Menuju konten utama

9 Cara Ganti Skincare yang Benar agar Aman dari Breakout

Cara pindah skincare, karena alasan apa pun, tidak boleh dilakukan sembarangan. Cara ganti skincare yang benar perlu diterapkan untuk menghindari breakout.

9 Cara Ganti Skincare yang Benar agar Aman dari Breakout
Ilustrasi pakai skincare untuk mengecilkan pori-pori wajah. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Mengganti produk skincare adalah hal wajar, terutama jika produk lama tidak memberikan hasil yang diharapkan atau jika kebutuhan kulit berubah. Namun, penting untuk memahami cara ganti skincare yang benar agar wajah terbebas dari breakout ataupun iritasi.

Ada beberapa alasan perlunya mengganti skincare, mulai dari karena ketidakcocokan, efeknya yang tidak terlihat, perubahan tipe kulit, hingga keinginan mencoba produk lain yang dianggap lebih bagus.

Terlebih, saat ini ada banyak merek skincare yang meluncurkan produk dengan klaim menggiurkan sehingga banyak orang tergoda mencobanya. Namun, mengganti skincare tentunya tidak boleh sembarangan.

Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum mengganti skincare, terutama tentang kecocokan produk baru dengan kulit Anda. Jika salah langkah, bukan tidak mungkin akan muncul berbagai masalah kulit, misalnya breakout. Lalu, bagaimana cara ganti skincare yang benar?

9 Cara Ganti Skincare dengan Benar

Mengganti skincare lama dengan produk baru harus dilakukan secara perlahan atau bertahap. Berikut cara ganti skincare yang benar untuk meminimalkan risiko breakout:

1. Kenali kulit Anda

Hal paling pertama yang harus diperhatikan adalah mengenali jenis kulit Anda sendiri. Jika alasan Anda mengganti produk adalah skincare lama sudah tidak cocok lagi, ada kemungkinan bahwa kesalahan tidak terletak pada skincare, melainkan pada tipe kulit Anda yang berubah.

Tipe kulit seseorang memang bisa berubah karena beberapa faktor, misalnya usia, lingkungan/cuaca, serta pengaruh produk yang selama ini dipakai. Jadi, jangan terburu-buru memilih skincare untuk tipe kulit yang sama dengan skincare sebelumnya.

Ada baiknya Anda melakukan tes untuk mengetahui jenis kulit. Salah satu caranya adalah membersihkan kulit wajah di pagi hari, lalu biarkan hingga sore/malam hari tanpa skincare maupun makeup. Tes ini akan menunjukkan tipe kulit Anda tergolong tipe normal, kering, berminyak, atau kombinasi.

2. Periksa produk baru secara detail

Jika Anda sudah memilih skincare baru, pastikan untuk memeriksa produk tersebut secara detail. Pilih skincare yang memang cocok untuk jenis kulit Anda dan sudah memiliki izin atau nomor BPOM.

Setelah itu, periksa komposisi atau bahan yang digunakan. Hindari menggunakan dua bahan aktif yang sama dalam satu rangkaian skincare routine. Selain itu, Anda harus pastikan agar bahan-bahan dari produk yang baru tidak "bertabrakan" dengan skincare lain yang masih Anda pakai.

Ada beberapa bahan yang sebaiknya tidak dicampur atau digunakan bersamaan. Salah satunya adalah etinol yang tidak boleh dicampur dengan alpha hydroxy acids (AHA) karena sama-sama berkemampuan eksfoliasi.

3. Patch test

Cara ganti skincare berikutnya adalah melakukan patch test, yakni uji tempel untuk produk yang baru. Patch test dilakukan untuk menguji kecocokan produk baru terhadap kulit. Berikut cara melakukan patch test seperti dikutip dari Medical News Today.

  • Oleskan produk di area kulit yang minim kontak dengan air selama seharian, misalnya lengan bagian dalam.
  • Jumlah atau ketebalan produk yang dioleskan harus sesuai dengan jumlah yang akan dipakai sehari-hari.
  • Setelah dioleskan, biarkan seharian atau disesuaikan dengan seberapa lama produk tersebut biasanya menempel di kulit. Sebagai contoh, moisturizer biasa dipakai selama 6 jam. Maka itu, lakukan patch test selama 6 jam. Jika patch test dilakukan pada cleanser atau pembersih muka, cukup lakukan sekitar 5 menit atau sesuai durasi saat Anda membersihkan wajah.
  • Setelah itu, perhatikan apakah ada perubahan pada kulit. Jika kulit terasa gatal, kemerahan, atau terdapat tanda-tanda iritasi, produk tersebut tidak cocok.
Meski demikian, ada kemungkinan reaksi tidak akan langsung terlihat dalam sekali patch test. Anda pun disarankan melakukan patch test beberapa kali atau setidaknya selama sepekan untuk memastikan produk tersebut benar-benar aman untuk kulit.

