tirto.id - Dokter RS Budi Kemuliaan, Muhammad Baharuddin menghubungi ibu dari Farhan Syafero (30), korban menginggal akibat tertembak dalam kerusuhan di Tanah Abang, Rabu (22/5/2019) dini hari untuk meminta izin rujukan ke RSUD Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM). Langkah ini ditempuh agar jenazah Farhan bisa diautopsi.
"Anak ibu sudah meninggal," kata Baharuddin berbincang dengan ibu Farhan melalui sambungan telepon di depan Ruang IGD RS Budi Kemuliaan.
Terdengar jeritan dan tangis dari ponsel Baharuddin. Beberapa kali terdengar pula suara seorang perempuan meneriakkan takbir.
"Dia [Farhan] punya anak umur empat tahun," ujar Baharuddin kepada Tirto.
Farhan meninggal karena lehernya tertembus peluru hingga punggung. Saat ditanya itu peluru karet atau tajam, Baharuddin dan Direktur RS Budi Kemuliaan Fahrul W. Arbi, belum bisa memastikan.
"Luka tembus ke punggung. Mungkin mengenai paru-paru," pungkas Fahrul.
Beberapa pria berjaket Go-Jek dan Grab menjemput beberapa korban massa yang terluka akibat bentrokan dengan kepolisian di pada Rabu dini hari (22/5/2019). Dari pantauan Tirto di pertigaan ujung Jalan Wahid Hasyid, Jakarta Pusat, , sekitar pukul 03.03 sudah ada lima motor dengan pengendara berjaket Go-Jek dan Grab yang lalu lalang membawa para korban.
Bentrok terjadi antara massa penolak hasil Pemilu di Gedung Bawaslu dan polisi dari Selasa petang (21/5) hingga Rabu dini hari (22/5). Polisi berusaha membubarkan massa yang terkonsentrasi di daerah pasar Tanah Abang dan Jalan Sabang.
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Gilang Ramadhan & Rio Apinino