Menuju konten utama

8 Cara Mengobati Kucing Mencret Beserta Ciri dan Penyebabnya

Bagaimana cara mengobati kucing mencret secara alami atau dengan perawatan di rumah? Sebelum melakukannya, simak ulasan berikut!

8 Cara Mengobati Kucing Mencret Beserta Ciri dan Penyebabnya
Ilustrasi Kucing. foto/istockphoto

tirto.id - Kucing mencret sering kali karena diare. Di antara ciri-ciri kucing diare yang paling mudah diamati adalah buang air besar encer. Kucing diare juga bisa mengalami gejala buang air besar tidak berbentuk lebih banyak dari biasanya.

Di sisi lain, ada banyak penyebab kucing mencret. Ada kalanya kondisi ini disebabkan oleh penyakit tertentu, tapi kerap pula karena masalah biasa seperti stres atau perubahan pola makan.

Maka itu, cara mengobati kucing mecret tidak harus selalu dengan membawanya ke klinik atau dokter hewan. Jika penyebabnya ringan, beberapa cara mengobati kucing mencret secara alami bisa diterapkan di rumah.

Meski begitu, pemilik anabul perlu segera menangani kucing mencret. Kasus diare ringan dapat menjadi serius jika tidak lekas ditangani. Diare berisiko membuat kucing dehidrasi atau mengalami ketidakseimbangan elektrolit.

Itulah kenapa penting mengetahui gejala diare pada kucing, penyebab anabul mencret, hingga kapan harus ke klinik atau cukup melakukan perawatan di rumah. Agar berbagai cara mengobati kucing mencret secara alami bisa dilakukan secara tepat, simak dahulu ulasan berikut.

Ciri-ciri Kucing Diare Parah dan Ringan

Laman VCA Animal Hospital menerangkan, ciri kucing diare yang mudah diamati adalah ketika kotorannya tiba-tiba encer atau tidak berbentuk padat dalam jumlah banyak. Jika kondisi berlangsung lebih dari dua hari, perawatan perlu segera dilakukan.

Namun, ada juga kucing yang sebenarnya sudah mengalami diare, tetapi masih buang air besar di pasir dan menutupi kotorannya. Kondisi ini tentu menyulitkan identifikasi gejala.

Gejala kucing mencret secara umum bisa terjadi dalam kondisi ringan dan parah. Apabila kucing mencret karena diare ringan dan berlangsung singkat, ia dapat sembuh beberapa hari dan perawatan di rumah pun masih mungkin dilakukan.

Lain halnya jika kondisi diarenya parah. Waktu untuk sembuh bisa dalam hitungan pekan apabila kondisi kucing mencret sudah kronis atau berlangsung lama. Ketika kondisi diare parah terjadi, membawa kucing ke klinik merupakan pilihan yang tepat.

Untuk mengetahui kapan bisa menerapkan cara mengobati kucing mencret secara alami di rumah atau harus segera membawanya ke klinik, berikut daftar ciri kucing diare parah dan ringan:

1. Ciri-ciri kucing diare ringan

Mengutip dari Preventive Cat Cara, beberapa ciri diare ringan atau belum parah adalah:
  • kucing masih bertingkah laku normal
  • energi kucing masih normal
  • kucing mencret tapi masih mau makan
  • kucing mencret tetapi tidak muntah
  • kucing sudah mendapatkan vaksin terbaru (seperti feline panleukopenia)
  • kucing berusia dewasa muda (tidak terlalu muda atau tua)
  • kucing tidak memiliki masalah kesehatan bawaan, seperti penyakit addison, gagal ginjal, kanker, dan lain sebagainya.

2. Ciri-ciri kucing diare parah

Lantas, ciri kucing diare seperti apa yang perlu segera dibawa ke dokter hewan? Berikut daftar ciri-ciri kucing diare parah:
  • kucing menelan benda mengandung toksin atau racun sebelum mencret
  • kucing menelan benda asing, seperti tali atau karet gelang, sebelum mencret
  • kucing tampak lemah dan tidak berenergi
  • kucing kehilangan nafsu makan
  • kucing terkena serangan diare berulang dalam kurun waktu beberapa jam
  • diare berlangsung lebih dari 24-36 jam meskipun telah diobati di rumah
  • terdapat banyak darah di dalam kotoran
  • kotoran kucing berwarna hitam
  • kucing muntah lebih dari satu kali atau setiap minum/makan
  • kucing terus menerus mengejan untuk buang air besar tapi tidak banyak keluar
  • gusi kucing berwarna pucat, kebiruan, keputihan, kekuningan, atau abu-abu
  • kucing tampak merasakan sakit di perut
  • kucing terengah-engah, mengerang, atau menghindari disentuh
  • perut kucing kembung
  • kucing mengeluarkan cacing dalam kotoran atau muntahannya
  • kucing mencret saat masih usia kecil atau tua.

Penyebab Kucing Mencret

Memastikan penyebab anabul diare penting untuk memilih jenis cara mengobati kucing menceret yang tepat. Cara deteksi terbaik adalah dengan membawa kucing periksa ke dokter hewan. Laman PetMD menerangkan penting untuk menunjukkan sampel kotoran kucing ke dokter hewan agar diagnosis bisa secara tepat ditegakkan.

Ada beragam jenis penyebab kucing mencret. Sejumlah penyebab kucing diare yang biasa terjadi di antaranya adalah:

1. Infeksi

Salah satu penyebab kucing diare yang umum terjadi adalah infeksi dengan dampak pada saluran pencernaan, seperti gastroenteritis. Penyebab ini biasanya mengakibatkan diare akut (terjadi dalam waktu singkat).

Infeksi bisa disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi serta kontak langsung dengan kucing lain yang terinfeksi. Adapun infeksi bisa terjadi karena penularan parasit, protozoa, bakteri, jamur, atau virus.

2. Perubahan pola makan

Perubahan pola makan, terutama yang mendadak, bisa jadi penyebab kucing diare. Misal, ketika jenis atau merek makanan kucing diganti. Oleh karena itu, saat mengganti jenis makanan kucing, ada baiknya dilakukan secara bertahap. Gejala diare akibat perubahan pola makan biasanya berlangsung dalam beberapa hari atau berpotensi ringan.

3. Alergi makanan

Alergi makanan juga bisa menjadi penyebab kucing mencret. Kucing mungkin mengalami alergi terhadap protein yang terkandung dalam makanan atau bahan lain yang tak cocok dengan sistem pencernaannya. Alergi juga mungkin memicu peradangan yang membuat saluran pencernaan kucing terganggu.

4. Obstruksi usus

Obstruksi usus akibat menelan benda asing, seperti benang atau serpihan plastik, juga bisa menyebabkan kucing diare atau mencret.

5. Stres

Stres bisa menyebabkan anabul mengalami masalah kesehatan, apalagi bila ia mengalami perubahan lingkungan. Stres pada kucing yang berlebihan dapat membuatnya mengalami diare atau mencret.

6. Penyakit radang usus

Peradangan kronis pada saluran cerna atau radang usus juga bisa menyebabkan diare di kucing. Penyakit radang usus bahkan bisa menyebabkan kucing mengalami diare jangka panjang dan berulang.

7. Makanan beracun

Diare bisa jadi respons dari tubuh kucing untuk mengeluarkan racun, bakteri, atau virus yang masuk. Selain itu, saat mengonsumsi zat beracun, seperti dari tanaman, makanan, atau produk kimia tertentu, lambung kucing mungkin teriritasi dan kemudian ia diare.

Makanan beracun tidak selalu mengandung racun sebenarnya. Sejumlah jenis makanan beracun bagi kucing bisa saja tidak merugikan bagi jenis hewan lain atau manusia.

