tirto.id - Ramadan merupakan bulan paling suci di antara bulan-bulan lainnya dalam kalender Islam.
Sebagai umat Rasulullah, pernahkah Anda bertanya tentang bagaimana sebenarnya Nabi Muhammad SAW menjalankan ibadah puasanya selama bulan Ramadan?
Tentu saja tak sedikit kaum muslim yang ingin melakukan setiap ibadah sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, termasuk dalam hal beribadah puasa.
Allah SWT dalam firman-Nya juga memuji Rasulullah SAW sebagai suri teladan yang baik bagi umat:
لَقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِىۡ رَسُوۡلِ اللّٰهِ اُسۡوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنۡ كَانَ يَرۡجُوا اللّٰهَ وَالۡيَوۡمَ الۡاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيۡرًا
Laqad kaana lakum fii Rasuulil laahi uswatun hasanatul liman kaana yarjul laaha wal yawmal Aakhira wa azkaral laaha kastiiraan
Artinya: "Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah," (QS. Al-Ahzab: 21).
Meski puasa di bulan Ramadan kali ini sudah kita jalankan lebih dari setengah bulan atau memasuki hari ke-18 pada hari ini, sudah selayaknya sebagai umat Nabi Muhammad SAW, kita meneladani cara berpuasa ala Rasululullah SAW.
Dalam "Info Panduan Puasa" yang diterbitkan Kemenag, hal utama yang perlu dilakukan sebelum berpuasa adalah niat, karena ini merupakan syarat sahnya puasa dan syarat sahnya seluruh jenis ibadah lainnya.
Sabda Rasulullah SAW:
“Sesungguhnya setiap amalan hanyalah tergantung pada niatnya dan setiap orang hanyalah mendapatkan apa yang ia niatkan,” (HR. Bukhari).
Karena itu seorang muslim harus benar-benar memperhatikan masalah niat, sebab ini yang menjadi tolok ukur diterima atau tidaknya suatu amalam.
Seorang muslim ketika akan berpuasa sebaiknya berniat dengan sungguh-sungguh dan bertekad untuk berpuasa ikhlas karena Allah SWT, dengan cara:
- Niat di dalam hati dan tidak dilafazkan, seperti tertera dalam hadis di atas.
- Diwajibkan bagi orang yang akan berpuasa untuk berniat sejak malam harinya, yaitu setelah matahari terbenam sampai terbitnya fajar subuh.
- Kewajiban berniat dari malam hari ini umum pada puasa wajib maupun puasa sunah.
- Tidak dibenarkan berniat satu kali saja untuk satu bulan bahkan diharuskan berniat setiap malam menurut pendapat yang paling kuat.
Tips Puasa ala Rasulullah SAW
Berikut cara berpuasa Nabi Muhammad SAW yang dapat dipraktikkan selama bulan Ramadan agar merasa lebih dekat dengannya, seperti dilansir laman HHWT:
1. Makan Sahur
Rasulullah saw telah menganjurkan sahur, dan sebagai sunahnya, umat Islam pun mengikutinya. Andai saja Rasulullah saw tidak sahur, umatnya pun akan demikian karena menganggap ‘tidak sahur’ sebagai sunahnya.
Namun, Nabi mengerti bahwa sahur merupakan bentuk kasih sayang terhadap umatnya, sehingga beliau melakukannya dan dijadikan anjuran bagi orang yang hendak berpuasa.
Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Bersahurlah kalian, karena ada berkah di dalamnya.” (HR. Nasa'i)
Jadi, bila ingin melewatkan sahur dan lebih memilih untuk tidur, perlu diingat bahwa Rasulullah justru terbiasa dengan makan sahur dan akan mendesak umatnya untuk mengikutinya juga karena ada berkah yang luar biasa.
2. Salat Subuh di Masjid
Nabi Muhammad SAW akan memulai harinya dengan salat Subuh bersama jamaah di masjid? Jadi, daripada kembali tidur setelah sahur, sebaiknya tirulah nabi dengan menuju ke masjid terdekat untuk melaksanakan salat Subuh berjamaah.
Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa salat subuh (Subuh) akan berada di bawah Perlindungan Allah. Wahai anak Adam! Waspadalah, jangan sampai Allah memanggil Anda untuk bertanggung jawab dalam hal apa pun dari (untuk menarik) Perlindungan-Nya," (HR. Al-Bukhari).
3. Bersedekah dan Beramal kepada Fakir Miskin
Selain berpuasa, menjauhkan diri dari kesenangan dan memperdalam ikatan dengan Allah SWT, Ramadan juga tentang bersedekah dan berbagi kepada fakir miskin.
Ramadan adalah waktunya menawarkan bantuan kepada saudara-saudara muslim yang kurang beruntung dari kita.
