tirto.id - Momen saat Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memberikan amplop kepada KH Zubair Muntasor di Bangkalan, Madura, Jawa Timur terekam video dan belakangan tersebar di media sosial.
Juru Bicara BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade menilai tindakan Luhut itu terindikasi sebagai politik uang untuk mempengaruhi pilihan masyarakat di Pilpres 2019.
"Menurut kami ini harus diperiksa, harusnya dinyatakan bersalah karena terindikasi politik uang," kata Andre kepada reporter tirto, Jumat (5/4/2019).
Menurut Andre, indikasi kampanye terlihat di video itu. Dalam video itu, Luhut mengimbau agar Kiai Zubair Muntasor menyampaikan kepada warga supaya datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan memakai baju putih. Usai mengatakan "putih-putih," Luhut sempat berbisik ke Kiai Zubair dan tertawa sesudahnya.
"Ini indikasi politik uang karena ujung-ujungnya ada politik uang. Pakai baju putih kan identik dengan Jokowi," kata Andre.
Dalam kampanyenya, Jokowi memang kerap mengenakan baju warna putih. Dia pun mengimbau agar masyarakat datang ke TPS mengenakan baju putih.
Luhut sudah membantah dugaan politik uang itu. Akan tetapi Andre tak bergeming. Melalui pelaporan ke Bawaslu, Andre berharap Luhut bisa diperiksa.
"Mau mengaku boleh, enggak mengaku juga enggak masalah. Tapi yang jelas Bawaslu [harus] bertindak. Jangan sampai Bawaslu masuk angin," ujar Andre.
Sementara itu, dalam siaran persnya pada hari ini, Luhut memberikan klarifikasi terkait pemberian amplop saat menjenguk KH Zubair Muntasor di Pondok Pesantren Nurul Cholil, Bangkalan, Madura.
"Khusus mengenai kunjungan ke Bangkalan, saya sengaja menjenguk KH Zubair Muntasor yang saya dengar memiliki masalah kesehatan," kata Luhut dalam keterangan tertulisnya.
"Sebagai tamu yang dijamu dan disambut dengan hangat, saya hanya dapat membalas dengan memberi bisyaroh [tanda terima kasih] sekedarnya untuk membantu pengobatan beliau," tambah dia.
Menurut dia, pemberian itu juga sebagai rasa terima kasih karena sebelumnya ia juga menerima bingkisan dari Kiai Zubair, berupa batik dan batu akik. "Begitulah tradisi yang kami lakukan untuk menjaga tali silaturahmi," ujar Luhut.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Addi M Idhom