Menuju konten utama

Cegah COVID-19 Kraken, KKP Soetta Perketat Pengawasan Penumpang

Peningkatan pengawasan di Bandara Soekarno-Hatta menindaklanjuti temuan kasus COVID-19 Subvarian Omicron XBB 1.5 atau Kraken di Indonesia.

Sejumlah calon penumpang pesawat berjalan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (18/10/2022). ANTARA FOTO/Fauzan/nym.

tirto.id - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten kembali memperketat pengawasan terhadap kedatangan penumpang penerbangan domestik maupun internasional. Hal itu menindaklanjuti temuan kasus COVID-19 Subvarian Omicron XBB 1.5 atau Kraken di Indonesia.

Kepala KKP Bandara Soetta, Naning Pranoto mengatakan peningkatan pengawasan itu sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di kawasan bandar udara.

"Kami berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Tangerang Selatan untuk melakukan surveilen epidomologi melakukan tracing," kata Naning dikutip dari Antara, Jumat (3/2/2023).

Naning menuturkan langkah utama dalam mengantisipasi penularan Kraken ini yaitu dengan melakukan surveilans dan tes yang ditindaklanjuti oleh tim kesehatan.

Selain itu, tim Satgas COVID-19 Bandara Soetta bakal menganalisa para penumpang baik yang datang maupun bertolak terkait penerapan protokol kesehatan.

"Jadi pas mereka begitu masuk itu kan ada namanya scan barcode PeduliLindungi. Kalau kodenya warna hijau, dia langsung jalan, lalu dilakukan termoscaner dan pengawasan petugas," ucapnya.

Naning menjelaskan dalam proses pemeriksaan itu jika ditemukan penumpang dengan suhu 37,5 derajat maka akan didampingi ke klinik KKP untuk pemeriksaan kesehatan.

"Jadi penumpang yang lewat dilihat, apakah kelihatan letih, lesu atau batuk dan sebagainya, tapi suhunya tidak tinggi, nanti petugas kami juga mengadvokasi orang itu untuk pergi ke klinik agar dilakukan validasi oleh dokter," kata dia.

Naning juga menuturkan acuan protokol kesehatan masih mengacu pada surat edaran tentang pelaku perjalanan yang diterbitkan Satgas COVID-19.

"Jadi sekarang ini yang menjadi acuan itu masih SE 24 dan SE 25 untuk pelaku perjalanan dalam negeri dan luar negeri yang diterbitkan Satgas COVID-19 nasional," kata dia.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan kasus Subvarian Omicron XBB 1.5 atau Kraken di Indonesia berjumlah tiga orang.

"Sampai saat ini sudah tiga kasus Kraken di Indonesia, dan umumnya pasien bergejala ringan," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Kasus Kraken pertama di Indonesia merupakan seorang pelaku perjalanan asal Polandia saat beraktivitas di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 11 Januari 2023. Hasil penelusuran kontak erat terhadap dua warga DKI Jakarta dan satu warga di Kalimantan Selatan seluruhnya negatif COVID-19.

Pasien Kraken berikutnya dilaporkan berasal dari Pamulang, Tangerang Selatan, yang dialami seorang pelaku perjalanan umrah berusia 47 tahun pada 31 Januari 2023. Pasien perempuan tersebut diketahui sudah memperoleh tiga kali suntikan vaksin COVID-19 dengan interval terakhir suntikan pada 12 Februari 2022.

Baca juga artikel terkait COVID-19 KRAKEN

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan
-->