Menuju konten utama
Bahasa Indonesia

Contoh Kalimat Fakta dan Opini: Pengertian & Perbedaannya

Kalimat fakta dan opini memiliki perbedaan cukup signifikan. Berikut contoh dan pengertian masing-masing.

Contoh Kalimat Fakta dan Opini: Pengertian & Perbedaannya
Ilustrasi Buku. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Contoh kalimat fakta dan opini serta ciri-cirinya perlu diketahui untuk memahami lebih dalam tentang pengertian dan perbedaan dua kalimat tersebut.

Kalimat fakta dan opini biasanya terdapat dalam teks editorial. Berdasarkan pengertiannya, teks editorial adalah sebuah artikel dalam surat kabar yang berisi pendapat atau pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa yang aktual atau yang sedang menjadi perbincangan hangat.

Isu di dalam teks editorial bisa berupa masalah politik, sosial, maupun persoalan ekonomi yang berkaitan dengan politik. Contoh: kenaikan BBM, perombakan kabinet, kebijakan impor dan lain-lain.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fakta adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Sementara opini adalah pendapat; pikiran; pendirian.

Sri Sutarni dan Sukardi dalam bukuBahasa Indonesia 2 SMA Kelas XII (2008) menuliskan, suatu editorial pada umumnya mengandung dua jenis pernyataan penulis, yakni pernyataan berisi fakta dan pernyataan berisi opini. Informasi yang disampaikan berdasarkan fakta disebut informasi faktual. Sedangkan opini adalah pendapat, pemikiran atau pendirian.

Suatu fakta di dalam teks editorial diuraikan dalam kalimat berisi data autentik yang diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan. Sedangkan opini diuraikan dalam bentuk pendapat, saran atau ramalan penulis terhadap peristiwa atau permasalahan yang sedang dibahas.

Contoh kalimat fakta

  • Buktinya bisa kita lihat dari pelaku kasus-kasus korupsi yang ditangkap oleh KPK dari daerah.
  • Kemudian, KPK juga sedang menyelidiki kasus alih fungsi hutan menjadi kawasan perkotaan dan pelabuhan di dua provinsi.
  • Selain itu, KPK juga melakukan investigasi terhadap beberapa proyek pembangunan di Indonesia.

Contoh kalimat opini

  • Perlawanan terhadap korupsi memang menuntut KPK harus lebih intens dalam bekerja keras.
  • Pembukaan kantor KPK di daerah akan memudahkan memonitor pergerakan kasus korupsi.
  • Beberapa kasus penyelewengan uang negara memang meningkat frekuensi dan besarannya di daerah.

Perbedaan kalimat fakta dan kalimat opini

Kalimat fakta dan kalimat opini memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Perbedaan itu bisa dilihat pada poin-poin berikut ini seperti dilansir dari bukuBahasa Indonesia 3 SMA Kelas XII oleh Sri Sutarni dan Sukardi.

Kalimat fakta

  • Berisi uraian tentang peristiwa yang sedang terjadi.
  • Berisi jawaban atas pertanyaan: apa, siapa, di mana, kapan atau berapa.
  • Bersifat objektif dan dilengkapi data berupa keterangan atau angka yang menggambarkan peristiwa.
  • Mengandung aspek perfektif atau duratif, yaitu menunjukkan peristiwa telah terjadi (lampau) atau sedang terjadi.

Contoh kalimat fakta

  • Pemprov Jateng mendapat proyek peningkatan jalan dari dana APBN sebesar Rp20 miliar.
  • Bank dunia memberikan bantuan sebesar Rp240 miliar untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas jalan di ruas jalan Semarang Kota, jalan Kaligawe, dan lingkar Demak.

Kalimat opini

  • Berisi tanggapan terhadap peristiwa yang sedang terjadi.
  • Berisi jawaban atas pertanyaan: mengapa, bagaimana, atau lalu apa.
  • Bersifat subjektif dan dilengkapi uraian tentang pendapat, saran, atau ramalan tentang sebab dan akibat terjadinya peristiwa.
  • Mengandung aspek futuratif, yaitu menunjukkan peristiwa belum atau akan terjadi pada masa yang akan datang.

Contoh kalimat opini

  • Kerusakan infrastruktur, terutama jalan di jalur Pantura Jawa Tengah akan segera diperbaiki pada pertengahan Maret 2008.
  • Menurut Endro Suyitno, kerusakan jalan itu bukan hanya akibat kelebihan beban kendaraan yang melintas, tetapi juga ditengarai akibat penurunan permukaan jalan.

Baca juga artikel terkait BAHASA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya