Menuju konten utama

BPN Prabowo Minta Petugas KPPS yang Meninggal Diautopsi

BPN Prabowo-Sandiaga meminta para petugas KPPS yang meninggal dunia diautopsi untuk memastikan penyebab kematian mereka. 

BPN Prabowo Minta Petugas KPPS yang Meninggal Diautopsi
Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferry Mursyidan Baldan saat menjadi pembicara diskusi mingguan bertema "Tolak Money Politics", di Kantor Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2019). ANTARA/Syaiful Hakim

tirto.id - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga menilai kematian ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2019 sebagai yang tidak wajar.

Direktur Relawan BPN Prabowo-Sandiaga, Ferry Mursyidan Baldan, mengaku terpukul dan prihatin atas meninggalnya ratusan petugas KPPS tersebut.

"Ini kesedihan kita semua. Kesedihan kita semua adalah, bayangkan [korban] bom Bali sekitar 200 orang meninggal, kita dan dunia sudah sangat berkabung. Ini 'bom' pemilu kok sampai 474 hampir 500 orang [meninggal], bayangkan apa yang terjadi," kata Ferry di Jalan Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2019).

Ferry menilai hal ini tidak wajar. Oleh karena itu, dia mengusulkan agar para petugas KPPS yang meninggal dunia diautopsi untuk mengetahui secara pasti penyebab kematiannnya.

Menurut dia, pendapatnya diperkuat oleh Medical Emergency Rescue Commitee atau Mer-C yang menilai kematian para petugas Pemilu 2019 akibat kelelahan sebagai fenomena ganjil.

"Kami meminta untuk dilakukan autopsi karena ada kejanggalan. Autopsi terhadap petugas KPPS karena kita tidak mau biarkan ini terus terjadi. Bukan soal siapa pun dia, tapi kita tidak ingin ada kejanggalan yang kita biarkan," ujar Ferry.

Dia menambahkan, seharusnya pemilu 2019 menjadi pesta demokrasi yang bisa mengubah nasib suatu bangsa ke arah lebih baik dan bukan sebaliknya.

"Bukan soal siapa yang menang, kita ingin memastikan bahwa pemilu adalah sebuah proses yang mengantarkan simbol peradaban bangsa kita. Kita ingin mengatakan bahwa dengan pemilu kita lebih maju bukan lebih porak-poranda," kata dia.

Para petugas pemilu yang meninggal dunia bukan hanya dari kalangan anggota KPPS, melainkan juga pengawas dan personel kepolisian yang berjaga di hari pencoblosan. Namun, berdasar data Komisi Pemilihan Umum (KPU), mayoritas petugas pemilu yang meninggal memang petugas KPPS.

KPU sudah menyiapkan anggaran Rp40-an miliar untuk memberikan santunan kepada ahli waris ratusan anggota KPPS yang meninggal dunia dan ribuan petugas pemilu lainnya yang sakit karena bertugas.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2019

tirto.id - Politik
Sumber: Siaran Pers
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Alexander Haryanto