Selama Ramadan, Nabi Muhammad SAW biasanya melakukan tindakan yang murah hati dan beramal terus-menerus dengan cara bersedekah dan mendorong para sahabatnya untuk melakukannya juga.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Ibn Abbas RA:
"Nabi ṣallallāhu' alayhi wa sallam adalah yang paling dermawan dari semua orang, dan dia biasa menjadi lebih murah hati di bulan Ramadan ketika Jibril bertemu dengannya. Jibril biasa menemuinya setiap malam selama Ramadan untuk merevisi Al-Qur'an bersamanya. Utusan Allah, Muhammad SAW lebih murah hati daripada angin kencang," (Al-Bukhari).
Jadi meskipun Muhammad dikenal sebagai yang paling baik hati di antara orang-orang, kebajikannya meningkat tajam selama bulan suci Ramadan.
Dalam akun YouTube Muhammadiyah Channel disebutkan, saat seseorang berbuat kebaikan termasuk dalam hal bersedekah, maka ia akan mendapatkan 10 kali lipat dari amalnya tersebut, dan hal ini seperti tertera dalam surah Al-An'am ayat 160.
Bahkan, tak hanya 10 kali lipat melainkan bisa melebih dari itu, yakni hingga 700 kali lipat dari amalnya. Karena hal itulah Allah Maha Kaya.
4. Kelola Emosi
Saat berpuasa, tidak jarang mungkin ada perasaan sedikit lapar dan gampang marah. Faktanya, hal itu cukup normal karena otak membutuhkan bahan bakar untuk mengatur emosi dan dari semua emosi yang dimiliki, kemarahan adalah yang paling sulit dikendalikan.
Karena itu, Ramadan adalah kesempatan besar bagi untuk berlatih lebih banyak kesadaran akan Tuhan, yang dapat mengarah pada pengendalian diri yang lebih baik.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurayra, Nabi SAW pernah bersabda:
“Puasa adalah perlindungan bagimu, jadi ketika kamu berpuasa, jangan bersikap cabul atau bodoh, dan jika ada yang berdebat atau melecehkanmu, katakan, 'Aku puasa. Aku puasa,” (HR. Muwatta Malik).
Jadi, setiap kali sedang berada dalam situasi stres yang bisa membuat marah atau kesal, gunakan kesempatan ini untuk menenangkan diri dan bernapas.
Yakinlah, bahwa pahala untuk mengelola amarah Anda daripada melampiaskannya akan jauh lebih besar dan lebih memuaskan dalam kehidupan ini dan selanjutnya.
5. Khatam Al-Qur'an
Ramadan adalah bulan di mana Al-Qur'an diturunkan. Nabi dan sahabatnya biasa membaca Al-Qur'an lebih sering dibanding bulan-bulan lainnya.
Dalam sebuah hadis disebutkan:
"Saya tidak tahu bahwa Rasulullah SAW membacakan seluruh Alquran dalam satu malam, atau shalat Qiyam sampai pagi, atau pernah berpuasa sebulan penuh kecuali Ramadhan," (HR. Nasa'i).
Jadi cobalah minimal bisa mengkhatamkan Al-Qur'an minimal 1 kali selama bulan Ramadan, seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW dan sahabatnya.
6. Jangan tunda buka puasa
Dalam hal berbuka puasa, Nabi Muhammad SAW telah menginstruksikan kita melalui banyak hadis untuk tidak menundanya.
Salah satu sabdanya adalah:
“Orang-orang akan terus melakukannya dengan baik selama mereka cepat berbuka puasa,” (HR. Abi Dawud).
Nabi memahami bahwa pada saat malam tiba, tingkat energi kita akan habis. Itu sebabnya dia sering mempercepat sahabat-sahabatnya untuk berbuka puasa karena tidak ada pahala jika menunda buka puasa.
7. Salat Tarawih
Tarawih adalah doa sukarela dua puluh siklus yang dikhususkan hanya untuk malam-malam Ramadan.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Siapa pun yang berdoa di malam hari di bulan Ramadhan karena keimanan yang tulus dan mencari pahala dari Allah, semua dosanya sebelumnya akan diampuni." (Bulugh al-Maram).
Jika karena alasan tertentu, seperti kondisi Covid-19 saat ini, Anda tidak bisa ikut salat berjamaah di masjid, jangan berkecil hati, karena masih bisa salat tarawih di rumah.
8. Mendoakan Orang Lain
Jika biasanya jadwal Anda padat dengan pertemuan bisnis dan acara sosial, mungkin sulit untuk menemukan waktu untuk bertemu dan terhubung dengan teman atau orang yang dicintai.
Jadi, setiap kali terlintas dalam pikiran tentang seseorang (bahkan jika salah satu dari mereka adalah yang saat ini tidak disukai), luangkan waktu sejenak untuk mendoakan mereka.
Dalam sabdanya, Nabi Muhammad SAW berkata:
"Ketika seorang Muslim memohon untuk saudara laki-lakinya yang tidak hadir, para malaikat berkata: Amiin, dan semoga kamu menerima yang serupa," (HR. Abu Dawud).
Mendoakan untuk orang lain adalah cara yang sederhana namun indah untuk mendapatkan kedamaian dan ketenangan spiritual selama Ramadan karena dapat melembutkan hati kita, dan mengurangi perasaan sakit yang mungkin dimiliki terhadap seseorang.
Editor: Addi M Idhom