnahan mengambil rute berbeda dari saat berangkat ketika pulang dari sholat Ied ini didasarkan pada hadits riwayat Imam al-Bukhari. Selain itu, dianjurkan agar mengambil rute lebih panjang saat keberangkatan daripada ketika pulang dari sholat ied. Di balik anjuran ini, ada hikmah memperbanyak pahala saat menuju tempat ibadah.

3. Mengucapkan selamat hari raya setelah sholat ied

Sebagian ulama, terutama dari Mazhab Syafii, berpendapat mengucapkan selamat hari raya pada Idul Fitri merupakan amalan sunnah. Maka itu, kebiasaan yang disebut tahniah ini bisa termasuk dalam daftar amalan sunnah setelah sholat Idul Fitri.

Pendapat sejumlah ulama tentang kesunahan mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri merujuk pada sejumlah hadits yang dikumpulkan oleh Imam Al-Baihaqi dalam kitab sunannya. Hadits-hadits itu menunjukkan adanya tradisi untuk mengucapkan selamat hari raya di kalangan sahabat. Sebagian ulama juga menganjurkan pengucapan tahniah disertai dengan bersalam-salaman.

Meski begitu, tidak ada ketentuan khusus mengenai redaksi ucapan selamat hari raya Idul Fitri. Contoh ucapan selamat hari raya Idul Fitri yang selama ini populer di tengah Umat Islam ialah:

  • taqabbala allahu minna wa minkum
  • kullu ‘amin wa antum bi khair
  • selamat hari raya Idul Fitri
  • minal aidin wa al-faizin
  • mohon maaf lahir batin.

Baca juga artikel terkait LEBARAN 2024 atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Edusains
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Iswara N Raditya
Penyelaras: Addi M Idhom