Adapun contoh makanan beracun bagi kucing adalah bawang merah, bawang putih, daun bawang, kucai, coklat, alkohol, kafein di dalam kopi atau minuman berenergi, semua jenis buah jeruk, anggur, kismis, susu dan produk susu (bagi kucing dewasa), ikan mentah dan lain sebagainya. Sejumlah makanan/minuman itu berisiko mengganggu kesehatan kucing, termasuk memicu diare.

8. Penyakit serius

Beberapa jenis penyakit bisa menyebabkan diare kronis dalam waktu lama pada kucing. Contohnya adalah kanker, infeksi yang resisten pada pengobatan, radang kronis, cacat atau virus bawaan sejak lahir, hingga penyakit metabolik yang tidak ditangani lebih dini.

Cara Mengobati Kucing Diare dan Mencret

Banyak pemilik anabul sering menanyakan cara mengobati kucing diare secara alami di rumah. Ada juga yang menanyakan cara mengobati kucing mencret berdarah.

Meski tidak semua kondisi mencret bisa ditangani di rumah, pemilik anabul bisa mencoba sejumlah cara mengobati kucing diare secara alami atau pakai obat tanpa harus ke klinik.

Nah, kucing mencret dikasih apa biar sembuh? Mengutip dari PetMD dan berbagai sumber informasi kesehatan kucing lainnya, berikut ini cara mengobati kucing mencret dan diare secara alami dan pakai obat:

1. Ganti makanan kucing mencret

Jika anabul kesayangan diare, Anda bisa menyederhanakan pola makan kucing. Jangan beri kucing camilan atau sisa makanan. Fokuslah pada makanan kucing yang bernutrisi lengkap.

Anda harus tahu banyak kucing yang memiliki intoleransi atau alergi terhadap makanan tertentu. Bila kucing memiliki alergi, berikan makanan hipoalergenik atau rendah antigen.

Namun, makanan rendah antigen terbaik biasanya hanya tersedia di klinik hewan. Karena itu, bila membeli makanan kucing di pet shop, pilihlah makanan kucing secara cermat dan perhatikan bahan-bahan yang terkandung di dalamnya.

2. Perbanyak asupan air

Kucing yang mengalami diare perlu minum air dalam jumlah yang cukup untuk mencegah dehidrasi. Anda juga bisa menambahkan kaldu ayam atau sapi yang diencerkan.

Cara lainnya yang mudah dilakukan untuk mencegah kucing dehidrasi adalah mengganti makanan kering dengan makanan kaleng basah.

Sebaiknya tetap gunakan makanan kaleng yang sama untuk menghindari sakit perut lebih lanjut. Untuk sementara waktu, Anda dapat mencampurkan satu atau dua sendok makan air hangat ke dalam makanan kaleng basah.

3. Berikan cairan sejenis oralit

Sebagaimana manusia, tubuh kucing akan lemas saat mengalami diare. Banyaknya cairan yang hilang akibat mencret bahkan berisiko membuat kucing dehidrasi. Oleh karena itu, pemberian cairan oralit diperlukan sebagai pertolongan pertama.

Kini sudah banyak produk oralit kucing dijual di pasaran, termasuk toko online. Mengutip dari Animal Wised, oralit juga bisa dibuat dengan mencampurkan 1 liter air suhu ruangan, 1 sendok teh garam, 1/2 sendok teh baking soda, dan 3 sendok makan madu.

4. Berikan sedikit makanan, tapi sering

Bila kucing diare, berikan makanan dalam porsi kecil, tetapi frekuensinya sering. Ini akan membuat usus kucing bekerja tidak terlalu keras, sementara asupan nutrisi tetap dapat terpenuhi. Meski begitu, tetap berhati-hati memilih makanan supaya tidak memicu alergi atau memperparah diare.

5. Beri kucing waktu beristirahat cukup

Saat mengalami diare, kucing akan membutuhkan waktu tidur lebih lama dari biasanya. Oleh karena itu, biarkan kucing tidur lebih lama dalam kondisi yang lebih nyaman.

