tirto.id - Ada sejumlah contoh tes wawancara PPPK untuk formasi Penyuluh Pertanian Ahli Pertama dan Terampil. Contoh soal wawancara ini dapat digunakan sebagai referensi jawaban atas pertanyaan yang nanti diajukan panitia.
Seleksi kompetensi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2024 terdiri dari beberapa jenis soal, mulai dari teknis, sosial kultural, manajerial, dan wawancara. Khususnya wawancara, peserta akan dinilai secara integritas dan moralitas.
Beberapa unsur yang dipantau dari jawabannya mencakup kejujuran, keadilan, komitmen, etika, dan kepatuhan. Oleh sebab itu, pelamar PPPK harus bisa memberikan jawaban terbaik sejujur-jujurnya dengan memerhatikan poin tersebut.
Kisi-Kisi Tes Wawancara PPPK Penyuluh Pertanian
Berdasarkan surat terbitan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) No. B/5767/M.SM.01.00/2024, materi pokok ditulis sebagai kisi-kisi soal seleksi kompetensi teknis PPPK 2024.
Adapun kisi-kisi tes wawancara PPPK Penyuluh Pertanian bisa merujuk pada pembahasan materi ujian dalam dokumen terkait. Baik Penyuluh Pertanian Ahli Pertama dan Penyuluh Pertanian Terampil mendapatkan soal serupa.
Di antaranya mempertanyakan kompetensi umum seperti pelaksanaan penyuluhan dan evaluasi penyuluhan. Sementara kompetensi khususnya mencakup pelaksanaan, evaluasi, dan metode penyuluhan pertanian.
Berikut daftar materi kisi-kisi tes wawancara PPPK Penyuluh Pertanian.
1.Kompetensi Umum:
- Pelaksanaan Penyuluhan
- Evaluasi Penyuluhan
2. Kompetensi Khusus:
- Pelaksanaan Penyuluhan
- Evaluasi Penyuluhan
- Metode Penyuluhan Pertanian
Contoh Pertanyaan Wawancara PPPK Penyuluh Pertanian dan Jawabannya
Berikut 7 contoh pertanyaan wawancara PPPK untuk formasi Penyuluh Pertanian Ahli Pertama dan Terampil, lengkap dengan jawabannya.
1. Pelaksanaan Penyuluhan
Pertanyaan:
Bagaimana Anda merencanakan dan melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian yang efektif untuk petani di daerah yang baru Anda tangani?
Jawaban:Langkah pertama adalah melakukan analisis kebutuhan dengan berinteraksi langsung dengan para petani untuk memahami permasalahan mereka, seperti hama, penyakit tanaman, atau kurangnya akses teknologi. Selanjutnya, saya menyusun materi penyuluhan yang relevan dan sesuai dengan tingkat pemahaman petani di daerah tersebut. Saya menggunakan metode partisipatif, seperti diskusi kelompok, demonstrasi lapangan, dan media visual untuk mempermudah penyampaian informasi. Selama pelaksanaan, saya melibatkan petani secara aktif, misalnya dengan praktek langsung di lahan mereka, untuk memastikan mereka memahami materi yang disampaikan. Saya juga membangun hubungan yang baik dengan petani agar mereka merasa nyaman untuk bertanya atau menyampaikan saran.
2. Evaluasi Penyuluhan
Pertanyaan:
Apa langkah-langkah yang Anda lakukan untuk mengevaluasi keberhasilan program penyuluhan pertanian yang telah Anda lakukan?
Jawaban:Evaluasi dimulai dengan menetapkan indikator keberhasilan sejak awal, seperti peningkatan hasil panen, perubahan praktik bertani, atau adopsi teknologi baru. Setelah program selesai, saya melakukan survei atau wawancara dengan petani untuk mengukur sejauh mana pemahaman dan penerapan materi penyuluhan. Saya juga memantau hasil lapangan, misalnya dengan membandingkan data produksi sebelum dan sesudah penyuluhan. Selain itu, saya mengadakan pertemuan evaluasi bersama petani untuk mendiskusikan tantangan yang masih dihadapi. Hasil evaluasi ini saya gunakan untuk memperbaiki pendekatan dalam program berikutnya, agar penyuluhan semakin efektif dan sesuai kebutuhan petani.
3. Metode Penyuluhan
Kita mengetahui bahwa metode penyuluhan bisa dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Sesuai cara kerja Anda, metode apa yang menurut Anda paling sesuai?
Jawaban:Metode penyuluhan pertanian apapun memunyai keunggulan tersendiri. Secara langsung misalnya, komunikasi antara penyuluh dengan pihak yang bertani tentu dibutuhkan untuk mengorek informasi rinci tentang kebutuhan dan kesulitan mereka. Sementara metode tidak langsung bisa menawarkan solusi efektif, sehingga para petani bisa mengetahui informasi tanpa harus menyita waktu yang lama. Keduanya pun menurut saya dapat dikolaborasikan jadi metode penyuluhan hibrid yang lebih bagus lagi hasilnya.
4. Metode Pendekatan Penyuluhan
Adakalanya kita harus melakukan pendekatan perorangan, baik lewat kunjungan rumah, telepon, maupun surat-menyurat. Menurut Anda, bagaimana etika yang seharusnya diterapkan dalam proses pendekatan perorangan ini?
Jawaban:Mengingat etika adalah pedoman yang mencerminkan kepribadian seseorang, tentu kita tidak boleh mencoreng itu. Begitu pula yang seharusnya kita tunjukkan sebagai seorang penyuluh, berlaku kepada siapapun termasuk para pelaku utama pertanian. Sebagai penyuluh pertanian, ada baiknya kita menggunakan bahasa yang sopan kepada para petani. Memerhatikan waktu pelaksanaan penyuluhan juga menjadi etika tersendiri, lantaran kita semua tahu bahwa pelaku pertanian juga punya aktivitas masing-masing. Berhubungan dengan pertanyaan Bapak/Ibu, kunjungan dan telepon sebaiknya dilakukan pada jam yang tepat.
5. Metode Penyuluhan Pertanian Sesuai Tujuan
Pengembangan kreativitas maupun inovasi dapat dilakukan dengan cara temu lapang. Coba Anda ungkapkan apa pentingnya temu lapang ini dalam program penyuluhan pertanian!
Jawaban:Temu lapang merupakan metode yang mempertemukan para penyuluh dengan para pelaku pertanian di di lokasi atau lahan pertanian. Adapun kita akan memantau bagaimana keberhasilan mereka dalam berusaha dan melihat perkembangan teknologi terbarunya. Kegiatan ini penting karena bisa menunjukkan perkembangan mereka, baik itu turun maupun kenaikan. Seandainya turun, kita bisa memberikan solusi. Seandainya meningkat, kita bisa memberikan sejumlah tips tertentu agar hasilnya bisa lebih baik lagi. Menurut saya, ketentuan pemberian solusi dan inovasi ini juga berlaku bagi teknologi yang sudah petani gunakan. Penyuluh dapat memberitahukan barang-barang tani terbaru yang bisa digunakan agar pekerjaan mereka semakin efektif.
6. Metode Penyuluhan Pengembangan
Salah satu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan petani adalah melakukan demonstrasi. Bagaimana metode demonstrasi bisa mengembangkan kedua hal tersebut?
Jawaban:Demonstrasi dilakukan oleh seorang demonstrator, misal contoh cara pemupukan yang sehat untuk tanaman. Melalui peragaan langsung di hadapan pelaku tani dan pelaku usaha, demonstrator bertindak sebagai guru. Bukan hanya menunjukkan aktivitas yang harus dilakukan, namun juga berbagai tips dan informasi rinci lain. Sebut misalnya Anda menginformasikan juga terkait jenis pupuk yang cocok untuk tanaman tertentu. Selain menjadikan mereka mampu memupuk secara baik, mereka juga mendapatkan pengetahuan terkait kecocokan jenis pupuk.
7. Metode Penyuluhan Sesuai Kebijakan Pemerintah
Kadangkala metode penyuluhan yang sudah diatur lewat kebijakan pemerintah bertentangan dengan metode penyuluhan yang menurut kita pribadi baik. Bagaimana respons Anda menghadapi situasi tersebut?
Jawaban:Peraturan pemerintah terkait metode penyuluhan pertanian memang menjadi dasar utama untuk membimbing para pelaku pertanian. Namun demikian, kita tak sejalan dengan metode yang diterapkan di dalamnya. Menanggapi situasi tersebut, kita selaku penyuluh dapat mempertimbangkan dahulu secara matang apa keunggulan dan kekurangan dari kebijakan yang dimaksud. Kemudian secara objektif membandingkannya dengan apa yang kita pahami. Seandainya ada yang kurang sejalan, kita tetap harus menjalankan sesuai metode kebijakan pemerintah. Namun demikian, Anda bisa mengajukan perbedaan pendapat tentang metode yang menurut Anda paling baik. Menurut saya, perubahan metode penyuluhan sepihak tidak diperkenankan. Oleh sebab itu, harus ada komunikasi antara pemerintah dan penyuluh terkait pengajuan perubahan, penambahan, dan penghapusan metodenya.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno