Menuju konten utama
Materi Penanggulangan Bencana

Cara Membuat Buku Saku Bencana Bersama Anak-anak & Link Sumbernya

Cara membuat Buku Saku Bencana tidak terlalu sulit. Sumber referensi untuk isi buku saku bencana pun sudah disediakan BNPB dan Kemdikbud.

Cara Membuat Buku Saku Bencana Bersama Anak-anak & Link Sumbernya
Petugas Basarnas Pos SAR Trenggalek memberi materi pelatihan teknik evakuasi menggunakan tali di halaman Basarnas Pos SAR Trenggalek di Trenggalek, Jawa Timur, Kamis (18/5). ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko

tirto.id - Buku saku bisa menjadi objek pendamping pembelajaran yang bagus untuk anak-anak. Sebab, isi buku saku padat informasi, tetapi ringkas dan mudah dipahami.

Umumnya, buku saku atau pocket book berukuran kecil bahkan cukup untuk dimasukkan ke dalam saku sehingga mudah dibawa. Selain itu, buku saku dapat dibuat di rumah sekaligus jadi proyek di kegiatan akhir pekan yang bisa dikerjakan oleh orang tua bersama anak-anak.

Buku saku bisa diisi dengan macam-macam topik, salah satunya terkait bencana. Tema bencana ini penting dipahami anak-anak, terutama jika tempat tinggal berada di kawasan rawan.

Apalagi, mengingat sebagian besar wilayah Indonesia rawan akan berbagai jenis bencana alam dan non-alam, pendidikan kebencanaan sudah sepatutnya diberikan kepada anak-anak.

Pemahaman akan potensi bencana di suatu wilayah, khususnya di sekitar tempat tinggal, dan juga mitigasi risikonya serta langkah-langkah antisipasi kondisi darurat tidak hanya penting bagi orang dewasa. Anak-anak pun perlu mendapatkan pemahaman sejak dini terkait tema ini.

Sementara untuk membuat buku saku bertema bencana ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, termasuk bagaimana dan apa saja yang dibutuhkan untuk menyusunnya.

Tujuan dan Unsur Buku Saku

Sebelum mulai membuat buku saku, ada baiknya memahami dulu apa saja tujuan dan unsur buku saku. Tujuan penyusunan buku saku tentunya adalah memberikan informasi mengenai topik yang dibahas yang mudah dipahami dan dipraktikkan.

Orang tua perlu menjelaskan pada anak-anak tujuan ini. Dengan begitu, anak-anak dapat mengerti maksud dan tujuan memasukkan sejumlah informasi dalam sebuah buku saku.

Selain itu, penting juga memahami unsur apa saja yang terdapat dalam buku saku. Dalam jurnal terbitan Universitas Tanjungpura (UNTAN) pada 2018, unsur buku saku meliputi teks, gambar atau foto, dan warna. Seluruh unsur dapat dimodifikasi agar menjadi buku saku yang menarik.

Isi Buku Saku Bencana dan Referensinya

Referensi informasi untuk rujukan isi buku saku bencana bisa diperoleh dari laman Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kemendikbud, dan Kementerian PPPA.

Misalnya, Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana terbitan BNPB, yang dapat diakses melalui link ini atau tautan ini.

Sumber lainnya adalah e-bookBersahabat dengan Bencana Alam terbitan Kemendikbud, yang bisa diakses melalui link ini.

Kementerian PPPA pun telah menerbitkan Activity Book "Aku Siap Menghadapi Bencana" yang bisa mempermudah orang tua membantu anak-anak memahami bencana. Buku dari Kementerian PPPA itu bisa diakses melalui link ini.

Adapun beberapa informasi yang dapat dimasukkan ke dalam Buku Saku Bencana antara lain ialah sebagai berikut.

1. Jenis-jenis bencana

Topik ini dapat diisi dengan menuliskan jenis-jenis bencana dapat terjadi di Indonesia, meliputi bencana alam dan bencana non alam.

Bencana alam merupakan bencana yang berkaitan dengan faktor alam, termasuk gempa, tsunami, hingga gunung meletus.

Sementara bencana non alam merupakan bencana yang terjadi di luar aktivitas alam, termasuk wabah dan pandemi, kebocoran reaktor nuklir, kerusuhan masyarakat, dan sebagainya.

2. Daftar bencana alam dan perbedaan karakteristiknya

Karakteristik dan penjelasan singkat mengenai sejumlah jenis bencana alam merupakan informasi yang dapat disertakan dalam buku saku.

