tirto.id - Ceramah kultum Ramadhan singkat 2022 hari ke-24 mengambil tema tentang cara-cara agar mati dalam keadaan husnul khotimah.
Setiap muslim yang beriman pasti menginginkan akhir hidupnya meninggal dalam keadaan yang husnul khotimah.
Husnul khotimah dalam Islam adalah meninggal dunia dalam kondisi terbaik (akhir kematian yang baik).
Kultum Ramadhan Singkat 2022 Hari ke-24
Salah satu yang bisa diamalkan jika kita ingin mati dalam keadaan husnul khotimah adalah berwudhu sebelum tidur.
Menurut Syekh Ali Jaber dalam "Amalan Paling Menakjubkan - 20 Kiat Menuju Kebahagiaan hidup", jika seseorang tidur dalam keadaan berwudhu, maka ruh itu akan mampu bersujud di hadapan Allah.
Tidak ada di antara manusia yang punya jaminan bahwa ruhnya akan dikembalikan lagi oleh Allah, karena boleh jadi saat diambil ruh kita ketika tidur, ruh itu tidak kembali lagi. Berarti tidur itu akan menjadi tidur kita yang terakhir.
Ciri lainnya yang menjadi penanda bahwa seseorang mati dalam keadaan husnul khotimah adalah mengucap kalimat laa ilaaha illallaah di akhir hayatnya.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah ‘Laa ilaaha illallaah’ maka dia akan masuk Surga.”
Selain itu, orang yang husnul khotimah ditandai dengan indikator apabila ia mengerjakan pekerjaan baik di akhir hidupnya.
Baginda Rasulullah SAW bersabda:
"Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Allah akan membuatnya beramal. Para sahabat bertanya; Bagaimana membuatnya beramal? Beliau menjawab: Allah akan memberikan taufik padanya untuk melaksanakan amal salih sebelum dia meninggal. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Dikutip laman NU Online, selain berusaha dengan senantiasa mengerjakan amal saleh demi mencapai husnul khatimah, kita juga harus selalu berdoa agar Allah mewafatkan kita dalam keadaan husnul khatimah.
Salah satu doa yang bisa diamalkan agar meninggal dunia dalam keadaan husnul khotimah yakni:
: اللّهُمَّ أَكْرِمْ هٰذِهِ الْأُمَّةَ الْمُحَمَّدِيَّةَ بِجَمِيْلِ عَوَائِدِكَ فِي الدَّارَيْنِ إِكْرَامًا لِمَنْ جَعَلْتَهَا مِنْ أُمَّتِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Allâhumma akrim hâdzihil ummatal muhammadiyyata bi-jamîli ‘awâidika fid dâraini ikrâman liman ja'altahâ min ummatihi shallallâhu 'alaihi wa sallam
Artinya: “Ya Allah, muliakanlah umat Nabi Muhammad dengan keindahan orang-orang yang kembali kepada-Mu di dunia dan akhirat, sebagai penghormatan-Mu kepada orang yang telah Engkau jadikan bagian dari umatnya.”
Atau membiasakan untuk selalu membaca doa berikut ini:
يَارَبَّ كُلِّ شَيْءٍ بِقُدْرَتِكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ اِغْفِرْلِيْ كُلَّ شَيْءٍ وَلَا تَسْأَلَنِيْ عَنْ كُلِّ شَيْءٍ وَلَا تُحَاسِبْنِيْ فِى كُلِّ شَيْءٍ وَأَعْطِنِيْ كُلَّ شَيْءٍ
Yâ rabba kulli syaîn biqudratika 'alâ kulli syaîn. Ighfirlî kulla syaîn wa lâ tas’alanî 'an kulli syai-in wa lâ tuhâsibnî fi kulli syaîn wa a'thini kulla syai-in.
Artinya: "Wahai Tuhan segala sesuatu, dengan kekuasaan-Mu atas segala sesuatu, ampunilah seluruh dosaku. Janganlah Engkau menanyakan kepadaku tentang segala sesuatu. Janganlah Engkau menghisabku mengenai segala sesuatu, dan berilah aku segala sesuatu.”
Editor: Addi M Idhom