Menuju konten utama

Apa Saja Manfaat Pupuk dan Jenis-jenisnya

Apa saja manfaat pupuk dan jenis-jenis pupuk? Berikut akan dibahas secara lengkap melalui uraian dan penjelasannya di artikel ini.

Apa Saja Manfaat Pupuk dan Jenis-jenisnya
Petani menabur pupuk saat musim tanam kentang di lahan pertanian di Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/10/2022). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/wsj.

tirto.id - Pupuk merupakan komponen penting yang dibutuhkan dalam budidaya tanaman dan pertanian. Pupuk memiliki manfaat yang besar bagi keberhasilan pertumbuhan tanaman.

Menurut Nur Indah Mansyur, dkk., dalam Pupuk dan Pemupukan (2021) pengertian pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara atau nutrisi bagi tanaman. Unsur hara sendiri diperlukan tanaman untuk menopang pertumbuhannya.

Jenis-jenis pupuk ada beragam, yang dibedakan berdasarkan cara pemberian, unsur kandungan, maupun asalnya. Salah satu penggolongan jenis pupuk adalah dari asalnya, yaitu organik dan anorganik.

Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari tanaman dan/atau hewan, contohnya seperti pupuk kompos. Sebaliknya, ada juga jenis pupuk anorganik yang diproduksi lewat proses kimia di pabrik, contohnya pupuk urea.

Terlepas dari perbedaan jenis, manfaat pupuk tetap sama. Misalnya, manfaat pupuk kompos dan manfaat pupuk urea adalah sama-sama untuk menyediakan nutrisi penting untuk menyuburkan tanaman.

Manfaat Pupuk untuk Tanaman dan Pertanian

Menurut Ayub S. Parnata dalam Pupuk Organik Cair dan Manfaatnya (2004) manfaat utama pupuk adalah menyediakan atau menambah unsur hara yang dibutuhkan tanaman.

Unsur hara merupakan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman agar bisa tumbuh secara optimal. Beberapa zat yang termasuk sebagai unsur hara termasuk nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, sulfur atau belerang, klorin, zat besi, dan sebagainya.

Unsur hara memang bisa ditemukan pada tanah, namun jumlahnya terbatas. Bahkan di banyak kasus, ada juga lahan yang tidak memiliki unsur hara sama sekali karena berbagai faktor alam maupun faktor manusia.

Selain menyediakan unsur hara pada tanah, pupuk juga punya beberapa manfaat lain yang penting untuk budidaya tanaman dan pertanian.

Berikut ini daftar manfaat pupuk untuk tanaman dan pertanian:

1. Menambah unsur hara

Pupuk, baik pupuk organik maupun anorganik mengandung unsur hara yang bisa dimanfaatkan tanaman untuk tumbuh. Unsur hara pada pupuk berbeda-beda sesuai jenis pupuk.

Misalnya, menurut Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Ngawi, pupuk kandang punya unsur makro fosfor, nitrogen, dan kalium. Sementara itu, unsur hara makro pada pada pupuk anorganik urea adalah nitrogen.

2. Memperbaiki sifat fisika tanah

Pupuk juga bermanfaat dalam memperbaiki sifat fisika tanah. Masih menurut Parnata, hal ini karena pupuk bisa mengubah sifat tanah yang semula padat menjadi gembur.

Tanah yang gembur diperlukan tanaman untuk bisa tumbuh secara maksimal. Tanah gembur menyediakan ruang yang cukup untuk dilalui air dan udara, sehingga menghemat biaya pengolahan tanah.

3. Mengurangi erosi permukaan tanah

Penggunaan pupuk, khususnya pupuk organik mampu mengurangi erosi pada permukaan tanah. Hal ini karena sifat pupuk organik yang mampu memperkuat struktur tanah di permukaan sehingga tidak mudah terbawa aliran air.

Oleh karena itu, penggunaan pupuk organik sangat direkomendasikan pada budidaya tanaman di lahan basah atau saat musim penghujan.

4. Memperbaiki keasaman tanah

Manfaat pupuk juga baik untuk membantu memperbaiki keasaman tanah atau pH. Tanah yang bersifat basa bisa diberikan pupuk sulfat atau jenis pupuk organik yang mengandung asam sehingga dapat menurunkan pH tanah.

Keasaman tanah ini membantu agar ion-ion unsur hara dapat diserap secara maksimal oleh tanah.

5. Memperbaiki sifat biologi tanah

Pupuk dapat memperbaiki sifat biologi tanah. Pasalnya, pemberian pupuk, khususnya jenis pupuk hijau atau humus bisa merangsang pertumbuhan mikroorganisme dalam tanah.

