tirto.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 15 kecamatan di wilayahnya rawan kekeringan dan krisis air bersih saat musim kemarau.
Sejumlah kecamatan tersebut yakni: Menteng, Gambir, Kemayoran, dan Tanah Abang di Jakarta Pusat; Cilincing, Tanjung Priok, Koja, Kelapa Gading, dan Penjaringan di Jakarta Utara; Tebet, Pasar Minggu, dan Setiabudi di Jakarta Selatan; dan Makasar, Pulo Gadung, dan Cipayung di Jakarta Timur.
"Apabila merujuk pada peringatan dini kekeringan meteorologis yang pernah dikeluarkan oleh BMKG pada tahun 2019, kala itu terdapat 15 kecamatan yang masuk ke dalam daerah rawan terjadi kekeringan," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji kepada wartawan, Selasa (17/5/2022).
Selain itu, daerah-daerah yang belum terlayani oleh jaringan perpipaan air bersih juga perlu diwaspadai seperti di Kecamatan Jagakarsa, Pasar Minggu dan sebagian wilayah Kecamatan Pancoran dan Cilandak.
Dalam upaya untuk penghematan air bersih, BPBD DKI mengimbau masyarakat agar mematikan keran jika tidak dipakai; memastikan tidak adanya kebocoran pada peralatan pipa, keran, dan penampungan air; bijak dalam penggunaan air untuk kebutuhan rumah tangga; dan menampung air hujan.
Isnawa mengatakan BPBD DKI akan terus memantau perkembangan kondisi meteorologis dalam memasuki musim kemarau di Jakarta.
BPBD DKI juga akan membentuk tim khusus apabila terjadi kekeringan yang berdampak pada masyarakat.
"Oleh karena itu, sinergi dan koordinasi antar OPD [Organisasi Perangkat Daerah] dan stake holders terus kami perkuat dalam mengantisipasi hal tersebut," tuturnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan