Menuju konten utama

Kontroversi Ucapan Mahfud MD Soal Dosa Besar Ibu Melahirkan

Kronologi kontroversi ucapan Mahfud MD soal dosa besar ibu yang melahirkan anak minim akhlak dalam acara kampanye Tabrak Prof! di Lampung Sabtu (27/1/2024).

Kontroversi Ucapan Mahfud MD Soal Dosa Besar Ibu Melahirkan
Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD melambaikan tangan saat orasi politik pada senam sehat dan tasyakuran harlah partai Hanura ke-17 di Stadion Wiradadaha, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (27/1/2024). Dalam kampanyenya Mahfud MD berjanji akan memutihkan kredit bagi petani dan nelayan yang sulit membayar utang pada Pemerintah, serta memprioritaskan guru agama mendapat honor yang layak. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/nz

tirto.id - Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD menuai kritik dari banyak pihak usai menyebut dosa ibu melahirkan anak yang minim adab dalam acara kampanye Tabrak Prof! di Lampung pada Kamis, 25 Januari 2024.

Pada acara kampanye Tabrak Prof! itu, Mahfud membuka sesi konsultasi hukum kepada masyarakat dengan cara tatap muka. Masyarakat yang hadir dalam acara diperkenankan untuk mengajukan pertanyaan mereka tentang sejumlah persoalan yang dihadapi, kemudian Mahfud akan menjawab.

Acara Tabrak Prof! yang digelar pada Kamis malam di Lampung itu viral di sosial media, beberapa potongan video beredar luas memperlihatkan Mahfud yang mengatakan dosa besar ibu melahirkan anak tak berakhlak.

Menurut Mahfud, seorang ibu akan menanggung dosa besar kepada bangsa Indonesia jika melahirkan anak yang tidak berakhlak, karena anak seperti itu mempunyai kecenderungan berat melakukan tindakan koruptif.

Pernyataan kontroversial yang dilontarkan oleh Mahfud tersebut mendapat kritik tajam dari warganet. Tidak sedikit yang mengecam Mahfud karena telah menyalahkan seorang ibu yang sudah mempertaruhkan nyawa untuk melahirkan seorang anak.

Ada pula yang menyinggung bahwa anak termasuk salah satu ujian dari Tuhan dan tidak ada seorang ibu yang ingin anaknya tumbuh menjadi seseorang yang berakhlak buruk.

Kronologi Pernyataan Kontroversial Mahfud MD Soal Dosa Besar Ibu

Dalam acara Tabrak Prof! yang dilaksanakan di Lampung pada Kamis malam itu, salah seorang perempuan menyebut bahwa saat ini perempuan khususnya ibu-ibu banyak yang risau akan lahirnya generasi kurang adab.

“Sekarang ni Prof, banyak emak-emak, mamak-mamak ni ya, mamak-mamak ini khawatir Prof tentang lahirnya nanti generasi yang minus akan adab, etika, dan generasi yang tidak tahu sopan santun, bagaimana itu Prof?” ujar salah seorang perempuan dalam acara Tabrak Prof dikutip dari tayangan siaran langsung YouTube Kompas TV pada Sabtu (27/1/2024).

Pernyataan tersebut lalu ditanggapi oleh Mahfud dengan menyebut bahwa perempuan yang melahirkan anak yang tidak berakhlak alias minim adab merupakan dosa besar kepada bangsa Indonesia.

“Membiarkan emak-emak dan ibu-ibu untuk melahirkan anak-anak yang tidak berakhlak itu adalah satu dosa besar kepada bangsa ini. Bangsa ini akan hancur manakala generasi mendatang itu tidak punya etik dan tidak punya akhlak,” ujar Mahfud.

Pasalnya, menurut Mahfud generasi yang tidak berakhlak, minus etika dan moral akan menimbulkan tindakan koruptif.

“…, karena ketidakpunyaan etika dan akhlak itu sebenarnya selalu berbarengan dengan sifat-sifat koruptif, siapa pun orang yang tidak punya etika, akhlak, dan moral, pasti di belakangnya ada tindakan-tindakan korupsi yang dilakukan dalam berbagai bentuknya,” sambungnya.

Untuk itu, Mahfud mengatakan orang tua jangan sampai membentuk dan membesarkan anak dalam lingkungan yang tidak baik. Akhlak yang kurang kata dia, bertentangan dengan adat, agama, dan hukum Indonesia.

“Oleh sebab itu, siapa pun jangan sampai membiarkan anak-anak muda kita, ibu-ibu kita yang akan melahirkan anak-anak juga dilahirkan dalam situasi yang kurang akhlak, itu bertentangan dengan budaya Indonesia, bertentangan dengan ajaran agama, bertentangan juga dengan tata hukum Indonesia,” pungkasnya.

Baca juga artikel terkait MAHFUD MD atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Politik
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra