Menuju konten utama

Daftar Alasan Mahfud MD Mundur dari Kabinet Jokowi

Rangkuman daftar alasan Mahfud MD yang memutuskan untuk mundur dari Kabinet Joko Widodo (Jokowi), pada Rabu (31/1/2024).

Daftar Alasan Mahfud MD Mundur dari Kabinet Jokowi
Menkopolhukam Mahfud MD memberikan keterangan pers mengenai keanggotaan Indonesia di Financial Action Task Force (FATF) di Jakarta, Rabu (8/11/2023). ANTARA FOTO/Tri Meilani Ameliya/sgd/Spt.

tirto.id - Mahfud MD mengumumkan mundur dari Kabinet Joko Widodo (Jokowi), pada Rabu (31/1/2024). Ia melepas jabatannya sebagai menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan (menkopolhukam) karena beberapa alasan.

Melalui pengumuman yang sama Mahfud menjelasakan bahwa surat pengunduran dirinya akan ia serahkan menyusul. Mengutip Antara, Mahfud berencana menyerahkan surat tersebut setelah mendapat jadwal temu dengan presiden pada Kamis (01/02/2024).

"Surat ini akan disampaikan begitu saya mendapat jadwal ketemu dengan Presiden (Jokowi), tapi saya bawa terus karena memang surat ini begitu saya diberi waktu langsung saya sampaikan surat ini," ucapnya pada Rabu (31/01/2024).

Keputusan Mahfud MD mundur dari Menkopolhukam bukannya tiba-tiba. Mahfud telah menyatakan hal tersebut dalam acara “Tabrak Prof” di Semarang pada Selasa (23/01/2024).

Mahfud menjelaskan bahwa keputusannya telah disepakati dengan calon presiden Ganjar Pranowo dan koalisi partai pendukung Ganjar-Mahfud. Dia juga menegaskan bahwa pengunduran dirinya akan dilakukan dengan cara yang baik dan tidak akan menimbulkan konflik.

Lantas, apa alasan Mahfud MD mundur dari jabatannya sebagai Menkopolhukam di Kabinet Jokowi?

Alasan Mahfud MD Mundur dari Kabinet

Mahfud MD yang telah membulatkan keputusannya untuk mundur dari Kabinet Jokowi didasari atas beberapa alasan. Berikut ini alasan Mahfud MD mundur dari kabinet.

1. Alasan etika dan moral

Mahfud MD memutuskan untuk mundur dari kabinet karena mengutamakan nilai-nilai etika dan moral.

"Kami sekali lagi harus bersikap tidak boleh tinggal tinggal glanggang colong playu karena itu tadi, etika. Etika itu adalah ekspresi dari moral kita. Etika itu adalah ekspresi dari kejujuran. Etika itu ekspresi dari penghayatan keagamaan, kesantunan budaya. Oleh karena itulah etika," kata Mahfud dalam saluran YouTube @MahfudMD, Rabu (31/1/2024).

Berkaitan dengan etika dan moral, Mahfud MD juga akan mengundurkan diri dengan penuh hormat pada Jokowi. Hal itu dilakukannya karena dirinya juga diangkat dengan hormat.

2. Mencegah intervensi politik dan konflik kepentingan

Alasan utama yang mendorong Mahfud MD mundur dari kabinet adalah untuk mencegah intervensi politik dan konflik kepentingan. Mahfud menekankan pentingnya menjaga integritas dan memastikan bahwa proses politik berjalan dengan jujur dan adil.

Langkah pengunduran dirinya diambil sebagai upaya preventif menghindari campur tangan politik yang dapat mengganggu proses penyelenggaraan pemerintahan dan mengancam integritas demokrasi.

3. Mencegah penyalahgunaan fasilitas negara

Alasan lain Mahfud MD mundur dari Kabinet Jokowi adalah untuk mencegah potensi penyalahgunaan fasilitas negara. Hal ini disampaikan oleh Ganjar Pranowo melalui akun X pribadinya.

"Saya hormat dan respect dengan keputusan Prof @Mohmahfudmd untuk mengurangi potensi-potensi penyalahgunaan fasilitas negara. Ini menunjukkan integritas beliau yang sangat tinggi," tuis Ganjar dalam akun X @Ganjarpranowo, Rabu (31/1/2024).

Selain itu, Ganjar sangat menghormati dan menghargai keputusan yang diambil oleh Mahfud MD. Ganjar juga berharap bahwa tindakan Mahfud MD dapat menjadi contoh bagi yang lain dalam menghadapi potensi penyalahgunaan fasilitas negara selama masa kampanye politik.

4. Mengkritik Pemerintahan Jokowi

Alasan lain yang juga mendasari Mahud MD mundur dari Kabinet Jokowi adalah untuk mengkritik dan memprotes Pemerintahan Jokowi. Hal ini disampaikan oleh Deputi Kanal Media Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Mahfud Karaniya Dharmasaputra di Media Longue TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, Rabu (31/1/2024).

Karaniya menyebut keputusan ini ada kaitannya dengan kasus penggunaan alat-alat negara oleh penguasa untuk pendukung pasangan calon tertentu. Ia juga menyinggung soal pernyataan Jokowi yang mengizinkan presiden untuk berkampanye dan berpihak pada Pemilu.

Menurut Karaniya, Mahfud MD menilai tindakan Jokowi itu memberi pembenaran bagi pejabat publik lain untuk bersikap tidak netral. Kondisi ini tentu mengancam integritas pemilu yang jujur.

Baca juga artikel terkait MAHFUD MD atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Politik
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Iswara N Raditya & Yonada Nancy