tirto.id - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi di perbatasan D.I. Yogyakarta dan Jawa Tengah masih cukup tinggi selama sepekan terakhir. Menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dalam laporan periode 24-30 September 2021, teramati 67 kali guguran lava pijar ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter.
Pada periode pengamatan yang sama juga teramati penambahan ketinggian kubah lava barat daya sekitar kurang lebih 1 meter dan volume kubah lava barat daya sebesar 1.630.000 m3 serta kubah tengah sebesar 2.854.000 m3.
Menurut BPPTKG, intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi. Namun, deformasi Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS pada minggu ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.
Pada periode pengamatan minggu ini juga tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
Sementara itu, pada periode pengamatan Gunung Merapi hari Jumat (1/10/2021) terjadi 71 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-24 mm dan durasi 33-121 detik. Berikut aktivitas terkini Gunung Merapi menurut BPPTKG:
Aktivitas Terkini Gunung Merapi
Periode Pengamatan
01-10-2021 12:00-18:00 WIB
Lokasi Gunung Merapi
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Meteorologi
Cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 18-23 °C, kelembaban udara 62-98 %, dan tekanan udara 627-719 mmHg.
Visual
Gunung jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
Kegempaan
- Guguran (Jumlah: 71, Amplitudo: 3-24 mm, Durasi: 33-121 detik)
- Hembusan (Jumlah: 10, Amplitudo: 3-14 mm, Durasi: 15-24 detik)
- Low Frekuensi (Jumlah: 1, Amplitudo: 8 mm, Durasi: 10 detik)
- Hybrid/Fase Banyak (Jumlah: 43, Amplitudo: 3-14 mm, S-P: 0.6-0.9 detik, Durasi: 8-13 detik)
Gunung Merapi Level III (Siaga)
Rekomendasi dan Potensi Bahaya Gunung Merapi
- Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah Sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
- Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
- Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
- Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
- Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
- Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya