tirto.id - Tim Pemenangan Nasional (TPN), Ganjar-Mahfud menduga peretasan akun Instagram Mahfud MD merupakan bentuk kecurangan yang masif dan terstruktur. Direktur Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya, mengklaim pihaknya akan melakukan penyelidikan untuk mendalami kecurangan tersebut.
"Ini memang sangat disesalkan, tapi ini bagian dari kecurangan yang sistematis terjadi," kata Direktur Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya, di Media Center Cemara, Jakarta Pusat, Rabu (17/1/2024).
"Ini bentuk kecurangan secara masif, karena masuk akun-akun personal dari akun Pak Mahfud," tambah Todung.
Lebih lanjut, dia meminta agar aparat kepolisian lebih sigap menghadapi berbagai peristiwa kecurangan yang ada, termasuk peretasan ini. Dia menyayangkan hal seperti ini tetap harus dimulai dengan adanya laporan.
"Kami juga minta kepada Polri agar jangan hanya menunggu laporan," tutur Todung.
Sementara itu, Tirto sudah berusaha menanyakan kepada Polri melalui Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko terkait hal tersebut. Tetapi hingga saat ini Wisnu belum memberikan jawaban.
Lebih lanjut mengenai kecurangan, Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto, menyebut kecurangan berujung intimidasi marak terjadi. Sayangnya, masyarakat banyak yang ditekan hingga ketakutan untuk melaporkan kecurangan itu.
Hasto menilai, masyarakat seharusnya tetap berani merekam berbagai kecurangan dan intimidasi yang ada. Dengan begitu, intimidasi oleh pengusaha itu, disebut Hasto, akan kalah dengan kekuatan rakyat.
"Mengapa Ganjar-Prof Mahfud MD harus dihadang dengan cara-cara seperti ini karena kepemimpinan pak Ganjar-Prof Mahfud muncul dari bawah," ucap Hasto.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Intan Umbari Prihatin
