Menuju konten utama

14 Cara Mengatasi Kucing Keracunan Beserta Tanda & Gejalanya

Artikel berikut ini akan membahas mengenai cara mengatasi kucing keracunan beserta tanda dan gejalanya.

14 Cara Mengatasi Kucing Keracunan Beserta Tanda & Gejalanya
Ilustrasi Kucing Sakit. foto/istockphoto

tirto.id - Kucing adalah hewan yang penuh rasa penasaran. Ia kerap menjilati apa saja, termasuk makanan atau benda yang, bisa saja, terkontaminasi racun. Bila Anda orang tua dari seekor anabul pasti paham betul perilaku kucing yang satu ini.

Nah, bila anabul kesayangan tanpa sengaja menjilat benda yang mengandung racun dan memperlihatkan gejala yang mencurigakan, Anda jangan panik dulu. Ada sejumlah cara mengatasi kucing keracunan yang bisa dipraktekkan.

Namun, sebelum mengulas bagaimana cara mengatasi kucing yang keracunan, termasuk memberi pertolongan pertama kucing keracunan, Anda sebaiknya tahu apa saja tanda-tanda kucing keracunan.

Tanda-Tanda dan Gejala Kucing Keracunan

Perlu diketahui bahwa tanda-tanda kucing keracunan tergantung pada bahan aktif yang dikandung racun. Namun, sebagian besar racun akan menyebabkan gangguan pencernaan, perubahan neurologis, serta gangguan pernapasan.

Berikut ini gejala keracunan pada kucing, termasuk tanda kucing keracunan racun tikus yang perlu diperhatikan oleh para orang tua dari anabul kucing, sebagaimana dirujuk dari Wag Walking:

  • Muntah (dengan atau tanpa darah)
  • Diare (dengan atau tanpa darah)
  • Air liur yang berlebihan
  • Batuk
  • Sulit bernapas
  • Bersin
  • Pernapasan sangat cepat
  • Pembengkakan atau peradangan kulit
  • Depresi
  • Hiperaktif
  • Tidak koordinatif atau gaya berjalan yang tidak stabil
  • Gemetar
  • Kejang
  • Koma
  • Anemia
  • Demam
  • Mengeluarkan tanda-tanda gagal ginjal, seperti polidipsia (rasa haus yang meningkat)
  • Mengeluarkan tanda-tanda gagal hati, seperti penyakit kuning (kulit menguning)
  • Denyut jantung meningkat
  • Sakit perut
Ada beberapa tipe racun yang perlu jadi catatan bagi para orang tua kucing. Berikut ini beberapa hal yang perlu dihindari untuk dikonsumsi atau dijilat oleh kucing, agar terhindar dari keracunan:

A. Jenis insektisida dan rodentisida

  • Umpan tikus
  • Umpan semut
  • Permetrin (insektisida)
  • Metaldehida (pengusir siput dan siput)

B. Jenis bahan kimia & produk rumah tangga

  • Antibeku atau etilen glikol
  • Pupuk (mengandung kalium K, fosfor, dan nitrogen)
  • Cat bertimbal
  • Pemutih
  • Deterjen
  • Desinfektan

C. Jenis tanaman

  • Schefflera
  • Pothos
  • Lily
  • Ivy
  • Krisan
  • Crocus Musim Gugur
  • Amarilis
  • Yew
  • Tulip

C. Jenis obat-obatan

  • Tylenol (asetaminofen)
  • Ibuprofen
  • Aspirin
  • Obat antidepresan
  • Relaksan otot
  • Obat ADHD
  • Pil diet
  • Obat kanker

D. Jenis makanan

  • Cokelat Baker
  • Pemanis buatan
  • Xylitol
  • Kafein
  • Alkohol
  • Bawang putih
  • Bawang
Lantas, apakah kucing keracunan bisa sembuh sendiri? Jawabannya tentu saja tidak. Walaupun ada mitos kucing punya sembilan nyawa, tetapi keracunan adalah kondisi darurat yang butuh penanganan cepat dan serius.

Kucing keracunan, jelas tidak bisa mengobati dirinya sendiri. Saat kucing keracunan ada organ tubuh kucing, khususnya bagian dalam, yang diserang. Oleh karena itu, sebagai pemilik kucing, Anda jangan gegabah mengobati sendiri bila tidak benar-benar paham apa yang sesungguhnya terjadi.

