tirto.id - Sariawan saat puasa menimbulkan rasa tidak nyaman dan perih. Namun untuk mengobati penyakit yang terdapat di rongga mulut itu, banyak orang takut membatalkan puasa, sehingga menunggu saat berbuka dahulu.
Sariawan terjadi akibat adanya luka yang meradang di dalam rongga mulut. Lokasi sariawan bisa terjadi di bibir bagian dalam, permukaan lidah, gusi serta belakang pipi.
Sariawan normal dapat sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu sepekan hingga dua pekan. Masalah kesehatan ini juga tidak berbahaya selama kondisi lukanya tidak membesar, bernanah atau berlangsung lebih dari dua pekan.
Dokter Spesialis Anak, Herwanto, dari rumah sakit Mitra Keluarga Kalideres, Jakarta menjelaskan, sariawan diklasifikasi dalam tiga jenis berdasarkan ukuran yaitu:
- Minor, atau sariawan yang berukuran tidak lebih besar dari 1 cm.
- Mayor, sariawan yang ukurannya 1 cm kurang lebih.
- Herpetiform, sariawan dengan ukuran minor namun jumlahnya banyak.
Penyebab Sariawan
Penyebab sariawan bermacam-macam, apalagi kulit di dalam rongga mulut lebih sensitif dan halus serta tipis sehingga mudah terluka. Laman Everyday Health melansir penyebab sariawan seperti berikut:
1. Tergigit/terluka
Luka di dalam rongga mulut bisa terjadi akibat tergigit saat mengunyah, terkena sikat gigi akibat menggosok terlalu keras, terkena benang gigi, cedera akibat insiden atau kecelakaan yang melukai mulut.
2. Iritasi
Iritasi kulit di dalam mulut terhadap pasta gigi, iritasi obat kumur yang mengandung sodium lauryl sulfate (SLS) juga dapat memicu sariawan.
3. Jenis makanan tertentu
Konsumsi makanan yang terlalu pedas, terlalu asin, asam, atau bertekstur keras juga dapat memicu luka sariawan di dalam mulut.
4. Bakteri
Jenis bakteri yang memicu penyakit maag yaitu helicobacter pylori, juga dapat memicu terjadinya sariawan. Bakteri tersebut memicu infeksi pada lambung dan bisa menyebabkan tukak lambung atau luka di lapisan perut. Jika sampai naik ke rongga mulut, bakteri tersebut akan menimbulkan peradangan dan sariawan.
5. Stres dan perubahan hormonal
Stres serta perubahan hormonal dapat pula memicu sariawan. Kondisi tubuh yang mengalami autoimun bisa juga memicu peradangan termasuk di dalam mulut. Penyakit akibat autoimun yang penderitanya sering mengalami sariawan adalah penyakit Crohn, HIV atau AIDS dan penyakit Behcet.
Cara Menghilangkan Sariawan Saat Puasa
Agar puasa aman dan lancar, tentu masalah sariawan harus segera diatasi. Ada beberapa cara untuk mempercepat penyembuhan sariawan ketika puasa seperti berikut:
1. Berkumur
Berkumur dimaksudkan untuk melembabkan kembali area rongga mulut yang kering, sehingga pertumbuhan kuman dan bakteri dapat ditekan.
Gunakan air hangat yang diberi garam sebagai bahan untuk berkumur, atau produk obat kumur komersial antibakteri. Dengan berkumur, sariawan diharapkan lebih cepat sembuh.
2. Konsumsi vitamin dan suplemen
Konsumsi vitamin dan suplemen yang bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan luka, misalnya vitamin E dan vitamin C. Selain itu, saat sahur dan berbuka makanlah buah yang kaya vitamin seperti jeruk, apel, pepaya, dan lainnya.
3. Sikat gigi dengan lembut
Hindari menggosok gigi dengan keras, agar luka sariawan tidak terjadi. Jika sudah terjadi, luka tidak makin parah akibat terkena sikat gigi. Gosoklah gigi 2 kali sehari secara lembut dan tidak berlebih memakai pasta gigi, laman UNAIR melansir.
4. Hindari makanan yang memicu timbulnya sariawan
Jenis makanan seperti keripik yang teksturnya tajam serta keras sebaiknya dihindari karena memperparah sariawan. Demikian juga makanan yang terlalu panas, pedas dan asin.
5. Cukup minum
Pastikan asupan cairan cukup, karena kurang cairan juga memperburuk luka di rongga mulut. Hindari dahulu kopi, teh serta coklat dan utamakan air putih serta jus buah.
Penulis: Cicik Novita
Editor: Nur Hidayah Perwitasari