Hal ini karena serangakian manfaat pupuk yang bisa mengubah sifat hingga keasaman tanah. Perubahan semacam ini membuat tanah menjadi lingkungan yang baik untuk pertumbuhan berbagai mikroogranisme, seperti bakteri aerob.

Mikroogranisme punya manfaat yang besar bagi pertumbuhan tanaman, mulai dari mengikat unsur hara hingga membantu tanah menjadi lebih gembur.

6. Meningkatkan kualitas hasil panen

Manfaat utama dari pupuk tentunya meningkatkan kualitas hasil panen. Tanaman yang tumbuh dengan nutrisi cukup dan lingkungan yang baik tentunya memiliki kualitas yang lebih baik.

Kualitas hasil panen yang baik ini tentunya berkaitan langsung dengan peningkatan pendapatan petani.

Jenis-Jenis Pupuk untuk Tanaman dan Tanah

Seperti yang disebutkan sebelumnya, jenis-jenis pupuk ada beragam. Menurut Pinus Lingga dalam Petunjuk Penggunaan Pupuk (2001), jenis-jenis pupuk bisa dibedakan menjadi tiga faktor.

Ketiga faktor tersebut adalah jenis pupuk berdasarkan asalnya, cara pemberiannya, dan kandungan unsur. Berikut daftar jenis-jenis pupuk untuk tanaman dan tanah:

1. Pupuk berdasarkan asalnya

Pupuk berdasarkan asalnya dibedakan menjadi dua, yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Berikut penjelasannya:

a. Pupuk organik

Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian atau seluruh bahan pembuatannya berasal dari tanaman dan/atau hewan yang melalui proses rekayasa. Pupuk organik selalu dibuat Pupuk organik terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

    • Pupuk kandang: pupuk yang berasal dari kotoran hewan ternak.
    • Pupuk hijau: pupuk yang berasal dari tumbuhan atau sisa hasil panen.
    • Humus: pupuk yang berasal dari daun-daun, batang pohon yang lapuk, dan kotoran hewan.
    • Pupuk kompos: pupuk yang berasal dari penguraian sisa-sisa tanaman dan hewan berkat bantuan mikroorganisme.

b. Pupuk anorganik

Pupuk anorganik adalah pupuk yang berasal dari bahan anorganik yang diproduksi dengan proses kimia. Pupuk anoganik dirancang di pabrik agar mengandung unsur hara atau mineral tertentu. Jenis-jenis pupuk anorganik antara lain:

    • Pupuk urea: pupuk yang diproduksi dari persenyawaan amonia dan karbondioksida sehingga mengandung nitrogen. Biasa digunakan sebagai pupuk dasar yang digunakan sebelum dan bersamaan dengan penanaman.
    • Pupuk zwavelzure amonia (ZA): pupuk berbentuk kristal yang mengandung nitrogen dan zat asam. Pupuk ZA sering direkomendasikan sebagai pengganti pupuk urea yang lebih aman.
    • Pupuk amoniumsulfatnitrat (ASN): pupuk tunggal yang mengandung nitrogen 26 persen. Pupuk ASN juga sering digunakan sebagai alternatif pupuk urea yang lebih mudah diserap tanaman.
    • Pupuk fused magnesium phosphate (FMP): pupuk majemuk yang mengandung fosfat dan magnesium.
    • Pupuk kalium sulfat: pupuk yang mengandung kalium sulfat 90 dan kalim sulfat 96. Pupuk ini bersifat asam dan tidak higroskopis.
    • Pupuk kalium klorida (KCI): pupuk yang mengandung KCI yang berasal dari hasil tambang. Pupuk yang jarang digunakan karena sangat beracun terhadap tanaman tertentu.

2. Pupuk berdasarkan cara pemberiannya

Pupuk berdasarkan cara pemberiannya ada dua, yaitu pupuk akar dan pupuk daun. Berikut penjelasan kedua jenis pupuk berdasarkan cara pemberiannya:

    • Pupuk akar: pupuk yang diberikan lewat akar. Contoh pupuk akar adalah ZA, KCI, pupuk kompos, dan pupuk kandang.
    • Pupuk daun: pupuk yang diberikan lewat daun melalui proses penyemprotan.

3. Pupuk berdasarkan kandungan unsurnya

Pupuk berdasarkan kandungan unsurnya terbagi menjadi tiga, yaitu pupuk tunggal, pupuk majemuk, dan pupuk lengkap. Berikut penjelasannya:

    • Pupuk tunggal: pupuk yang mengandung satu jenis unsur saja, misalnya pupuk urea.
    • Pupuk majemuk: pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur, misalnya pupuk kompos atau pupuk hijau.
    • Pupuk lengkap: pupuk lengkap adalah pupuk yang mengandung unsur hara yang lengkap, baik unsur makro maupun mikro.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Dhita Koesno