4. Kurangi skincare lama secara bertahap

Salah satu cara ganti skincare yang benar adalah dengan menetralkan wajah terlebih dahulu sebelum beralih ke produk yang baru. Lalu, bagaimana cara menetralkan wajah sebelum ganti skincare?

Langkah pertama adalah menghentikan pemakaian skincare lama secara bertahap. Sebagai contoh, Anda menggunakan suatu produk skincare setiap hari. Untuk berhenti bertahap, coba gunakan dua hari sekali setidaknya selama satu minggu. Setelah itu, kurangi lagi frekuensi pemakaiannya sampai Anda benar-benar berhenti memakai produk tersebut.

5. Pakai skincare baru secara bertahap

Jika skincare lama dikurangi secara bertahap, skincare baru pun harus diperkenalkan ke kulit secara perlahan. Hal ini bertujuan agar kulit tidak “kaget” dan bisa beradaptasi dengan skincare baru secara sempurna.

Cara pindah skincare yang bisa Anda lakukan adalah memakai produk baru secara bertahap terlebih dahulu, misalnya 1-2 kali sepekan. Jika produk tersebut dirasa aman atau tidak menimbulkan masalah di kulit, Anda bisa meningkatkan frekuensi pemakaiannya.

6. Jangan ganti semua skincare sekaligus

Salah satu tips penting yang harus diikuti adalah jangan langsung mengganti semua skincare dalam satu waktu. Sebagai contoh, Anda ingin mengganti moisturizer dan serum, maka Anda harus melakukannya satu per satu.

Pertama, Anda harus mengganti moisturizer terlebih dulu, lalu beri jeda waktu sebelum mencoba serum yang baru. Jika kulit sudah cocok dan beradaptasi dengan moisturizer tersebut, Anda baru bisa menggunakan serum yang baru.

Cara ini berguna untuk mengetahui apakah skincare yang baru digunakan menimbulkan masalah pada kulit atau tidak. Jika timbul masalah, misalnya jerawat, Anda lebih mudah mengetahui skincare yang menyebabkannya.

Lalu, ganti skincare jeda berapa hari? Dilansir Health Shots, setidaknya berikan jeda waktu sekitar 7-8 hari sebelum memakai produk baru lainnya. Jadi, misalnya hari ini Anda mengganti moisturizer, beri jeda waktu minimal sepekan, sebelum Anda mencoba skincare baru lain.

7. Amati perubahan yang terjadi

Salah satu cara ganti skincare yang benar adalah selalu memantau perubahan yang terjadi pada kulit wajah. Jika terjadi perubahan negatif, seperti iritasi atau breakout, segera hentikan pemakaian agar kulit tidak semakin rusak.

Ada kemungkinan Anda akan mengalami purging, terutama ketika Anda menggunakan skincare baru yang mengandung bahan aktif. Meski begitu, purging bukanlah hal yang negatif, melainkan pertanda bahwa skincare baru Anda sedang bekerja. Jadi, teruskan pemakaian dan bersabarlah untuk melihat hasil dari produk yang baru dipakai.

Purging biasanya berlangsung selama beberapa pekan dan akan mereda dengan sendirinya. Jika berlangsung lebih dari 6 pekan atau berbulan-bulan, kemungkinan Anda bukan mengalami purging, melainkan breakout.

8. Tetap ikuti urutan penggunaan skincare

Tetap patuh pada urutan skincare routine, termasuk cara ganti skincare yang benar. Rangkaian skincare harus digunakan dalam urutan tertentu, mulai dari cleanser, pelembab, toner, dan seterusnya.

Ketika Anda mengganti salah satu jenis di dalamnya, mulai dari tahap mengurangi frekuensi skincare lama hingga perkenalan produk baru ke kulit, tetap ikuti skincare routine yang biasa Anda lakukan. Tujuannya adalah menjaga kulit tetap bersih dan sehat.

9. Barengi perawatan kulit dari dalam

Selain menggunakan skincare, menjaga kesehatan kulit dari dalam juga penting:

  • Minum air putih minimal 2 liter sehari.
  • Konsumsi makanan sehat, terutama yang kaya antioksidan seperti buah dan sayur.
  • Tidur cukup dan hindari stres, karena keduanya berdampak besar pada kesehatan kulit.

Baca juga artikel terkait TIPS KECANTIKAN atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Diajeng
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Fadli Nasrudin