tirto.id - Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, mencatatkan pertumbuhan ekonomi di Pulau Kalimantan tumbuh sebesar 5,43 persen secara tahunan (yoy) pada 2023. Angka tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,05 persen.
Amalia menuturkan, pertumbuhan di Kalimantan melonjak lantaran didukung oleh adanya pembangunan di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Pertumbuhan ekonomi tetap tumbuh di setiap pulau. Pulau Kalimantan menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang menguat pada 2023, yang salah satunya ditopang oleh pembangunan IKN,” kata Amalia dalam konferensi pers BPS, Jakarta, Senin (5/4/2024).
Tercatat, sumber pertumbuhan ekonomi di Kalimantan pada sektor pertambangan dan penggalian sebesar 3,24 persen, konstruksi 0,71 persen, dan pada industri pengolahan 0,68 persen. Tak hanya itu, BPS juga mencatat bahwa Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh besar di Kalimantan Timur.
“Karena adanya aktivitas pembangunan di IKN dan kalau kita lihat dari sisi pengeluaran, pertumbuhan PMTB di Kalimantan Timur juga tingggi dan ini juga karena pembangunan berbagai infrastruktur di IKN,” ucapnya.
Meskipun begitu jika dilihat dari kontribusi perekonomiannya, Pula Jawa masih memimpin. Tercatat kontribusi Pulau Jawa terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2023 sebesar 57,05 persen, kemudian diikuti oleh Pulau Sumatra sebesar 22,01 persen. Sementara pulau lainnya hanya memberikan kontribusi ekonomi di bawah 10 persen.
Akan tetapi, dari sisi tingkat pertumbuhan ekonomi, Pulau Jawa masih di bawah level nasional, yakni hanya 4,96 persen. Namun, Pulau Kalimantan, Sulawesi, serta Maluku dan Papua mampu tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional.
“Wilayah Pulau Kalimantan tumbuh sebesar 5,43 persen, wilayah Pulau Sulawesi tumbuh sebesar 6,37 persen. Pertumbuhan tertinggi ada di Pulau Maluku dan Papua sebesar 6,94 persen,” ujarnya.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Dwi Ayuningtyas