tirto.id - Salah satu syarat administrasi yang harus diunggah bagi pendaftar beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) adalah mengumpulkan surat rekomendasi dari atasan kerja, tokoh publik, atau sivitas akademika perguruan tinggi. Pembuatan surat rekomendasi dapat diurus segera untuk memudahkan proses seleksi pendaftaran LPDP.
Sebagai informasi, beasiswa LPDP 2022 belum dibuka pendaftarannya. Namun, Direktur Utama LPDP Andin Hadiyanto memperkirakan bahwa beasiswa LPDP akan dibuka pada Februari mendatang.
Sebagaimana lazimnya, seleksi beasiswa LPDP akan dibuka 2 kali dalam setahun. Jika tak ada perubahan, jadwal pembukaan LPDP 2022 adalah sebagai berikut:
- Seleksi LPDP Tahap 1: Februari-Maret 2022
- Seleksi LPDP Tahap 2: Juli-Agustus 2022
Berdasarkan pantauan Tirto mengenai seleksi LPDP tahun sebelumnya, jadwal seleksi beasiswa LPDP dapat berubah sewaktu-waktu karena menyesuaikan dengan kebijakan pandemi Covid-19 yang belum berakhir di Indonesia.
Karena itu, calon pelamar diharapkan terus memantau informasi seleksi LPDP di laman https://lpdp.kemenkeu.go.id/ agar tidak ketinggalan informasi.
Secara umum, tahapan seleksi LPDP terbagi menjadi tiga, yaitu seleksi administrasi, seleksi substansi akademik dan kebangsaan, serta seleksi wawancara.
Salah satu dokumen yang harus diunggah dalam seleksi administrasi adalah surat rekomendasi dari tokoh publik, atasan kerja, atau dosen perguruan tinggi yang diberikan kepada calon pelamar.
Surat rekomendasi sendiri adalah salah satu dokumen penting yang diwajibkan pihak LPDP. Tujuannya adalah sebagai jaminan bahwa individu yang melamar memiliki reputasi baik dari sosok yang lebih senior darinya.
Surat rekomendasi juga harus menerangkan secara jujur karakter pelamar, sebagai nilai tambah bahwa pelamar layak memperoleh beasiswa LPDP.
Berikut tautan contoh format surat rekomendasi LPDP yang dapat dijadikan acuan untuk pendaftaran tahun ini.
Download Contoh Format Surat Rekomendasi Beasiswa LPDP
Ketentuan Menyusun Surat Rekomendasi LPDP 2022
Sebelum mengajukan surat rekomendasi LPDP, ada beberapa ketentuan yang harus dicermati calon pelamar. Ketentuan itu meliputi format surat rekomendasi, orang yang akan merekomendasikan, hingga penggunaan bahasa dan cara menulisnya.
Pertama, ketentuan format surat LPDP kerap berubah setiap tahunnya. Sebagai contoh, tautan di atas menyantumkan contoh surat rekomendasi LPDP 2018 dan 2021. Ada perubahan format yang cukup signifikan.
Bagaimanapun juga, pelamar harus dan wajib menggunakan format yang ditetapkan pihak LPDP.
Karena informasi pendaftaran LPDP 2022 belum dibuka, pelamar harus menunggu rilis terbaru format surat rekomendasi dari pihak LPDP sebelum mengajukan surat rekomendasi.
Sebaiknya, jangan gunakan format LPDP tahun-tahun sebelumnya untuk melamar di periode kali ini, kecuali jika format surat rekomendasi itu tidak berubah. Contoh format surat rekomendasi di atas hanya sebagai gambaran, bukan digunakan mendaftar LPDP tahun ini.
Kedua, orang yang akan merekomendasikan sebaiknya merupakan orang yang kenal dengan sosok pelamar. Perekomendasi disarankan adalah atasan kerja, tokoh publik, hingga dosen perguruan tinggi.
Surat rekomendasi tidak harus sosok penting, bisa juga dosen pembimbing skripsi (bagi pelamar LPDP jenjang magister), kepala sekolah (bagi pelamar LPDP S1), ketua jurusan, dekan universitas, rektor, atasan kantor, kepala human resource development (HRD) bagi yang sudah bekerja, dan sebagainya.
Ketiga, ketentuan penggunaan bahasa tidak harus melulu berbahasa Inggris bagi pelamar luar negeri. Berdasarkan pengalaman penulis (awardee LPDP luar negeri), surat rekomendasi diberikan dalam bahasa Indonesia, kendati penulis melamar LPDP luar negeri.
Cara menulis surat rekomendasi juga dapat ditulis tangan, diketik komputer, atau menggunakan mesin ketik, kemudian ditandatangani oleh perekomendasi, sebagaimana dilansir laman Bantuan LPDP.
Editor: Addi M Idhom