Anda bisa menata ulang tempat tidur kucing, mengurangi kebisingan, dan terhindar dari udara luar ruangan. Dengan waktu istirahat yang cukup, mekanisme daya tahan tubuh kucing juga akan menguat dan membantu proses penyembuhan dari diare lebih cepat.

6. Berikan suplemen serat tertentu

Sebagian jenis diare kucing dapat membaik dengan diet rendah serat (konsumsi makanan yang sangat mudah dicerna). Diet rendah serat mungkin layak dilakukan jika kucing tidak sering buang air besar mencret. Namun, saat mengalami diare, kucing bisa lebih sering buang air besar dengan banyak kotoran encer.

Mencampurkan suplemen serat tertentu ke dalam makanan kucing mencret bisa berguna. Sebagai contoh, suplemen serat prebiotik inulin (berbentuk bubuk) dan psyllium tanpa rasa bisa efektif mengatasi diare kucing karena mampu menyerap kelebihan air dalam usus. Suplemen serat itu juga menyediakan makanan bagi bakteri menguntungkan di usus kucing. Alternatif suplemen serat lainnya adalah bubuk labu atau labu kalengan.

Namun, selalu mulai dengan jumlah suplemen serat yang sangat sedikit. Tidak ada aturan pasti tentang cara pemberian psyllium atau labu pada kucing. Paling wajar, mulai dengan 1-2 sendok teh per hari dahulu untuk dicampurkan ke dalam makanan kucing.

7. Berikan probiotik

Bakteri baik dari probiotik bisa membuat usus kucing sehat kembali. Suplemen probiotik dapat mengembalikan populasi bakteri baik di usus kucing, sehingga pencernaannya akan membaik. Pilih probiotik yang berlabel dan dibuat oleh perusahaan terkemuka atau sudah dijamin keamanannya.

8. Berikan obat anti-diare

Anda juga bisa memberikan obat anti-diare kepada kucing mencret. Namun, sebelumnya Anda harus berkonsultasi kepada dokter hewan. Selain obat anti diare, Anda juga bisa memberikan suplemen kaolin-pektin pada kucing untuk meredakan diarenya.

Perlu dicatat, beberapa cara mengobati kucing mencret di atas merupakan pertolongan pertama. Jika diare berlangsung terus beberapa hari, atau ketika kondisi anabul tampak lemah sekali, kucing mencret perlu segera dibawa ke klinik dokter hewan.

Apakah Diare pada Kucing Bisa Sembuh Sendiri?

Apakah diare pada kucing bisa sembuh sendiri? Jika diare yang dialami oleh kucing belum begitu parah, kemungkinan besar bisa sembuh sendiri.

Sebab, pada umumnya, diare yang dialami kucing akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari, terutama jika penyebabnya kategori ringan. Namun, pertolongan pertama atau perawatan kucing secara khusus tetap diperlukan sebelum ia sehat kembali.

Sebagai respons awal saat gejala muncul, salah satu cara mengobati anak kucing mencret atau kucing dewasa diare adalah dengan tidak memberinya pakan, atau menguranginya.

Untuk kucing dewasa tidak diberi pakan sekitar 24 jam. Sementara untuk mengobati anak kucing mencret, Anda bisa tidak memberinya pakan selama 12 jam.

Namun, tetap berikan kucing atau anak kucing air minum secara rutin, agar mereka tidak terkena dehidrasi. Jangan lupa memberi kucing mencret makanan dengan tekstur halus. Anda bisa memberikan makanan kucing mencret itu sedikit-sedikit tapi sering.

Berikan makanan kucing mencret sebanyak dua sampai tiga kali sehari. Lalu biarkan anak kucing atau kucing dewasa istirahat secukupnya.

Baca juga artikel terkait KUCING atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Diajeng
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Addi M Idhom