Menuju konten utama

Buruh Pabrik LG yang Positif COVID-19 di Bekasi Bertambah Jadi 242

Pemkab Bekasi menyebut klaster COVID-19 di perusahaan LG Electronic Indonesia merupakan kasus impor yang terjadi secara sporadis.

Buruh Pabrik LG yang Positif COVID-19 di Bekasi Bertambah Jadi 242
Seorang anak bermain di depan mural bertema COVID-19 di Jakarta, Senin (27/7/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras.

tirto.id - Tim Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bekasi mencatat karyawan yang terinfeksi di PT LG Electronic Indonesia bertambah empat kasus menjadi 242 orang setelah pihaknya melakukan tes usap terhadap 776 sampel.

"Dari 238 kasus, terjadi penambahan empat kasus, jadi 242 kasus. Ini hasil dari karyawan, dari total 776 sampel. Yang dirawat 25 orang tersebar di rumah sakit DKI Jakarta, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi," ungkap Wakil Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bekasi Irfan Maulana di pusat isolasi Badan Pelayanan Kesehatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Rabu (26/8/2020) dilansir dari Antara.

Mereka yang dirawat karena mengalami berbagai gejala baik ringan hingga berat sedangkan sisanya menjalani isolasi mandiri karena tidak menunjukkan gejala.

Perusahaan yang berlokasi di Kawasan Industri MM2100 Cikarang Barat ini pun ditutup hingga 14 hari ke depan untuk menekan penyebaran virus.

Irfan menyatakan klaster COVID-19 di perusahaan LG Electronic Indonesia merupakan kasus impor yang terjadi secara sporadis.

Pernyataannya ini didasari hasil penelusuran sementara, bahwa klaster di pabrik elektronik asal Jepang itu berasal dari kasus impor. Diduga kasus itu berawal dari karyawan yang terinfeksi COVID-19 di luar perusahaan kemudian menularkannya hingga ke ratusan karyawan lainnya.

"Jadi yang bisa saya sampaikan kasus LG ini adalah kasus sporadis imported case. Yang pertama mereka dari zona merah, tinggal di zona merah, bekerja di Kabupaten Bekasi, terjadi transmisi, cluster of case. Dan itu menjadi awalnya itu," kata Irfan.

Dugaan ini muncul lantaran banyak karyawan yang tinggal di luar Kabupaten Bekasi. Maka dari itu, beberapa di antaranya dirawat di daerah lain seperti DKI Jakarta dan Kota Bekasi.

"Tidak bisa dipungkiri Kabupaten Bekasi beririsan langsung dengan Kota Bekasi dan Jakarta. Banyak masyarakat yang bekerja di Kabupaten Bekasi tinggal di Jakarta dan Kota Bekasi, begitupun sebaliknya," ucapnya.

Irfan mengatakan jumlah terkonfirmasi positif di klaster ini bisa jadi bertambah sebab pihaknya masih terus melacak penyebaran COVID-19 pada keluarga karyawan serta lingkungan sekitar pabrik.

"Sudah dilakukan tracing oleh Dinas Kesehatan. Sebagian yang sudah kontak erat dengan karyawan LG sudah dilakukan swab dan sedang melakukan isolasi mandiri, namun hasilnya masih belum keluar. Masih menunggu satu sampai dua hari ke depan," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait KLASTER PERKANTORAN

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Bayu Septianto