Jadi, tindakan paling bijak saat anabul keracunan adalah, segera menghubungi dan membawa ke dokter hewan agar bisa diatasi secepatnya oleh tenaga profesional.

Cara Memberikan Pertolongan Pertama pada Kucing Keracunan

Namun, ada pertolongan pertama saat kucing keracunan cara mengatasi kucing keracunan racun tikus yang bisa Anda berikan, sebelum membawa si anabul ke dokter hewan. Berikut ini caranya:

  1. Identifikasi jenis racun yang meracuni kucing, seperti nama racun, bahan aktifnya, serta perkirakan berapa banyak yang telah dikonsumsi kucing.
  2. Sebelum ke dokter hewan, jika memungkinkan, Anda bisa menelpon dokter hewan langganan untuk mendapatkan instruksi perihal pertolongan pertama kucing keracunan.
  3. Hindari memberikan obat rumahan kepada kucing, kecuali jika diinstruksikan. Jangan berikan makanan, air, susu, garam, minyak, atau obat rumahan lainnya.
  4. Jangan paksa kucing melakukan apa pun tanpa instruksi dari dokter hewan. Beberapa racun (terutama asam korosif) dapat lebih berbahaya jika dipaksa muntah. Selain itu, racun yang sudah tertelan dalam waktu dua jam, telah terserap oleh tubuh, sehingga tidak ada gunanya memuntahkannya.
  5. Jangan pernah memberikan sesuatu melalui mulut kepada kucing yang tidak sadar, setengah sadar, atau kucing yang sedang kejang atau mengalami perubahan mental.
  6. Cara mengatasi kucing keracunan obat tikus atau racun lainnya adalah, jangan membuat kucing muntah, jika tidak diinstruksikan. Sebaliknya, berikan kucing susu penuh lemak atau telur mentah.
  7. Jika kucing tidak mau minum susu, gunakan jarum suntik dosis anak untuk meneteskan 100 ml susu ke dalam mulutnya. Ini akan membantu mengencerkan asam atau basa, dan menetralkannya.
  8. Jika kulit atau bulunya terkontaminasi, cucilah dengan sampo lembut dan air, bilas hingga bersih dan keringkan.
  9. Jauhkan kucing dari hewan lain untuk menghindari kontaminasi silang.
  10. Untuk mengurangi risiko kerusakan organ akibat racun yang sudah terserap, pastikan kucing minum air bersih secukupnya. Jika dia tidak mau minum, suntikkan air ke dalam mulutnya. Berikan secara perlahan satu ml sekaligus dan pastikan air benar-benar tertelan.
  11. Jika dokter menginstruksikan untuk membuat kucing muntah, Anda bisa memberikan larutan hidrogen peroksida 3% sebanyak satu sendok teh.
  12. Ulangi pemberian larutan tersebut setiap sepuluh menit, dengan maksimal tiga dosis. Beri dia waktu untuk menelan dan jangan pernah menyuntikkan secara penuh dengan cepat karena dapat membanjiri mulutnya.
  13. Jika kucing sudah muntah, maka cara mengatasi kucing kejang keracunan lainnya adalah dengan memberikan arang aktif. Arang aktif ini dapat mengurangi penyerapan racun yang turun lebih jauh ke dalam usus. Dosisnya adalah 1 gram bubuk arang aktif kering untuk setiap 1 pon berat badan kucing.
  14. Cara untuk memberikan arang aktif ini adalah, larutkan bubuk arang aktif dalam air. Setelah menjadi bubur kental, masukkan ke dalam mulut kucing. Ulangi setiap 2 hingga 3 jam hingga 4 dosis.
Memangnya, berapa lama kucing sembuh dari keracunan? Waktu pemulihan kucing keracunan bergantung pada seberapa cepat kucing Anda mendapatkan perawatan medis.

Semakin cepat kucing mendapatkan perawatan medis, maka semakin cepat pula perawatan dapat dimulai dan semakin sedikit waktu yang dibutuhkan racun untuk masuk ke dalam tubuh kucing. Umumnya, kucing yang menerima perawatan secepat mungkin, akan kembali normal dalam waktu singkat.

Baca juga artikel terkait KUCING PELIHARAAN atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Diajeng
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Dhita Koesno