tirto.id - Kata kunci “Mahfud” dan “Ganjar” beberapa waktu lalu sempat hilang dari pencarian platform sosial media X (Twitter). Lalu, kenapa itu bisa terjadi?
Kejadian hilangnya nama Mahfud dan Ganjar diketahui saat warganet melakukan pencarian dengan menggunakan dua kata kunci itu, tetapi tidak ada cuitan atau postingan apa pun yang muncul. X hanya menampilkan dua pemberitahuan pada kolom pencarian bertuliskan “Tidak ada hasil untuk mahfud” dan “Tidak ada hasil untuk ganjar”.
Pada bagian bawah pemberitahuan itu diikuti dengan rekomendasi untuk “coba cari hal lain, atau periksa Pengaturan pencarian Anda untuk melihat apakah Anda terlindungi dari konten yang berpotensi sensitif”.
Menurut pantauan Tirto, kata kunci pencarian “Mahfud” dan “Ganjar” yang hilang dari pencarian X itu mulai banyak diperbincangkan warganet sejak Kamis malam, 25 Januari 2024, usai cawapres nomor urut 3 itu mencuitkan pertanyaan kepada akun Twitter Indonesia terkait namanya yang tidak muncul di pencarian X.
“Wah, kok bisa ya @TwitterID??? SELESAI,” tulis Mahfud pada akun X pribadinya @mohmahfudmd pada Kamis (25/1/2024) pukul 18.45 WIB.
Kurang dari satu hari setelah kejadian itu viral, kini pencarian kata kunci “Mahfud” dan “Ganjar” sudah kembali menampilkan hasil pencarian sebagaimana mestinya.
Kenapa Nama Mahfud dan Ganjar hilang di Pencarian X?
Nama Mahfud dan Ganjar yang sempat hilang di pencarian X membuat Deputi Kanal Media TPN Ganjar-Mahfud, Karaniya Dharmasaputra ingin segera mengetahui alasan kenapa hal itu bisa terjadi.
Untuk itu, Karaniya telah mengirimkan surat resmi ke kantor pusat platform sosial media milik Elon Musk yang berbasis di Amerika Serikat. Pihaknya meminta penjelasan dari X agar terlaksana Pemilu yang jurdil.
“"Atas kejanggalan ini, TPN telah melayangkan surat resmi kepada X--platform yang berkantor pusat di Amerika Serikat dan dimiliki Elon Musk--untuk mendapatkan penjelasan dan mendesak agar dapat segera diatasi demi terselenggaranya pemilu yang jujur dan adil," kata Karaniya dalam keterangan tertulis, Jumat (26/1/2024) dikutip dari CNN.
Karaniya menaruh curiga kejadian itu berkaitan dengan pengumuman Mahfud MD yang mengutarakan niatnya untuk mundur dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Kemanan.
Dia juga menilai bahwa paslon capres dan cawapres nomor urut 3 Ganjar dan Mahfud seperti mendapatkan perlakukan berbeda dengan capres dan cawapres lain, terutama akun Mahfud.
Seperti diketahui, serangan siber terhadap Mahfud bukan pertama kali terjadi, beberapa waktu lalu tepatnya pada Selasa, 16 Januari 2024 sekira pukul 16.00 WIB akun Instagram miliknya @mohmahfudmd diretas.
Peretas menampilkan video orang-orang menyundul bola berdurasi selama 12 detik. Dalam video tersebut ada keterangan (caption) berbahasa Ibrani dalam aksara Hebrew, yang jika diartikan secara literal bertuliskan, "Tuhan ada di atasku, siapa yang dapat mengendalikan diriku?".
Akun Instagram Mahfud kemudian berhasil dikuasai kembali setelah TPN Ganjar-Mahfud berkomunikasi dengan Meta, perusahaan induk Instagram milik Mark Zuckerberg
Atas kejadian peretasan itu, TPN Ganjar-Mahfud menduga hal itu adalah salah satu bentuk kecurangan yang masif dan terstruktur.
"Ini memang sangat disesalkan, tapi ini bagian dari kecurangan yang sistematis terjadi," kata Direktur Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya, di Media Center Cemara, Jakarta Pusat, Rabu (17/1/2024).
"Ini bentuk kecurangan secara masif, karena masuk akun-akun personal dari akun Pak Mahfud," tambah Todung.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra & Balqis Fallahnda