Cara Menghitung Daging Sapi Hidup: 1 Ekor Berapa Kg?

tirto.id - Satu ekor sapi kurban dapat diprediksi jumlah daging yang bisa diperoleh untuk dibagikan, usai disembelih

Setiap tahun umat Islam seluruh dunia merayakan Idul Adha pada 10 Zulhijah. Usai pelaksanaan salat Ied sampai tiga hari setelahnya (hari tasyrik), dilakukan aktivitas penyembelihan hewan kurban. Kurban menjadi aktivitas tidak terpisahkan dari Idul Adha dengan penyembelihan hewan ternak untuk dinikmati pekurban dan orang lain di sekitarnya.

Ibadah kurban disunnahkan bagi orang Islam yang memiliki kemampuan secara ekonomi. Mereka dapat memilih hewan ternak untuk kurban sesuai kemampuannya. Pilihan hewan kurban ada empat jenis, yakni unta, sapi, kambing, dan domba.

Setiap hewan kurban harus dipastikan kualitasnya. Hewan yang disembelih mesti dipastikan dalam kondisi terbaiknya. Oleh sebab itu, ada beberapa syarat kondisi hewan kurban yang perlu diperhatikan sebelum pekurban menyembelihnya sendiri atau dititipkan proses penyembelihannya kepada panitia kurban.

Syarat Hewan Kurban

Syarat hewan kurban mencakup usia dan keadaan fisiknya. Berikut berbagai syarat hewan kurban pada berbagai jenisnya:

1. Jenis hewan ternak untuk kurban berupa unta, sapi, kambing, dan domba.

2. Setiap hewan ternak untuk kurban memiliki ketentuan usia seperti berikut:

• Unta minimal berusia 5 tahun dan sudah masuk tahun ke 6;
• Sapi minimal berusia 2 tahun dan telah masuk tahun ke 3;
• Domba minimal berusia 1 tahun tahun atau telah lepas giginya. Jika sulit ditemukan domba yang mencapai 1 tahun, dapat menggunakan domba yang usianya minimal 6 bulan;
• Kambing minimal berusia 1 tahun dan telah memasuki tahun ke 2.

3. Semua hewan ternak untuk kurban dalam keadaan sehat, tidak cacat, dan tidak memiliki penyakit.

Adapun contoh kondisi fisik hewan kurban yang layak untuk dijadikan kurban meliputi tidak buta matanya, telinga tidak terpotong, kaki tidak pincang, tanduk sempurna, ekor tidak terpotong, dan tidak kurus.

1 Ekor Sapi Berapa Kg Daging?

Seekor sapi kurban bisa diperkirakan berat dagingnya setelah dilakukan penyembelihan. Dengan begitu, panitia kurban dapat memperkirakan pula jumlah penerima paket daging ketika didistribusikan.

Sebelum menghitung daging sapi kurban, perlu dipahami dahulu jika daging tersebut menyatu dengan bagian karkas. Mengutip laman Kementerian Pertanian, karkas adalah bagian tubuh dari sapi setelah dilakukan pemotongan. Karkas tidak termasuk darah, kepala, keempat kaki bagian bawah (dari carpus dan tarsus), kulit, saluran pencernaan, usus, urine, jantung, tenggorokan, paru-paru, limpa, hati dan jaringan-jaringan lemak di bagian tubuh.

Khusus organ ginjal sapi, umumnya masih dimasukkan sebagai karkas. Penilaian terhadap karkas untuk kebutuhan diperjualbelikan turut memperhatikan faktor bobot karkas, potongan karkas yang bisa dijual, dan kualitas daging.

Penghitungan perolehan daging sapi setelah disembelih harus diketahui dahulu bobot sapi saat masih hidup (bobot hidup). Setelah itu, bobot hidup akan dikalikan dengan komposisi karkas dan daging dalam persentase.

Panduan komposisi karkas dan daging sapi yaitu seekor sapi bisa menghasilkan karkas kurang lebih 45-55 persen dari berat hidup. Adapun daging sapi memiliki persentase sekira 75 persen dari berat karkas. Daging tersebut murni dari daging sapinya, di luar jeroan, kaki, dan kepala.

Sebagai ilustrasi, seekor sapi kurban disembelih dengan berat hidup 400 kg. Perkiraan jumlah karkas dan daging yang dapat diperoleh yaitu:

• Karkas: 40 - 50 persen X 400 kg = 180 - 220 kilogram
• Daging: 75 persen X 180 - 220 kg = 135 - 165 kilogram

Dengan demikian, penyembelihan sapi kurban dengan berat hidup 400 kilogram bisa didapatkan dagingnya saja seberat 135 kg sampai 165 kg. Pembagian daging per paket kepada penerima kurban disesuaikan dengan kebijakan masing-masing panitia kurban.