tirto.id - Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Pieter Abdullah Redjalam memprediksikan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS dapat berada di kisaran Rp14.600. Kurs rupiah terhadap dolar AS sempat berada di posisi Rp14.800.
Menurut dia, kurs rupiah terhadap dolar AS bisa berada di level Rp14.600 apabila Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan (BI-7 Days Reverse Repo Rate/BI-7DRRR) sebesar 25 basis points (bps) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) September 2018. Menurut dia, menaikkan BI-7DRRR 25 bps juga untuk mengantisipasi kenaikkan the Fed 25 bps.
"Keputusan Bank Indonesia dalam RDG menaikkan suku bunga acuan rupiah tujuannya menjaga interest rate differential agar modal asing tidak keluar, sehingga diperkirakan bisa membuat rupiah di kisaran Rp14.600. Sekarang kan di atas Rp14.600," ujar Pieter kepada Tirto pada Senin (3/9/2018).
Ia mengatakan, pemerintah harus tetap konsisten dengan kebijakannya untuk mendorong perbaikan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD). Pemerintah saat ini telah mengeluarkan sejumlah kebijakan, seperti menerapkan pembatasan impor terhadap 900 komoditas dan penerapan mandatori biodiesel 20 persen untuk mengurangi ketergantungan impor solar.
"Perbaikan CAD itu yang akan memperbaiki confidence market yang akan sebabkan rupiah lebih stabil atau cenderung menguat," ucap Pieter.
Namun, ia mengatakan, efek kebijakan-kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia untuk menguatkan kembali rupiah baru akan terasa pada akhir tahun atau Januari 2019.
"Apa yang dilakukan pemerintah dan Bank Indonesia dampaknya belum bisa kita harapkan sekarang. Paling cepat 1 triwulan ke depan, antara Desember atau Januari karena mengurangi impor enggak bisa seketika, impor yang kontraknya sudah ada, barang sudah di kapal, akan tetap masuk," terang Pieter.
Ia berpendapat, pelaku pasar keuangan cukup paham bahwa rupiah tidak mungkin menguat dalam waktu dekat, apalagi hingga mendekati Rp14 ribu.
Sementara saat ini, kata dia, Bank Indonesia baru melakukan tahap stabilisasi. "BI cukup confidence tahannya di kisaran Rp14.600, mungkin melemah sedikit Rp14.700, tapi dia akan bergerak lagi ke arah Rp14.600-an," ucapnya.
Namun, menurut dia, hal itu bukan merupakan keseimbangan baru dari kurs rupiah. Ia menjelaskan, keseimbangan baru adalah level di mana kurs rupiah bertahan dalam jangka waktu lama dan tanpa intervensi dari Bank Indonesia maupun pemerintah.
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Alexander Haryanto