tirto.id - Takbiran pada malam Idul Fitri menyambut 1 Syawal sudah menjadi tradisi umat Islam di berbagai daerah di Indonesia. Tidak hanya diserukan dari masjid, lafadz takbir juga dianjurkan untuk dibaca oleh muslim di mana pun ia berada untuk menghidupkan malam Lebaran. Berikut ini bacaan takbiran Idul Fitri dalam bahasa Arab dan Latin beserta terjemahannya.
Umat Islam Indonesia sebentar lagi akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Menurut Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1443 H (PDF), Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan bahwa Idul fitri 1443 H akan jatuh pada hari Senin Pon, 2 Mei 2022 M.
Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) belum mengumumkan tanggal jatuhnya Idul Fitri 1443 H. Kemenag akan menggelar sidang isbat penentuan Idul Fitri 1443 H yang akan dilaksanakan pada Minggu, 1 Mei 2022 di Auditorium HM Rasjidi Kemenag.
Salah satu amalan yang dianjurkan untuk dilakukan umat Islam pada malam Idul Fitri 1 Syawal ialah takbiran.
Islam membagi jenis takbir menjadi dua, yaitu takbir muqayyad dan takbir mursal.
Pertama, takbir muqayyad ialah takbir yang pelaksanaannya terikat waktu khusus, seperti mengiringi salat fardu atau sunah.
Kedua, takbir mursal adalah takbir yang pelaksanaannya tidak mengacu pada waktu salat, seperti takbir Idul Fitri yang biasa dilakukan umat Islam pada malam Idul Fitri.
Anjuran pembacaan takbir disampaikan Allah SWT melalui firman-Nya dalam surah Al-Baqarah ayat 185 berikut: “ … Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur,” (QS. Al Baqarah [2]: 185).
Selain itu, dalam hadis sahih berikut, Rasulullah SAW bersabda: “Bertakbirlah: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Sungguh Maha Besar,” (lihat Ash-Shan’aniy dalam kitab Subulus Salam, Juz II: 76).
Lafadz Bacaan Takbiran Idul Fitri 1443 H Lengkap
Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai banyaknya bilangan takbir yang sebaiknya dibaca seorang muslim, semuanya memiliki dalilnya masing-masing.
Perbedaan tersebut terbagi menjadi dua: Ada yang menyatakan bahwa takbir (اللهُ أَكْبَرُ) dibaca dua kali dan kelompok lainnya menyatakan dapat dibaca tiga kali takbir (اللهُ أَكْبَرُ).
Berikut ini lafal takbir Idul Fitri yang dapat dibaca oleh umat Islam dalam Arab dan Latin beserta artinya.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
Bacaan latinnya: Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu
Artinya: Artinya, “Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada Tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya.”
Selanjutnya, takbir di atas juga bisa ditambahkan dengan lafal di bawah ini:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
Bacaan latinnya: Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallāhu wa lā na‘budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa‘dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar
Artinya: “Allah Maha besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore. Tiada Tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya. Tiada Tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada Tuhan selain Allah. Allah Maha Besar.”
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Abdul Hadi