Ada beberapa bencana alam yang pernah terjadi di Indonesia antara lain, gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, angin puting beliung, tanah longsor, dan sebagainya. Bencana-bencana alam tersebut tentu memiliki karakteristik yang berbeda.

Namun, anak-anak mungkin akan kelelahan atau bosan bila diberi terlalu banyak pekerjaan untuk menulis sederet bencana alam tersebut.

Solusinya, pilihlah beberapa bencana alam yang mungkin terjadi di lingkungan sekitar. Misalnya, apabila tinggal di lingkungan gunung api aktif, sertakan info mengenai bencana gunung meletus, banjir lahar dingin, dan tanah longsor dalam buku saku.

3. Cara menyelamatkan diri apabila terjadi bencana

Informasi tentang cara menyelamatkan diri dari bencana merupakan topik yang wajib disertakan dalam buku saku bencana. Isi informasi sesuai dengan bencana yang dihadapi, misalnya ialah:

  • Berlari ke lapangan terbuka dan menjauhi bangunan kala terjadi gempa bumi.
  • Mengevakuasi diri ke dataran rendah saat terjadi gunung meletus.
  • Berlari menjauhi pantai dan pergi ke tempat yang tinggi apabila terjadi gempa atau air laut surut dengan tiba-tiba.
  • Selamatkan diri ke bangunan kokoh saat terjadi puting beliung.

4. Nomor-nomor penting yang dapat dihubungi saat bencana

Sertakan pula informasi tentang nomor orang tua, kerabat, atau saudara yang bisa dihubungi saat terjadi bencana.

Selain itu, buku saku perlu juga memuat nomor-nomor darurat seperti, nomor ambulans setempat, rumah sakit terdekat, pemadam kebakaran, dan kantor kepolisian di sekitar tempat tinggal.

Berikut ini sejumlah nomordarurat Indonesia, yang dapat disertakan:

  • Darurat = 112
  • Ambulan/Kemenkes = 118/119
  • Polisi = 110
  • Pemadam Kebakaran = 113
  • Search and Rescue (SAR)= 115
  • Posko Kewaspadaan Nasional = 122
  • Informasi dan perbaikan kerusakan dan gangguan listrik = 123
  • Hotline Covid-19 = 119
  • Palang Merah Indonesia (PMI) = (021) 7992325

Tips Cara Membuat Buku Saku

Buku saku dapat dibuat berdasarkan preferensi masing-masing, mulai dari bentuk, warna, hingga ukurannya.

Pilih bahan-bahan yang tersedia di sekitar rumah dan mudah ditemukan untuk membuat satu buku saku. Bahan itu seperti kertas HVS berwarna, kertas origami, kertas kado, atau kertas karton.

Kemudian, siapkan alat-alat penunjang, seperti alat tulis, gunting, penggaris, lem, steaples atau klip, dan cutter.

Secara sederhana, buku saku dapat dibuat dengan langkah-langkah berikut ini:

  • Menentukan ukuran buku saku. Menurut Poets & Writer (PW), umumnya buku saku memiliki ukuran lebar 8,5 inchi dan tinggi 11 inchi.
  • Ukuran ini akan menentukan besaran kertas yang akan digunakan sepanjang buku saku.
  • Potong kertas sesuai ukuran dan sebanyak halaman yang diperlukan.
  • Pastikan pula membedakan dua jenis ketebalan kertas untuk sampul dan isi.
  • Menentukan judul buku saku. Judul dapat dibuat menarik sesuai topik yang diangkat.
  • Isi dengan informasi yang sudah ditentukan, termasuk halaman-halaman tambahan seperti identitas diri dan kalender selama satu tahun.
  • Isi dapat ditulis tangan atau diketik di sejumlah aplikasi seperti Microsoft Word, CorelDraw, Canva, atau aplikasi penunjang lainnya.
  • Tulisan yang diketik dapat langsung diprint, serta kemudian dipotong dan disatukan ataupun ditempel dengan lem di halaman yang tersedia.
  • Sertakan dengan gambar bila perlu.
  • Gambar dapat diambil dari internet (di-print), potongan majalah, atau potongan koran.
  • Satukan halaman yang terpisah-pisah dengan steaples atau klip kertas.
  • Jika memungkinkan, buku saku dapat dijilid dan dilaminasi.

Baca juga artikel terkait PENDIDIKAN BENCANA atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Addi M Idhom