Menuju konten utama

Bukan Pelemahan Daya Beli, Ini Penyebab Inflasi Juni Turun

Capaian inflasi hingga pertengahan tahun ini tetap terkendali dan telah kembali masuk kisaran target inflasi.

Bukan Pelemahan Daya Beli, Ini Penyebab Inflasi Juni Turun
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan sambutan sebelum penandatanganan kontrak antara PT PLN Indonesia Power dengan U.S. Trade and Development Agency (USTDA) dalam rangkaian kegiatan Forum Bisnis Kamar Dagang dan Industri Indo-Pasifik di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (18/3/2023). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/nym.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengklaim inflasi Juni yang bertepatan dengan momen Iduladha 2023 tetap terkendali. Secara tahunan, inflasi tercatat sebesar 3,52 persen (yoy), telah kembali dalam rentang target sasaran tahun 2023 yakni 3 plus minus 1 persen.

Sementara secara bulanan, terjadi inflasi sebesar 0,14 persen (mtm), lebih tinggi dibanding inflasi bulan sebelumnya (Mei 2023) yang sebesar 0,09 persen (mtm), namun lebih rendah dibandingkan inflasi bulan yang sama tahun sebelumnya (Juni 2022) yang sebesar 0,61 persen (mtm).

Secara historis, kata Airlangga pada momen Iduladha umumnya didorong oleh kenaikan harga pangan. Inflasi harga pangan bergejolak (volatile food/VF) tercatat sebesar 0,44 persen(mtm), yang disumbang oleh kenaikan harga komoditas daging ayam ras, telur ayam ras, dan bawang putih.

Namun demikian, hingga tengah tahun inflasi VF tercatat sebesar 3,22 persen (ytd) atau secara tahunan sebesar 1,20 persen (yoy), lebih rendah bulan dari sebelumnya (Mei 2023) sebesar 3,28 persen (yoy).

“Capaian inflasi hingga tengah tahun 2023 tetap terkendali dan telah kembali masuk kisaran target inflasi. Hal ini merupakan hasil koordinasi dan sinergi yang solid dari TPIP dan TPID," ujar Airlangga dalam pernyataannya, Selasa (4/7/2023).

Ke depan, lanjut Airlangga sinergi ini akan terus diperkuat untuk memastikan inflasi tahun 2023 tetap dalam kisaran sasaran. Hal ini tentunya untuk menjadi fondasi kuat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

Diketahui, komoditas daging ayam dan telur ayam ras memberikan andil inflasi m-to-m Juni 2023 masing-masing sebesar 0,06 persen dan 0,02 persen. Kenaikan harga daging ayam ras dipengaruhi oleh masih tingginya harga jagung sebagai bahan pakan ternak di tengah produksi yang belum kembali normal pasca afkir dini yang dilakukan peternak pada tahun lalu.

Sementara, kenaikan harga bawang putih dipicu masih tingginya harga bawang putih di Tiongkok, sebagai salah satu negara asal impor, meskipun saat ini sudah berangsur menurun.

Di sisi lain, komponen inflasi harga diatur pemerintah (administered prices/AP) mengalami deflasi sebesar 0,02 persen (mtm), terutama didorong penurunan harga sejumlah jenis bensin, seiring harga minyak global yang melandai di Juni. Tetapi, deflasi AP masih tertahan peningkatan tarif angkutan udara karena tingginya permintaan selama libur panjang Iduladha 2023.

Baca juga artikel terkait LAJU INFLASI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang