Menuju konten utama

Mengenal Tahapan Budidaya Tanaman Sayuran dan Sarana yang Digunakan

Sayuran mengandung serat, vitamin, protein, dan mineral yang berguna untuk memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi dalam tubuh.

Mengenal Tahapan Budidaya Tanaman Sayuran dan Sarana yang Digunakan
Sejumlah siswa Sekolah Luar biasa (SLB) memanen sayuran hidroponik di SLB Negeri Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (30/11/2021). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/wsj.

tirto.id - Sayuran merupakan tanaman hortikultura yang dibudidayakan secara intensif. Sayuran adalah bahan pangan alami yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Sayuran mengandung serat, vitamin, protein, dan mineral yang berguna untuk memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi dalam tubuh.

Kondisi iklim dan cuaca di Indonesia, memungkinkan untuk tumbuhnya berbagai jenis sayur-sayuran. Berdasarkan jenisnya, sayuran memiliki karakteristik tertentu untuk dapat dibudidayakan.

Budidaya merupakan usaha untuk menambah, menumbuhkan, dan mewujudkan benda ataupun makhluk hidup agar lebih besar/tumbuh dan berkembang biak atau bertambah banyak.

Infografik SC Tahapan Budidaya Sayur-Sayuran

Infografik SC Tahapan Budidaya Sayur-Sayuran. tirto.id/Sabit

Hal ini dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar/konsumen yang makin meningkat dari waktu ke waktu. Peningkatan permintaan sejalan dengan meningkatnya kebutuhan manusia karena kesadaran akan manfaat mengonsumsi sayuran.

Sayuran merupakan bahan pangan asal tumbuhan yang mempunyai kadar air dan serat tinggi, banyak mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh.

Tahapan Budidaya Sayur-Sayuran

Mengutip modul Prakarya Kelas VII (2017), berikut ini adalah beberapa tahapan budidaya sayuran yang secara umum dapat dilakukan.

1. Pembibitan

Pemilihan benih yang baik sangat berpengaruh terhadap hasil panen. Benih yang baik memiliki kriteria, yaitu bebas dari hama dan penyakit, memiliki daya tumbuh yang tinggi, memiliki daya kecambah sekitar 80 persen, memiliki riwayat induknya yang sehat dan produktif.

2. Pengolahan Tanah

Proses pengolahan lahan dilakukan dengan menggemburkan tanah. Sebelum menanam tanaman, pastikan syarat tumbuh tanaman yang akan ditanam sudah terpenuhi, misalnya pH dan kadar air.

Proses penggemburan tanah dapat dilakukan secara manual dengan menggunakan cangkul, maupun dengan tenaga mesin traktor.

3. Penanaman

Penanaman dapat dimulai dengan penyemaian maupun tanpa penyemaian. Perlakuan tanaman berbeda, tergantung dengan karakteristik masing-masing tanaman. Tanaman yang perlu dilakukan penyemaian contohnya cabai, terong, tomat, melon, dan lain sebagainya.

Selain itu, perlu diperhatikan juga jarak menanam tanaman, karena hal ini berpengaruh terhadap keberhasilan tumbuhnya tanaman.

4. Pemeliharaan

Terdapat tiga jenis perawatan tanaman yang tidak boleh ditinggalkan, yaitu pengairan, penyiangan, dan pemupukan.

Dalam melakukan pengairan dilakukan secara teratur tergantung dengan kebutuhan tanaman. Penyiangan atau pemangkasan dilakukan untuk mengendalikan apabila tanaman terkena hama dan penyakit.

Kemudian, pemupukan dapat dilakukan secara berkala. Pupuk yang digunakan dapat berupa pupuk organik maupun kimia.

5. Panen dan Pasca Panen

Penting untuk mengetahui masa panen dari tanaman. Sebab waktu panen tiap tanaman berbeda-beda. Perlu diperhatikan juga dalam memanen untuk tetap menjaga kualitas tanaman, agar dapat terus produktif di panen berikutnya.

Adapun, tahapan pasca panen meliputi.

  1. Pengumpulan hasil panen
  2. Pemilahan dan penyortiran hasil panen berdasarkan ukuran, berat, dan umur tanaman
  3. Penyimpanan hasil panen pada tempat yang telah disesuaikan kadar airnya untuk mencegah pembusukan.

Sarana Budidaya Sayuran

Mengutip modul Prakarya Budidaya Kelas VII (2020), untuk dapat menghasilkan sayuran yang tumbuh subur dan berkualitas, diperlukan sarana yang tepat, di antaranya adalah:

1. Bahan

a. Benih atau bibit

Benih berbeda dengan bibit. Benih ialah bakal tanaman yang masih berupa biji. Sedangkan bibit adalah benih yang sudah tumbuh menjadi tanaman kecil atau anakan dari induk yang siap ditanam.

b. Pupuk

Pupuk berguna untuk melengkapi unsur hara yang kurang dari tanah. Pupuk terbagi dalam dua jenis, yaitu pupuk organik (kandang dan kompos), dan pupuk kimia (NPK, Urea, KCL, dan ZA).

Pupuk kandang berasal dari kotoran hewan seperti kambing, sapi, kelinci, ayam, dan lain-lain. Pupuk kompos berasal dari daun-daun kering yang telah mengalami proses pembusukan.

c. Pestisida

Pestisida digunakan untuk mengendalikan serangan penganggu tanaman. Berdasarkan bentuknya, pestisida dapat berupa cair, padat, dan aerosol.

d. Media Tanam

Media tanam berfungsi sebagai tempat tumbuhnya tanaman. Menurut bahan yang digunakan media tanam terbagi dalam bahan organik dan anorganik. Bahan organik terdiri dari sekam, arang, batang pakis, batang kelapa. Bahan anorganik terdiri dari gel, pasir, pecahan batu bata, spons.

2. Alat

a. Alat Pengolahan Tanah

Alat pengolahan tanah tradisional berupa cangkul, sekop, bajak. Alat pengolahan tanah modern berupa traktor dan rotavator.

b. Alat Pemeliharaan Tanaman

Alat pemeliharaan tanaman berupa sprayer, kored, dan gembor.

Baca juga artikel terkait BUDIDAYA SAYURAN atau tulisan lainnya dari Chyntia Dyah Rahmadhani

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Chyntia Dyah Rahmadhani
Penulis: Chyntia Dyah Rahmadhani
Editor: Maria Ulfa